Friday, 26 June 2015

Misteri Gunung Rinjani


Misteri Gunung Rinjani
Pada jaman dahulu tak jauh dari pelabuhan Lembar, terdapat sebuah Kerajaan Taun yg diperintah oleh seorang Raja yg sangat bijaksana bernama Datu Taun bersama permaisurinya yg sangat cantik Dewi Mas.
Di bawah pemerintahan Raja Datu Tuan, kerajaan dlm keadaan aman, damai, dan tenteram. Namun meskipun demikian Raja kelihatan sering bersedih, hal ni dikarenakan beliau belum dikarunia seorang putera, sementara Raja dan Permaisuri sudah semakin bertambah tua.
Pada suatu hari Raja dan permaisuri duduk bercakap-cakap membicarakan masalah keluarga. Baginda mengemukakan bagaimana susahnya kelak karena tak memiliki anak. Bersabdalah Datu Tuan "Adinda kanda ingin menyampaikan permintaan, ijinkanlah kakanda mengambil istri seorang lagi. Mudah-mudahan dgn demikian kita akan dikaruniai anak yg akan menggantikan pemerintahan kelak" Setelah Sang Permaisuri menyetujui, maka Baginda Datu Tuan segera meminang seorang gadis cantik yg bernama Sunggar Tutul, puteri dari Patih Aur.

Semenjak itu perhatian Raja terhadap Dewi Mas berkurang, beliau lebih sering tinggal di istana isteri yg baru. Raja yg terkenal adil ni telah bertindak tak adil terhadap permaisurinya. Meskipun demikian Dewi Mas tetap selalu sabar, dan karena kemurahan Yang Maha Kuasa maka Dewi Mas mengandung.
Berita tentang Dewi Mas mengandung ni tentu saja mengejutkan Sunggar tutul, ia takut Raja akan berpaling dari dirinya dan kembali ke Permaisuru Dewi Mas. Untuk itu dgn cara yg licik Sunggar Tutul menghasut Raja, bahwa kehamilan Dewi Mas diakibatkan oleh perbuatan serong dgn seorang yg bernama Lok Deos.
Murkalah Baginda Datu Tuan, maka Dewi Mas pun di usir dari istana dan dibuang ke sebuah gili. Dengan ditemani para pengiringnya Dewi Mas tinggal di gili, mereka membangun suatu pemukiman. Dewi Mas tetap tegar dlm menempuh kehidupan menuju hari depan.
Pada suatu ketika lewatlah sebuah kapal mendakati gili tersebut, seperti ada suatu kekuatan gaib sang Nakhoda kapal tersebut mengarahkan kapalnya ke gili, dan dari kejauhan dia melihat seorang wanita cantik yg bersinar. Nakhoda dan para awak kapalpun berlabuh dan mampir ke pondok Dewi Mas. Setelah dijamu para penumpang kapal tersebut menanyakan kenapa Dewi Mas bisa tinggal di tempat tersebut, karena selama ni gili tersebut tak berpenghuni. Dewi Mas pun menceritakan semua peristiwa yg dialaminya. Dewi Mas meminta Nakhoda dan awak kapal tersebut untk mengantarkannya ke pulau Bali. Akhirnya Dewi Mas beserta para pengiringnya tinggal di Bali dan membangun pemukiman baru. Hari kelahiranpun tiba, Dewi Mas melahirkan dua anak kembar yg masing-masing disertai dgn keajaiban. Seorang bayi laki-laki lahir beserta sebilah keris, dan seorang lagi bayi perempuan lahir beserta anak panah. Bayi laki-laki ni diberi nama Raden Nuna Putra Janjak sedangkan bayi perempuan dinamakan Dewi Rinjani.
Kedua bayi tersebut tumbuh besar menjadi anak-anak yg lucu dan menarik. Namun pd suatu hari kedua anak tersebut menanyakan siapakah ayah mereka, karena selama ni mereka sering diejek teman-temannya karena tak punya ayah.
Karena desakan kedua anaknya yg terus menerus, maka Dewi Mas pun menceritakan semua kisah yg dialaminya. Diceritakannya bahwa ayah mereka adalah seorang Raja di Lombok yg bernama Datu Taun, dirinya dibuang ke sebuah gili karena difitnah oleh madunya Sunggar Tutul.

Raden Nuna Putra Janjak menjadi sangat marah dia memohon kepada ibunya agar diijinkan untk menemui ayahnya ke Lombok. Karena terus didesak akhirnya Dewi Mas pun mengijinkan puteranya bersama para pengiring berlayar ke Lombok.
Sesampai di Lombok Raden Nuna Putra Janjak segera masuk ke istana namun di hadang oleh para penjaga. Pertarunganpun tak terelakkan, Raden Nuna Putra Janjak meskipun masih kecil namun dgn keris ditangan yg muncul bersamaan ketika ia lahir, sangatlah sakti dan tak tertandingi. Banyak lawan yg tak berdaya hingga Baginda Datu Taun harus turun bertanding. Pertarungan yg serupun terjadilah, mereka saling menghujamkan kerisnya. Mereka berdua sama kuat, keris masing-masing tak dpt saling melukai. Tiba-tiba terdengarlah suara gaib dari angkasa " Hai Danu taun, jangan kau aniaya anak itu. Anak itu adalah anak kandungmu sendiri dari istrimu Dewi Mas". Setelah mendengar suara itu , ia amat menyesal maka dipeluknya Raden Nuna Putra Janjak. Setelah mendengar cerita dari Raden Nuna Putra Janjak , maka Baginda Datu Tuan segera menjemput permaisuri ke Bali. Seluruh istana dan penduduk Taun bersuka cita, Dewi Mas tak menaruh dendam sama sekali kepada Sunggar Tutul, mereka semua hidup damai dan tenteram.
Raden Nuna Putra Janjak tumbuh dewasa menjadi seorang pemuda yg sangat tampan dan bijaksana. Baginda Datu Taun sudah semakin tua dan akhirnya menyerahkan tahta kerajaan kepada puteranya. Sesudah puteranya naik tahta Baginda Datu Taun kemudian menyepi di gunung diiringi putrinya Dewi Rinjani. Di puncak gunung itulah baginda dan puterinya bertapa bersemedi memuja Yang Maha Kuasa.
Di puncak gunung ni Dewi Rinjani diangkat oleh para Jin dan mahluk halus menjadi Ratu. Dan sejak saat itulah gunung yg tinggi di pulau Lombok tersebut dinamakan Gunung Rinjani.



sumber

No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

All content at Blog Eps was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact