epssub.blogspot.com - Hadits-hadits lemah seputar ibadah qurban Hendaknya ditinggalkan jika kita menemukan tulisan / mendengar seorang muslim / muslimah yg dikatakan ‘pandai agama’ ketika berdalil menggunakan hadits-hadits yg lemah (dhoif). Sebab sama saja kita berdusta atas nama Rasulillah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kita menyandarkan hadits tersebut pd Rasulullah, padahal hadits tersebut ada kelemahan riwayat padanya alias bukan dari Rasulullah. Apapun haditsnya, jika lemah kita tinggalkan, sebagaimana hadits lemah seputar ibadah qurban berikut ini:
1. Hadits tentang kesempurnaan sembelihan
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Aku diperintahkan pd hari Adha sebagai hari raya. Allah subhanahu wa ta’ala menghadiahkannya untk umat ini. Seorang sahabat bertanya: Bagaimana pendapatmu (kabarkan kepada saya) jika aku tak mendapatkan kecuali sembelihan hewan betina, apakah aku menyembelihnya? Beliau menjawab: Jangan. Akan tetapi ambillah dari rambut dan kukumu, cukur kumis serta bulu kemaluanmu. Itu semua sebagai kesempurnaan sembelihanmu di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. (HR. Abu Dawud no. 2786)
Kelemahan hadits tersebut ada pd salah seorang perawi hadits bernama ‘Isa bin Hilal Ash-Shadafi. Asy-Syaikh Al-Albani Rahimahullah mendhaifkannya dlm Dha’if Abi Dawud. (lihat ‘Aunul Ma’bud 5/222)
2. Hadits tentang sembelihan khusus untk orang meninggal
Dari Hanasy ia berkata: Aku melihat ‘Ali bin Abi Thalib sedang menyembelih dua ekor domba. Kemudian aku bertanya: ‘Apa ini?’ Ali pun menjawab: ‘Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepadaku agar aku menyembelih hewan qurban untuknya, dan akupun menyembelihkan untuknya. (HR. Abu Dawud no. 2786, At-Tirmidzi no. 1495)
Sanad hadits ni lemah, terdapat di dalamnya seorang rawi yg bernama Abul Hasna`, yg dia tak dikenal. (lihat ‘Aunul Ma’bud 5/222)
3. Hadits tentang pahala bagi orang yg berqurban
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Pada tiap hewan qurban, terdapat kebaikan di tiap rambut bagi pemiliknya. (HR. At-Tirmidzi. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata: Hadits ni maudhu’ (palsu).)
4. Hewan qurban merupakan tunggangan di atas shirath
Perbaguslah hewan qurban kalian, karena dia adlh tunggangan kalian di atas shirath. Hadits ni lemah sekali (dha’if jiddan). Dalam sanadnya ada Yahya bin Ubaidullah bin Abdullah bin Mauhab Al-Madani, dia bukanlah rawi yg tsiqah, bahkan matrukul hadits (haditsnya ditinggalkan oleh para ulama). Juga ayahnya, Ubaidullah bin Abdullah, adlh seorang yg majhul. Lihat Adh-Dha’ifah karya Al-Albani rahimahullah (2/14, no. hadits 527, dan 3/114, no. hadits 1255), Dha’iful Jami’ (no. 824). (Ahkamul Udh-hiyyah hal. 60 dan 62, karya Abu Sa’id Bal’id bin Ahmad)
Gemukkanlah hewan qurban kalian, karena dia adlh tunggangan kalian di atas shirath.
Hadits dgn lafadz ni tak ada asalnya. Ibnu Shalah rahimahullah berkata: Hadits ni tak dikenal, tak pula tsabit (benar datang dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam). (Ahkamul Udh-hiyyah hal. 64, karya Abu Sa’id Bal’id bin Ahmad)
5. Darah sembelihan jatuh di tempat penyimpanan Allah
Wahai sekalian manusia, berqurbanlah dan harapkanlah pahala dari darahnya. Karena meskipun darahnya jatuh ke bumi tapi sesungguhnya dia jatuh ke tempat penyimpanan Allah k. (HR. Ath-Thabarani dlm Al-Mu’jamul Ausath)
Hadits ni maudhu’ (palsu). Dalam sanadnya ada ‘Amr bin Al-Hushain Al-’Uqaili, dia matrukul hadits, sebagaimana dinyatakan Al-Haitsami Rahimahullah. Lihat Adh-Dha’ifah karya Al-Albani Rahimahullah (2/16, no. hadits 530). (Ahkamul Udh-hiyyah hal. 62, karya Abu Sa’id Bal’id bin Ahmad) Semoga kita tak meyakini Hadits lemah seputar ibadah qurbanyang yg telah disebutkan di atas.
(Tulisan ni saya kutip dari majalah islam Asy-Syariah Edisi 036)
By Ari Tunsa
Kita menyandarkan hadits tersebut pd Rasulullah, padahal hadits tersebut ada kelemahan riwayat padanya alias bukan dari Rasulullah. Apapun haditsnya, jika lemah kita tinggalkan, sebagaimana hadits lemah seputar ibadah qurban berikut ini:
1. Hadits tentang kesempurnaan sembelihan
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Aku diperintahkan pd hari Adha sebagai hari raya. Allah subhanahu wa ta’ala menghadiahkannya untk umat ini. Seorang sahabat bertanya: Bagaimana pendapatmu (kabarkan kepada saya) jika aku tak mendapatkan kecuali sembelihan hewan betina, apakah aku menyembelihnya? Beliau menjawab: Jangan. Akan tetapi ambillah dari rambut dan kukumu, cukur kumis serta bulu kemaluanmu. Itu semua sebagai kesempurnaan sembelihanmu di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. (HR. Abu Dawud no. 2786)
Kelemahan hadits tersebut ada pd salah seorang perawi hadits bernama ‘Isa bin Hilal Ash-Shadafi. Asy-Syaikh Al-Albani Rahimahullah mendhaifkannya dlm Dha’if Abi Dawud. (lihat ‘Aunul Ma’bud 5/222)
2. Hadits tentang sembelihan khusus untk orang meninggal
Dari Hanasy ia berkata: Aku melihat ‘Ali bin Abi Thalib sedang menyembelih dua ekor domba. Kemudian aku bertanya: ‘Apa ini?’ Ali pun menjawab: ‘Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepadaku agar aku menyembelih hewan qurban untuknya, dan akupun menyembelihkan untuknya. (HR. Abu Dawud no. 2786, At-Tirmidzi no. 1495)
Sanad hadits ni lemah, terdapat di dalamnya seorang rawi yg bernama Abul Hasna`, yg dia tak dikenal. (lihat ‘Aunul Ma’bud 5/222)
3. Hadits tentang pahala bagi orang yg berqurban
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Pada tiap hewan qurban, terdapat kebaikan di tiap rambut bagi pemiliknya. (HR. At-Tirmidzi. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata: Hadits ni maudhu’ (palsu).)
4. Hewan qurban merupakan tunggangan di atas shirath
Perbaguslah hewan qurban kalian, karena dia adlh tunggangan kalian di atas shirath. Hadits ni lemah sekali (dha’if jiddan). Dalam sanadnya ada Yahya bin Ubaidullah bin Abdullah bin Mauhab Al-Madani, dia bukanlah rawi yg tsiqah, bahkan matrukul hadits (haditsnya ditinggalkan oleh para ulama). Juga ayahnya, Ubaidullah bin Abdullah, adlh seorang yg majhul. Lihat Adh-Dha’ifah karya Al-Albani rahimahullah (2/14, no. hadits 527, dan 3/114, no. hadits 1255), Dha’iful Jami’ (no. 824). (Ahkamul Udh-hiyyah hal. 60 dan 62, karya Abu Sa’id Bal’id bin Ahmad)
Gemukkanlah hewan qurban kalian, karena dia adlh tunggangan kalian di atas shirath.
Hadits dgn lafadz ni tak ada asalnya. Ibnu Shalah rahimahullah berkata: Hadits ni tak dikenal, tak pula tsabit (benar datang dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam). (Ahkamul Udh-hiyyah hal. 64, karya Abu Sa’id Bal’id bin Ahmad)
5. Darah sembelihan jatuh di tempat penyimpanan Allah
Wahai sekalian manusia, berqurbanlah dan harapkanlah pahala dari darahnya. Karena meskipun darahnya jatuh ke bumi tapi sesungguhnya dia jatuh ke tempat penyimpanan Allah k. (HR. Ath-Thabarani dlm Al-Mu’jamul Ausath)
Hadits ni maudhu’ (palsu). Dalam sanadnya ada ‘Amr bin Al-Hushain Al-’Uqaili, dia matrukul hadits, sebagaimana dinyatakan Al-Haitsami Rahimahullah. Lihat Adh-Dha’ifah karya Al-Albani Rahimahullah (2/16, no. hadits 530). (Ahkamul Udh-hiyyah hal. 62, karya Abu Sa’id Bal’id bin Ahmad) Semoga kita tak meyakini Hadits lemah seputar ibadah qurbanyang yg telah disebutkan di atas.
(Tulisan ni saya kutip dari majalah islam Asy-Syariah Edisi 036)
By Ari Tunsa
other source : http://detik.com, http://google.com, http://lenteradankehidupan.blogspot.com
No comments:
Post a Comment