epssub.blogspot.com - Harun Yahya mengartikan neraka sebagai tempat orang-orang yg tak beriman tinggal selamanya dan diciptakan khusus untk memberikan siksaan bagi jasad dan jiwa manusia. Hal ni semata karena orang-orang yg tak beriman bersalah atas dosa besar dan keadilan Allah menuntut hukuman atas mereka.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa neraka merupakan tempat terjelek yg dpt dibayangkan dan sumber dari siksaan yg total. Siksaan dan kesakitan ni tak sama dgn rasa sakit apa pun di dunia ini. Ia jauh lebih kuat daripada rasa sakit ataupun kesengsaraan yg dpt dihadapi seseorang di dunia ini. Ini sudah tentu pekerjaan Allah, Yang Maha Mulia dlm kebijaksanaan.
Menurut deskripsi al-Quran, neraka adlh tempat di mana rasa sakit luar biasa dialami. Baunya menjijikkan, sempit, ribut, penuh asap, dan muram serta menyuntikkan rasa tak aman ke dlm jiwa manusia. Apinya membakar hingga ke dlm jantung, makanan dan minumannya menjijikkan serta pakaiannya dari api dan aspal cair.
Dengan kulit koyak-moyak, daging terbakar, dan darah bepercikan di mana-mana, mereka dirantai dan dicambuk. Dengan tangan terikat ke leher, mereka dilemparkan ke pusat neraka. Sementara itu malaikat azab menempatkan mereka yg bersalah di ranjang api, selimutnya pun dari api. Peti mati tempat mereka ditempatkan tertutup api. Pokoknya, mereka sibuk dgn segala siksaan Allah. Pertanyaannya, jika mereka sibuk dgn siksaan-siksaan itu, apakah mereka punya kesempatan untk makan dan minum? Kalau ya, apa bentuk makanan dan minumannya?
Meski mereka sibuk dgn siksaan yg didatangkan Allah, para penghuni neraka tetap punya kesempatan untk makan dan minum. Hanya saja, makanan dan minuman mereka tentu sangat berbeda dgn makanan dan minuman penghuni surga. Dalam al-Qur’an Surat Ash-Shaaffaat (37) ayat 62-65 disebutkan, (Makanan surga) Apakah itu hidangan yg lebih baik ataukah pohon zaqqum? Sesungguhnya Kami menjadikannya fitnah bagi orang-orang zalim.
Sesungguhnya ia adlh sebatang pohon yg ke luar di dasar neraka Jahim. Mayangnya seperti kepala-kepala setan.
Menurut Quraish Shihab dlm Tafsir Al-Mishbah, setelah ayat-ayat sebelumnya mengurai masalah penghuni surga, ayat di atas menekankan betapa jauh perbedaan antara perolehan penghuni surga dgn perolehan penghuni neraka. Itu dipaparkan untk menggugah hati tiap orang agar berusaha memperoleh kenikmatan serupa dan menghindar dari segala bentuk rasa.
Menurutnya, kata nuzul (an) pd ayat di atas pd awalnya diartikan sesuatu yg dihidangkan kepada seorang yg baru datang. Makna ni lalu berkembang sehingga mencakup segala sesuatu yg dihidangkan baik untk tamu baru / bukan.
Al-Biqai memahaminya sebagai Hidangan Selamat Datang. Artinya, kalau ni baru hidangan awal, maka bagaimana sesudahnya? Tentu lebih hebat dan nikmat lagi sebagaimana diisyaratkan oleh hadits qudsy bahwa telah disiapkan buat mereka jg yg tak terlintas dlm benak.
Menurut ayat di atas, makanan penghuni neraka adlh buah yg berasal dari pohon zaqqum. Ada yg berpendapat ia berasal dari kata az-zuqmah yg berarti penyakit lepra / at-tazaqqum yakni upaya menelan sesuatu yg sangat tak disukai. Sebagian ulama menyatakan bahwa pohon zaqqum adlh sejenis pohon kecil dgn dedaunan yg sangat busuk aromanya. Getahnya mengakibatkan bengkak bila menyentuh badan manusia. Ia ditemukan di beberapa daerah tandus dan padang pasir.
Menurut Quraish Shihab, kalaupun pendapat ni diterima, tapi pohon zaqqum yg dimaksudkan oleh al-Qur’an bukanlah pohon tersebut, karena dia seperti bunyi ayat di atas, tumbuh di dasar neraka. Karena itu pula mereka tak mengetahuinya, maka Allah menjelaskan sifat-sifatnya di sini dan di surat al-Waqi’ah. Kaum musyrikin pun keliru dlm memahaminya.
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa kaum musyrikin menduga pohon zaqqum adlh kurma. Padahal, oleh banyak ulama pohon ni dipersamakan dgn pohon yg dinamai oleh al-Qur’an dgn asy-Syajarah al-Ma’lumah (QS. Al-Isra’ [7]: 60). Kata asy-Syajarah biasa digunakan dlm arti pohon kayu. Dalam QS. Ad-Dukhan [44]: 45, pohon itu dilukiskan seperti kotoran minyak yg mendidih dlm perut.
Dalam asbab al-nuzul disebutkan bahwa ketika ayat tentang pohon zaqqum ni turun, kaum musyrikin mengejek dan mencemoohnya. Abu Jahal misalnya meminta pembantunya membawa kurma lalu berkata: Apakah buah seperti ni yg diharapkan oleh Muhammad akan menakutkan kita? Dan ketika dinyatakan bahwa ia tumbuh dari dasar api neraka, mereka berkata: Bagaimana bisa ada pohon yg tumbuh di dasar api neraka?
Ulama berbeda pendapat dlm memahami ayat ru’us asy-syayathin (kepala-kepala setan).
Pakar tafsir ath-Thabari memahaminya sebagai perumpamaan bagi sesuatu yg buruk seperti setan. Atau mayangnya itu diperumpamakan dgn ular yg dikenal oleh masyarakat Arab dgn nama syaithan. Jenis ular ni berbau busuk dan bermuka buruk. Bisa jg yg dimaksud dgn kata syayathin pd ayat ni adlh sejenis tumbuhan yg dikenal dgn nama ru’us syayathin.
Sementara orang memahami kata setan hanya terbatas pd sosok makhluk halus yg di samping menggoda dan merayu, jg mengganggu dan menyakiti. Tetapi bila kita merujuk ke sekian banyak hadits Nabi Muhammad Saw. ditemukan bahwa sesuatu yg tak menyenangkan pun dinamai setan. Misalnya sabda beliau, Wabah penyakit merupakan tusukan saudara-saudara (musuh-musuh) kamu dari jenis jin (setan). (HR. Ahmad dan Ibn Abi ad-Dunya melalui Abu Musa). Dengan demikian kata setan digunakan untk menggambarkan sesuatu yg buruk dan tercela, sehingga setan dpt menjadi lambang dari kejahatan dan keburukan.
Pakar tafsir al-Biqa’i menulis bahwa kata syayathin pd ayat ni adlh lambang dari puncak keburukan -baik setan dimaksud adlh ular maupun selain ular. Demikian hal ini, karena keburukan setan serta apa yg berhubungan dengannya diyakini oleh jiwa kita sebagai sesuatu yg merupakan keburukan murni, tanpa sedikit kebaikan pun, sebagaimana mantapnya kata malaikat dlm jiwa kita dlm arti sesuatu yg sangat indah dan anggun.
Terlepas dari silang pendapat di atas, yg jelas penghuni neraka nanti akan makan makanan yg berasal dari pohon zaqqum. Mereka dipaksa untk memakannya. Pohon itu lalu memenuhi perut-perut mereka, sehingga membakar muka, bibir dan lidah mereka serta merobek-robek perut mereka. Maka sesungguhnya mereka pasti akan makan darinya, maka mereka memenuhkan perut-perut (mereka). Kemudian sesudahnya pasti buat mereka minuman yg bercampur dgn air yg sangat panas. Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim. (QS. Ash-Shaffat [37]: 66-68)
Rasa buah zaqqum itu sangat pahit, sehingga penghuni neraka segera menelannya, tak memamahnya. Sama halnya ketika kita minum pil pahit, maka kita pun segera menelannya. Memamahnya sama saja dgn memaksa lidah kita untk merasakan pahitnya.
Mujahid berkata bahwa para penghuni neraka diberi makanan berupa pohon zaqqum, yakni sebuah pohon yg termasuk dlm golongan yg paling buruk, pahit rasanya, bacin baunya dan bahkan berduri.
Dalam hadits qudsi disebutkan bahwa neraka Jahanam itu memiliki tujuh tingkat. Setiap tingkat mempunyai 70.000 daerah. Setiap daerah mempunyai 70.000 kampung. Setiap kampung mempunyai 70.000 rumah. Setiap rumah mempunyai 70.000 bilik. Setiap bilik mempunyai 70.000 kotak. Setiap kotak mempunyai 70.000 batang pohon zaqqum. Di bawah tiap pohon zaqqum mempunyai 70.000 ekor ular. Di dlm mulut tiap ular yg panjang 70 hasta mengandung lautan racun yg hitam pekat. Juga di bawah tiap pohon zaqqum mempunyai 70.000 rantai dan tiap rantai diseret oleh 70.000 malaikat.
Setelah itu, mereka meminum minuman yg jg tak kalah buruk rasanya. Dalam QS. An-Naba’ [78]: 24-25 dilukiskan bahwa minuman penghuni neraka adlh air yg sangat panas dan nanah, Mereka tak merasakan kesejukan di dalamnya dan tak (pula mendapat) minuman, selain air yg mendidih dan nanah.
Dalam kesempatan lain minuman penghuni neraka adlh air tembaga yg mendidih, Sesungguhnya Kami (Allah) telah menyediakan neraka untk orang-orang yg bersalah, mereka dikepung oleh gejolak apinya. Jika mereka meminta minuman, mereka diberi minum air tembaga yg mendidih yakni dpt menghanguskan muka. Alangkah buruknya minuman yg sedemikian itu. Alangkah jeleknya tempat yg semacam itu.(Q.S. Al-Kahfi [18]:29)
Persoalannya, apakah mereka langsung minum setelah makan buah zaqqum itu / ada tenggang waktu? Menurut Quraish Shihab, QS. Ash-Shaffat [37] ayat 67 yg berarti Kemudian sesudahnya pasti buat mereka minuman yg bercampur dgn air yg sangat panas, memberi kesan bahwa ada jarak antara makan dan minum itu. Jarak tersebut bisa dipahami dlm arti siksaan akibat minuman itu lebih buruk daripada memakan buah zaqqum. Atau bahwa setelah makan mereka tak langsung diberi minuman untk menghapus kepahitan akibat makanan buruk yg memenuhi perut mereka.
Demikian jenis makanan dan minuman yg kelak dirasakan oleh para penghuni neraka. Betapa buruknya makanan dan minuman itu, sehingga membuat siapa saja yg merasakannya pasti akan dibuat hancur tubuhnya. Betapa ngerinya! Karena itu, jika kita ingin terhindar dari segala makanan dan minuman semacam itu harus pandai-pandai untk taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Amien. (Eep Khunaefi/dimuat di Hidayah edisi 87/foto sekedar ilustrasi&diambil dari www.freefoto.com)
other source : http://solopos.com, http://epholic.blogspot.com, http://news.detik.com
No comments:
Post a Comment