Tuesday, 18 August 2015

[Dewasa] Cerita Dewasa : Nikmatnya Puncak Kenikmatan

Cerita Dewasa : Nikmatnya Puncak Kenikmatan


“Ke puncak yuk say..” ajak Ale’ pacarku tiba-tiba sambil memeluk badanku yg kecil (160/54). Dia memang punya sebuah villa di puncak. Memang sih, rasanya sudah lama sekali kami tak berlibur, sejak ia membuka usaha bengkelnya. “Boleh.. Kapan?” jawabku. “Jumat sore ni kita berangkat, terus pulangnya senin sore. Kan senin hari libur!” Boleh jg pikirku. “Ok!” jawabku setuju. Jumat sore itu, aku dijemput di kantor. Sudah siap dgn semua barang-barangku. Kuletakkan badanku dijok mobil porche birunya yg empuk. Sebelum berangkat, ia sempat mencium bibirku lembut, kemudian menginjak gas, dan kami berangkat ke puncak.
Dalam perjalanan, sebentar-sebentar tangan kanannya mengusap pahaku, kadang ke dadaku, dan mengusap tetekku yg berukuran 36B, hingga puting ku mengeras. Ku geser badanku menghadapnya dgn satu kaki menekuk ke arahnya hingga rokku terbuka dan memperlihatkan celah vaginaku yg hanya ditutupi celana g-string merah yg dibelikannya minggu lalu.
Jarinya pun menggeser tali g-stringku kesamping, kemudian memainkan jarinya di vaginaku yg sudah mulai basah. Jarinya mengorek-ngorek ke dlm vaginaku, seakan berusaha menarik clitorisku keluar. “Ssh.. Aah.. Shh.. Ah..” desahku sambil memuntir muntir putingku sendiri. Ditengah jalanan yg macet antara puncak dan jakarta, didalam mobil porche nya yg berkaca hitam, aku membuka resleting celananya, dan mulai mengulum penisnya yg sudah mulai mengeras. Batang penis sepanjang 20 cm itu kukulum masuk ke dlm mulutku.
Karena tak dpt semuanya masuk, aku memegang sisa batangnya dgn tangan kananku dan mulai mengocoknya. “Aaakhh.. Say.. Enak.. Pinter banget sih..” sambil tangannya sebentar sebentar menekan kepalaku. Kujilati batang penisnya, kuemput buah zakarnya. Kusedot sedot kepala penisnya, dan kumainkan lidahku berputar putar diatas helemnya saat penisnya masih dlm mulutku, hingga penisnya yg besar itu seperti berputar putar di mulutku yg sempit.
Cerita Dewasa : Nikmatnya Puncak Kenikmatan


Tiba tiba ia menekan kepalaku hingga penisnya terasa penuh dlm mulutku dan ia mengeluarkan pejunya ke dlm mulutku yg kutelan habis pejunya. “Ssshh.. Ahh.. Say, makin mahir aja kamu nyedotnya.. Ada yg ngajarin ya?” ujarnya sambil tersenyum dan melirikku nakal. Aku kembali ke posisiku bersandar pd sandaran kursi dgn satu kaki naik dan jariku memainkan vaginaku yg sudah sangat basah. “Sudah nggak tahan sayang? Ada dildo tuh di dalem dashbord,” ujarnya sambil menunjuk dashbord mobilnya. Ia memang paling senang membelikan aku mainan baru berupa dildo / hanya sebuah vibrator.
Sebuah dildo karet yg cukup kecil sepanjang 10 cm dan berdiameter 2 cm dgn duri-duri yg agak rebah. Perlahan dia masukkan dlm vaginaku. “Sshh..” desisku merasakan ada barang yg masuk dlm vaginaku. Belum sampai mentok ia mendorongnya, tiba-tiba ia menariknya cepat dan membuat duri-duri yg tadinya tidur, tiba tiba berdiri dan menggaruk dinding vaginaku! “Aaahh.. Allee’..” jeritku kaget, aku tak mengira akan seenak itu.
Dengan pintu sebagai topangan badanku, aku sedikit menggoyang pinggulku mengikuti irama keluar masuk dildo dlm vaginaku. Karena sesekali Ale’ harus melepas dildo itu, akhirnya aku mengambilnya dan mengendalikannya sendiri. “Aaahh.. Aahh.. Allee..” desahku tiap kali dildo itu kutarik keluar. Belum aku mencapai klimaks, ternyata mobil telah masuk ke dlm garasi Villanya.
Tiba-tiba Ale’ membuka pintu yg kusandari, hingga aku hampir terjatuh, tapi ia menahanku dari belakang. Kemudian ia mengambil alih dildo yg ada dlm vaginaku dan ia mengocoknya cepat. “Ssshha aahh.. Aaahh.. Aaahh.. Allee’.. Ahh.. Fuck me.. Fuck me..” Mendengar rintihanku, ia langsung membalik badanku dan mengarahkan penisnya yg telah berdiri tegak ke lubang vaginaku. Sekalipun sudah basah, tapi tetap saja, penisnya yg berdiameter 5 cm itu tak dpt masuk dgn mudah.
Cerita Dewasa : Nikmatnya Puncak Kenikmatan


Setelah beberapa kali kepala penisnya mengorek lubang vaginaku, akhirnya dpt jg masuk. “Sshh aahh..” jeritku ketika ia menusukkan penisnya dlm sekalipun masih tersisa 4 cm diluar vaginaku. Ia mengikatkan kakiku ke pinggulnya dan ia menarikku keluar dari mobil, hingga aku digendongnya dgn penis sudah ada didalam vaginaku. Ia membawaku masuk ke dlm kamarnya di lantai 1, sekalipun ia harus naik tangga, Ale’ tetap kuat mengangkatku, dan aku sudah mulai mengejang karena terasa sangat mengganjal dgn 4 cm penisnya yg seperti menusuk-nusuk berusaha mendobrak peranakanku. Dan kakiku semakin kuat menjepit pinggulnya.
Sesampainya di kamar, ia menidurkanku diatas kasurnya yg empuk, kemudian mengangkat kedua kakiku ke pundaknya dan merapatkan pahaku. “Ahh.. Allee.. Ennakk.. ffuucckk.. HH..” Vaginaku terasa sangat sempit, dan ia mengocok penisnya dan memaksakan penisnya yg tersisa diluar untk masuk lebih dalam. Tapi tetap tak bisa. Ia segera membalikkan badanku, hingga dlm posisi doggy dgn dia berdiri di pinggir kasur. Badanku sudah mulai bergetar keras karena nikmatnya, Ale’ tetap menusukkan penisnya dgn membabi buta ke dlm vaginaku, sementara tangannya memeras-meras tetekku dgn keras hingga meninggalkan bekas merah.
“Aaahh.. Allee.. SsSSHH.. Alee.. Aku mau keluaarr nihh.. lebbiihh ceeppaatt ssaayyaangghh..” pintaku dgn nafsu yg sudah hampir tak dpt ditahan lagi. “Samaa ssayy.. keeluaariin diimanaa?” tanya alle dgn semakin cepat ia mengocok penisnya. “Di daleemm ajaa.. diddalleemm.. Aaahh.. Ssshh.. Aaahh..” jawabku karena aku sudah minum pil KB beberapa bulan ini. “Baarreengngg ssaayy.. Dikkitt llaggii.. Aahh..” Bersamaan dgn keluarnya pejunya dlm vaginaku dan rongga vaginaku yg berkedut keras.
Entah berapa kali Ale’ semprotkan pejunya, karena cukup banyak, sampai meleleh keluar vaginaku bercampur dgn cairan cinta dari dlm vaginaku. “Makasih sayang..” ujarnya sambil mengecup keningku. “Ale’.. Kamu emang jago!” pujiku padanya. Setelah agak lama aku berbaring di dadanya. Ia menyuruhku membersihkan diri di kamar mandi, sementara ia mengambil barang-barang kami di mobilnya. Sementara aku mandi dgn shower, samar samar aku mendengar ada orang berbincang bincang di kamar. Tadinya kupikir suara TV yg keras.
Cerita Dewasa : Nikmatnya Puncak Kenikmatan
Ternyata ketika aku keluar hanya dgn berlilitkan handuk, aku terkejut melihat Micky dan Barry, dua teman Ale’ yg nggak kalah macho! Ale’ langsung memelukku dari belakang dan mencium leherku dan membuyarkan terkejutku. “Mereka kesini mau ikutan main say. Kamukan dulu bilang ingin coba main dgn cowok lebih dari 1. Dari pd cari yg enggak jelas, mending cari teman sendiri. Mereka jg suka kok say, dan mereka jg suka kamu. Nggak papa kan?” ujarnya mesra. “Ale’.. Kamu tahu aja!” ujarku sambil melingkarkan tanganku ke belakang kepalanya kemudian menciumnya mesra.
Sambil Ale’ menciumku, ia memberi tanda pd kedua temannya untk mendekat, ia sedikit mendorongku untk tiduran di kasur. Ketika aku sudah terlentang diatas kasur, ia menyodorkan penisnya ke mulutku. Langsung ku sambut penisnya yg besar itu dan mulai menjilat jilatnya. Sementara Barry mulai menjilati putingku yg sudah keras. Micky, memainkan vaginaku dgn lidahnya. Mengorek ngoreknya dgn lidahnya yg panas.
“Emmpphh..” desahku tertahan penis Ale’ tiap kali Micky mengorek clitorisku dgn lidahnya. Barry tiba tiba melepas antingnya dan menjepitkan di putingku. “Barry.. Sakit sayang..” kataku sesaat melepaskan penis Ale’ dari mulutku. “Tenang sayang.. Enak kok.” ujarnya kemudian menjilat putingku yg memakai anting itu. Dan memang ternyata enak.
Kujilat kembali penis Ale’ seperti menjilat batang eskrim yg besar. Tak lama, Micky melepas mulutnya dari vaginaku dan tiduran di sebelahku sementara Barry tiduran diatasku. Kulirik Micky yg sedang mengoleskan penisnya dgn madu. Ale’ mengangkatku hingga hampir duduk diatas Micky yg terbaring disebelahku. Ia menyandarkan kepalaku ke dadanya yg bidang, hingga pantatku menghadap Micky.
Tiba tiba kurasakan jari Micky yg telah diolesi madu memasuki anusku. “Ssshh.. Aaahh.. Mic, sakit.. Ssshh..” jeritku. “Tenang say.. Sakitnya cuma sebentar, tapi nikmatnya selangit. Relax aja, dan enjoy biar nggak sakit.” Aku berusaha tenang sambil bersandar pd dada Ale’. Makin lama makin enak, tak lama kemudian Micky menusukkan penisnya sepanjang 14 cm dg diameter 4 cm, menerobos dlm anusku. “Aaahh.. Ssshh..” jeritku sambil mempererat pelukanku pd Ale’. Setelah penisnya masuk semua ke dlm anusku, Ale’ membuatku terlentang diatas Micky.
Kemudian ia mengikatkan kedua tanganku ke kepala ranjang yg cukup tinggi dgn menggunakan kain yg cukup halus, hingga aku dpt berpegangan dan sedikit mengangkat pantatku dgn kaki mengangkang. Ale’ tak membuang kesepatan ni untk mulai mengorek lubang vaginaku dgn penisnya yg besar. “Aahh.. Hhh.. Ssshh.. Alee.. Massuukkinn ssayy..” mendengar permintaanku itu, Ale’ tak segan segan mulai menusukkan penisnya ke dlm vaginaku.
“Emmpphh.. Penuhh Lee’.. Pelan pelan..” Perlahan tapi pasti, Ale’ menusukkan penisnya yg besar itu ke dlm vaginaku hingga mentok. Ale’ mulai mencondongkan badannya ke arahku dan memakai satu kakinya untk menopang badannya, ia mulai mengayunkan pinggangnya. Pertama pelan.. Kemudian makin cepat, dan makin cepatt.. “Ssshh aahh.. Alee..” Micky jg mulai menggoyangkan pinggulnya membuat kedua lubangku dikocok bergantian. Ketika Ale’ masuk, Micky keluar.
Ale’ keluar, Micky masuk, begitu seterusnya hingga.. “Ahh.. Ssshh.. AAHh.. Ssayy.. Fuckk..!! Alee.. Bentar lagi dapeett nih.. Aaahh..” jeritku.. “I’m coming..” desah Micky.. “Ssh.. Iiyaa.. Keeluar bareng ya.. Shh.. Aahh.. Ahh” ujar Ale’. Tiba tiba kurasakan perasaan nikmat yg tak dpt kutahan, lorong vaginaku mulai berkedut keras tanda aku mulai orgasme.
Cerita Dewasa : Nikmatnya Puncak Kenikmatan


“AAH..” jeritku, bersamaan dgn semprotan pejuh di anusku. Disambut dgn tusukkan yg dlm di vaginaku dan tumpahan pejuh Ale’ dlm vaginaku serta kedutan yg keras dari penis Micky di anusku dan penis Ale’ di vaginaku. Lemas badanku dibuatnya, aku masih berada diantara Micky dan Ale’ seperti sandwich yg basah dgn keringat. Masih dgn penis yg menancap di anus dan vaginaku. Ale’ menarikku hingga penis Micky lepas dari anusku. “Plop” bunyinya nyaring. Penis Ale’ masih setengah berdiri masih dlm vaginaku, sambil ia menidurkanku di dadanya. Kulirik jam dinding sudah pukul 3 pagi dan aku langsung tertidur lelah. Paginya, aku terbangun karena merasakan ada yg menjilat jilat vaginaku dan meremas remas tetekku. Ternyata Barry yg menjilatku dan Ale’ serta Micky yg meremas tetekku.
“Ssh.. Aaahh.. Enak Barry..” Tak lama Barry duduk berlutut di depan vaginaku dan mengarahkan penisnya yg agak bengkok ke atas seperti pisang itu ke celah vaginaku. “Aaahh..” jeritku ketika ia menusukkan penisnya dgn cepat ke dlm vaginaku. Seakan ada yg menggaruk bagian atas lorong vaginaku. Kemudian Barry mengangkat kaki kananku dan meletakkannya di atas kaki kiriku hingga badanku seperti terpelintir karena kedua tetekku ditahan dlm mulut Ale’ dan Micky.
“Aduuhh.. Enaakkhh..” Penisnya yg bengkok itu menggaruk bagian dlm vaginaku. Perlahan tapi pasti Barry mengocok vaginaku.. “Sshh.. Aahahh.. Barryy.. Mmmhh..” Dengan irama 3 kali tusukan pelan dan 1 kali tusukan cepat dan dalam, membuatku melayang dibuatnya. Tak lama tusukkan penisnya semakin tak terkontrol, semakin membabi buta membuatku semakin melayang! “Ahh.. Ssshh.. Emmpphh..” desahku saat Barry kembali membuka kakiku hingga vaginaku terbuka lebar dihadapannya. Ale’ menepuk nepuk dan menekan nekan vaginaku supaya aku semakin terangsang.
Ia mengaitkan jarinya ke bibir vaginaku hingga tertarik. “Ahh.. Ssshh.. Ahh.. Bbarryy.. Lebihh cceeppaat.. Mauu keluaarr niihh..” Segera Barry mencabut penisnya. Seketika aku kecewa, ternyata ia berganti posisi dgn Ale’, Ale’ langsung menusukkan penisnya yg besar itu dlm vaginaku dan Barry menjepitkan penisnya diantara tetekku dan mulai mengocoknya hingga ia memuncratkan pejunya ke wajahku. Sementara Ale’ mengocokkan penisnya yg panjang itu dlm vaginaku.
“Aaahh.. Ssshh,” jeritku terasa semua ototku tegang karena orgasm yg kurasakan sambil merasakan kedutan penis Ale’ menandakan ia sudah mengeluarkan pejunya dlm vaginaku. Lemas sekali badanku, harus melayani mereka. Ale’ tiba tiba mengangkatku dan membawaku ke kamarmandi. Disana sudah ada Micky yg sedang mengisikan bath tub dgn air panas dan sabun susu wangi. Ale’ mencelupkan badanku yg letih ke dalamnya.
“Kamu istirahat dulu deh say.. Nanti kalau sudah selesai, langsung ke ruang makan ya,” ujarnya sambil mencium keningku. Sekitar setengah jam aku berendam melepas lelah. Setelah selesai, seperti permintaan Ale’ aku menuju ruang makan, hanya dibalut mantel mandi. Disana sudah ada dua orang perempuan yg sedang memasak di dapur. Keduanya tak kalah sexy dariku. Ternyata mereka adlh Amy (160/54 34C) yg ternyata pacarnya Micky. Serta Sylvy (158/53 34B) yg adlh pacarnya Barry.
Keduanya memakai celana hotpants yg memperlihatkan paha mereka yg putih dan mulus dan kaos model kemben yg hanya menutup payudara mereka yg besar. Samar samar terlihat puting mereka menonjol dibalik kaosnya. “Sini sayang, kita sarapan dulu,” ujar Ale’ sambil mengeluarkan kursi disebelahnya. Setelah menunggu aku duduk, ia pun duduk di kursinya. Micky dan Amy ternyata sudah selesai makan, dan mereka sekarang ada di dapur sambil berciuman ditonton kami berempat.
Celana Amy dibuka dan di lemparkan ke bawah kemudian melepaskan kembennya, hingga Amy menjadi bugil. Kulihat penis Ale’ dan Barry yg berada disisiku yg satunya sudah berdiri tegak. Aku dan Sylvy saling melihat, tak lama Sylvy menghilang dibawah meja, ternyata sedang meng-oral penisnya Barry. Ale’ kemudian melihatku seakan memintaku mengoral penisnya. Tapi karena aku belum selesai makan, aku hanya mengocok penisnya pelan sambil berkata, “Sabar sayang..” Micky mengangkat kaki kanan Amy kemudian mulai menusukkan penisnya dalam-dalam.
“Aaahh..” desah Amy membuatku jg semakin terangsang. Ale’ yg telah selesai makan, menyingkapkan mantel mandiku dan mulai menggigit putingku yg sudah mengeras dan mengorek vaginaku dgn jarinya. Sambil aku menekan kepalanya ke dadaku, aku melihat Micky yg sedang mengocok vagina Amy sambil menciumi teteknya dan Barry yg keenakan disebelahku karena penisnya dikulum Sylvy. “Aaagghh.. Mic.. I’m commingg..” jerit Amy.
Tak lama kulihat lelehan pejuh di paha kiri Amy menandakan Micky sudah menembakkan pejunya. “Ssshh.. fuucckk..” desah Barry disebelahku, kemudian kulihat Sylvy muncul dari bawah meja dgn bibirnya penuh dgn pejuh. Ale’ melepaskan pagutannya di tetekku. “Nonton BF yuk,” ajaknya ke ruang TV. Dan kami bermain sepanjang hari.
Kami semua menuju ruang TV. Ale duduk di singel sofa empuk miliknya depan TV. Barry mulai menjalankan VCD Player dgn film BF yg mereka punya. Aku duduk menyamping diatas pangkuan Ale, pantatku disela sela pahanya. Ketika film dimainkan, tangan Barry dan Sylvy sudah mulai saling merangsang, sementara Micky dan Amy sudah berciuman diatas sofa panjang. Sepertinya sudah tak ada lagi yg memperhatikan film di VCD, karena masing-masing sudah memulai permainannya sendiri sendiri.
Jari-jari Ale sudah mulai membelai celah memekku. Menarik-narik klirotisku membuatku semakin terangsang. Ia jg menciumi tetekku menggigit putingku. Tangan kiriku mengocok kontolnya lembut. Tak lama, kakiku diangkatnya hingga aku duduk berhadapan dengannya sementara kontolnya terjepit antara perutnya dan memekku dan kedua kakiku melewati sandaran sofa. Perlahan Ale mengorek-ngorek lubang memekku dgn kontolnya.
Cerita Dewasa : Nikmatnya Puncak Kenikmatan


“Ahh..” desahku saat kepala kontolnya mulai menerobos masuk dlm memekku. Aku menekan pantatku kebawah, hingga kontolnya masuk sampai ke batangnya, sekalipun rasanya sakit sekali, tapi nikmatnya luar biasa. Kemudian aku terlentang diatas pangkuannya masih dgn kontol yg tertancap dlm memekku. Amy dan Sylvy mendekatiku, mereka menjilati tetekku dan menggigit gigitnya serta meremas remasnya hingga memerah, sementara Micky dan Barry memasukkan kontol mereka ke dlm vagina kedua perempuan yg sedang menungging itu, kemudian mengocoknya.
Jari-jari Sylvy dan Amy menggelitik klitorisku, membuatku semakin bergetar. Ale’ memegang pinggangku dan sedikit mengangkatnya, hingga ia bisa mengocokkan kontolnya dlm memekku. “Ahh.. Ssshh..” desahku keenakan.. Tanganku berpegangan pd sandaran tangan sofa dan mulai mengangkat pantatku dan memutar mutarnya, hingga kontol Ale yg panjang serasa mengaduk aduk memekku. Pelan tapi pasti, pantat Ale’ pun di goyangkan mengikuti irama goyangan pantatku. Makin cepat dan makin tak beraturan.. “Ahh.. Alee..” Ia mengeluarkan sebuah vibrator kecil, seukuran ibu jari dan memasangnya pd getaran tertinggi.
Kemudian menempelkan pd klitorisku. “Aahh.” Jeritku seakan tersetrum listrik seluruh tubuhku, bersamaan dgn itu terasa memekku berkedut sangat kuat dan. “Aahh.. Alee.” Aku menggoyangkan pantatku semakin kuat dan badanku bergetar sangat keras dan kurasa dinding memekku mengejang sangat kuat menjepit kontol Ale yg masih ada didalam. “Aaahh.. Sayang.. Ohh.. Fffuck!” Desah Ale, bersamaan dgn mengalirnya pejuhnya dlm memekku. Kedua orang di sebelahku jg mulai mendesah dan mencengkram erat pegangan sofa.
Masih dlm posisi yg sama, aku menghampiri Amy dan menghisap teteknya, sementara Ale’ mecium bibir dan memainkan lidahnya dlm mulut Sylvy sambil meremas teteknya. Tak lama mereka menjerit keras sambil menggoyangkan pantat mereka dan kemudian menelungkupkan kepalanya di sandaran kursi. Setelah sejenak kami semua berisitarahat ditempat, kami semua bangkit dari tempat duduk kami.
‘Plop’ suara dari kontolnya Ale yg tadi tertanam dlm memekku ketika terlepas. Ale mengangkatku ke kamar mandi dan meletakkanku dlm bathtub kemudian mengisinya dgn air hangat. Dengan tubuh yg sangat letih, aku tertidur dlm bathtub yg hangat. Ketika aku terbangun, air sudah meluber keluar dari bathtub. Kemudian aku mandi dan membersihkan memekku dgn sabun. Terasa sangat perih karena sudah beberapa kali dimasukkan kontolnya Ale yg sangat besar itu. Kemudian aku keluar dgn baju mandi yg masih ada di kamar mandi.
Ternyata Barry, Micky, Amy dan Sylvy terlelap diatas sofa panjang depan TV, sementara kulihat Ale yg masih telanjang berdiri di dapur sedang membuat secangkir kopi. “Sudah mandinya? Seger?” “He.. eh..” Jawabku sambil menganggukkan kepala. “Ini kopimu” Katanya sambil menyerahkan kopi susu kesukaan ku. “Ke kolam yuk.. Pemandangannya bagus!” Ajaknya sambil melilitkan handuk di pinggangnya.
Aku mengikutinya kolam indoor dgn kaca di sekelilingnya. Pemandangan senja yg indah terlihat dibalik kaca. Matahari yg sudah memerah membuat suasana menjadi sangat romantis. Tapi aku menggigil karena penghangat ruangan baru saja dinyalakan. Tiba-tiba, Ale melepaskan handuknya dan masuk ke dlm kolam kecil itu. “Ayo masuk!” ajaknya. Pertama aku takut, karena dingin sekali udaranya, tapi kemudian ketika aku memasukkan jari kakiku ke dalamnya, ternyata hangat! Ternyata kolam itu bisa berfungsi menjadi kolam air panas.
Maka aku memberanikan masuk ke dalamnya. Didalam kolam terdapat tangga kecil hingga kami bisa duduk sambil berendam hingga leher. Ale duduk di salah satu pojok kemudian ia menarikku dan meletakkan kepalaku di pundaknya. Ia mengangkat daguku dan mengecup bibirku mesra. Aku membalikkan badanku dan memeluknya dari depan kemudian mencium bibirnya. Lidahnya mulai menari dlm mulutku. Tangannya memijat-mijat tetekku dan menarik narik putingnya. Tangan kananku mulai mengelus-elus kontolnya yg sudah setengah berdiri. Tak lama jarinya mengorek-ngorek memekku
“Shh.. Ah.. Aduh.. Sakit say.. Perih!” Ujarku langsung melepaskan ciumanku. Terasa sangat perih di daerah klitorisku. “Iya.. Pelan pelan deh.. Masukkin aja ya say biar nggak terasa perihnya. Biar terasa enaknya” Terdiam ku sesaat, sambil merasakan jarinya yg sudah mulai dimasukkan satu persatu dlm memekku. “Iya deh.. Tapi pelan pelan ya.. Ujungnya sakit nih!” Kataku sambil membimbing jarinya ke klitorisku yg terasa agak perih, berusaha menunjukan daerah yg sakit.
“Ya sudah.. Dari belakang aja.. Kamu munggungin aku” Ujarnya sambil membimbing pantatku naik ke pahanya hingga aku duduk membelakangi Ale. Perlahan ia membimbing kontolnya masuk ke dlm memekku. “Sshh.. Aaahh..” desahku ketika kurasakan kontolnya yg panjang 20 cm dan tebal 5 cm itu menyeruak masuk dlm memekku yg masih sedikit perih. “Tahan sayang..” sambil mendorong pantatku hingga kontolnya masuk sepenuhnya ke dlm memekku. Terasa sedikit perih. Aku bertahan pd pinggir kolam, kemudian mulai menaikturunkan pantatku.
Setiap aku menurunkan pantatku, terasa Ale’ mengangkat pantatnya, hingga kontolnya masuk lebih dlm dari yg kuperkirakan. “Sshh.. Ahh.. Enak sayang..” Ujarku tiap ia menusukkan kontolnya. Makin lama, makin cepat dgn sentakan sentakan yg mengejutkan, membuatku semakin melayang. “Aaahh.. Ahh.. Ssshh.. Mau keluar saayy..” Tanganku makin mencengkram kuat pinggiran kolam, merapatkan pahaku supaya dpt lebih menggigit kontolnya.
Tiba tiba, Ale mendorongku sedikit, hingga aku berdiri agak bungkuk menghadap pinggiran kolam. Sementara ia menempelkan dadanya, erat di punggungku sambil meremas remas tetekku dan menusukkan kontolnya bertubi tubi dlm memekku. “Aaahh.. Ssshh.. Allee..” Jeritku tak tahan. “Tahan say.. Dikit laggii.. Aaarrgghh..!!” Jeritnya bersamaan dgn keluarnya pejuhnya dlm memekku bercampur cairan cintaku yg jg keluar saat itu. Lemas rasanya lututku hingga aku berlutut dan bertopang pd pinggir kolam. “Aduh.. Enak ya..” Tiba tiba ada suara yg mengejutkan kami berdua. Ternyata keempat teman Ale yg muncul di belakang kami.
Barry kemudian duduk di depanku mengarahkan kontolnya ke mulutku. “Kata Ale’ isapan mu maut! Isap punya aku ya! Aku ingin ngerasain permainan lidah mu” Sebentar aku melihat ke Ale seakan meminta konfirmasinya. “Maaf sayang, habisnya kamu jago banget sih kalau ngisep!” dgn senyumnya yg manis, ia mencium punggungku. Ketika aku mulai memasukkan kontolnya ke dlm mulutku, tiba-tiba Ale menarik kontolnya dari dlm memekku. Sempat kulirik ke belakang, ternyata ia ditarik oleh Amy dan Sylvy ke bungalow di pinggir kolam. Kumainkan lidahku di kepala kontol milik Barry yg ternyata memiliki ketebalan yg sama dgn Ale, 5 cm tapi masih lebih panjang milik Ale. Kuhisap bijinya dan menjilat batangnya, seperti menjilat es krim. Aku masukkan kontol sepanjang 14 cm itu ke dlm mulutku sambil kukocok.
Micky memelukku dari belakang, menciumi punggungku dan memainkan jarinya di putingku dan memekku. “Aaahh.. Allee..” Jerit Amy membuatku harus meliriknya. Di bungalow yg tak jauh dari tempat kami, kulihat Amy menunggingkan pantatnya, sementara Ale sedang memasukkan kontolnya ke dlm vagina Amy. Dan Sylvy menjilati vagina Amy dari bawah sambil meraba-raba memekknya sendiri. Tanpa sadar aku lebih cepat mengocok kontolnya Barry dan lebih cepat memutar mutar lidahku di kepala kontolnya. “Ssshh.. Aaahh.. Lidah lo enak banget Le’ Aku mau keluar say.. Telen ya..” Ujar Barry ke Ale dan aku sambil menekan kepalaku hingga gelagapan. Hingga aku hampir tak dpt bernafas menerima pejuhnya dlm mulutku. Aku terus menghisapnya hingga kontolnya menciut.
Tapi tetap aku tak melepaskannya hingga kontolnya kembali berdiri tegak. Barry turun dan masuk ke dlm kolam, bertukar tempat dgn Micky yg tadi dibelakangku menjadi berhadapan denganku. Aku dipangkunya dan Micky duduk di tangga. Perlahan ia memasukkan kontolnya ke dlm memekku. “Aahh.. Mick..” Desahku ketika semua batangnya masuk ke dlm memekku. Serasa penuh, sekalipun memekku baru saja dimasukkan oleh kontol Ale yg besar, tapi tetap saja rasanya penuh. Sebentar kulirik bungalow tempat Ale dan dua perempuan lainnya. Kulihat Amy dan Sylvy terlentang hampir bertindihan, sambil membuka liang memeknya. Sementara Ale memasukkan kontolnya bergantian dari vagina Amy ke Sylvy. Kemudian Amy lagi dan Sylvy lagi, Kedua perempuan itu berteriak tiap kali Ale menghujamkan kontolnya ke vagina mereka. “Sshh.. Ahh..” Aku terkejut ketika Micky mulai mengocok memekku.
Ia mencium dan melumat bibirku mesra. Sementara Barry dibelakangku mulai mengelus elus tetekku. Tak berapa lama, Barry mulai mengorek lubang pantatku dgn kontolnya. “Ahh.. Barry..” Desahku ketika kontolnya masuk ke dlm memekku. “Ssshh.. Aaahh.. Lleebiihh cceeppaat Mick.. Akku mmau kkeluuaarr..” Desahku keenakan. “Barengg saayyaangngg.. Aaahh.. Ttahhnn.. Bbenntaar llaggii.. Ssshh.. Aaahh aahh” Jerit Micky bersamaan dgn mengalirnya pejuhnya ke dlm memekku bercampur dgn cairan cinta di dalamnya. Juga kontol di pantatku yg jg menembakkan pejuhnya.
Kakiku mengikat pinggang Micky dgn erat, menahan kenikmatan yg tiada tara. Sekalipun dlm kelelahan, aku masih menginginkan kontol Ale yg besar itu bersarang dlm memekku. Hingga dgn sedikit tertatih, aku melepaskan pelukan dari Micky dan Barry, dan membersihkan memekku dlm kolam itu dgn mengusap-usapnya, dan menghampiri Ale dan kedua perempuan yg masih bergelut. Ale terlentang diatas kursi panjang dgn Amy dan Sylvy menjilati kontol Ale yg panjang itu.
Kuarahkan memekku ke mulut Ale. “Ssshh.. Hhhaa.. Allee.. Enaakk Sayyangg..” Desahku ketika ia mulai menjalari memekku dgn lidahnya yg hangat. Tiba tiba, ia mengorek liang memekku dgn lidahnya membuat aku semakin menggelinjang. “Ahh.. Alee.. Enak..” Desahku sambil mengacak acak rambutnya dan menekan kepalanya ke terbenam dlm selangkanganku. Tak lama, terasa liang memekku mulai berkontraksi. Pangkal pahaku mulai bergetar keenakan. Tiba tiba Ale’ mengangkat pantatku dan membawaku ke arah kontolnya dan memasukkan kontolnya dlm memekku. “Ssshh.. Aaahh.. Aaacchkk.. Allee.. Aaa..” Jeritku saat kontolnya menyeruak masuk, bersamaan dgn bergetarnya liang memekku menandakan aku telah orgasme dan akupun terkulai lemas di dadanya yg bidang, dgn kontol yg masih berdiri tegak dlm memekku. Dengan sisa-sisa tenagaku, aku kembali menggoyangkan pantatku, hingga Ale dpt mengeluarkan pejuhnya. “Shh.. Sayyaanngg.. Eennakk.. Ooohh..” Ale melenguh panjang, ketika ia mengeluarkan pejuhnya dlm memekku. Kami semua tertidur di pinggir kolam, hingga pagi.
Cerita Dewasa : Nikmatnya Puncak Kenikmatan

source : http://nightlifesa.blogspot.com, http://instagram.com, http://bbc.co.uk

No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

All content at Blog Eps was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact