Sunday 6 September 2015

[Motivasi] Benarkah Kanker Lebih Bisa Sembuh Jika Tak Dikemoterapi?

Benarkah Kanker Lebih Bisa Sembuh Jika Tak Dikemoterapi?


Jiwaku-- Jakarta, Sebagian orang berpendapat efek samping kemoterapi lebih besar dibandingkan manfaat yg didapatkan. Bahkan peluang untk kanker sembuh dgn sendirinya diyakini justru lebih tinggi jika dibiarkan tanpa kemoterapi. Benarkah demikian?

Berbagai tulisan tentang hal itu banyak beredar di situs-situs maupun forum diskusi di internet. Sebagian besar mengatakan bahwa tingkat kesembuhan kanker yg diobati dgn kemoterapi hanya sekitar 3 persen, sedangkan sisanya 97 persen berakhir dgn kegagalan.

Angka ni kemudian dibandingkan dgn data lain yg menunjukkan bahwa peluang kanker untk sembuh sendiri tanpa diobati. Menurut sebuah data dari Norwegia, 22 persen kanker payudara mengalami spontaneus remission / sembuh dgn sendirinya.

Perbandingan ni memunculkan dugaan bahwa keberhasilan kemoterapi tak hanya rendah, tetapi sekaligus jg menurunkan peluang bagi tubuh untk memerangi sel kanker itu sendiri. Faktanya, obat kemoterapi memang menurunkan sistem kekebalan tubuh.

Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia, Dr Drajat Ryanto Suardi, SpB(K)Onk membenarkan bahwa efek samping obat kemoterapi bisa menurunkan daya tahan tubuh. Tapi jika dikatakan bahwa peluang keberhasilan kemoterapi hanya 3 persen, dgn tegas ia membantah.

"Bisa saya katakan, data itu tak benar. Ada banyak faktor yg mempengaruhi efektivitas dan tingkat kesembuhan kemoterapi dan sejauh ni tak ada data ilmiah yg mengatakan demikian," tegas Dr Drajat saat dihubungi detikHealth, Selasa (24/1/2012).

Salah satu faktor yg mempengaruhi keberhasilan kemoterapi menurut Dr Drajat adlh jenis sel kanker dan sensitivitasnya terhadap obat. Limfoma malignant (kanker getah bening) dan kanker payudara misalnya, jika diambil angka secara kasar kasar rata-rata tingkat keberhasilan kemoterapinya bisa mencapai 50 persen.

Faktor berikutnya adlh grade / tingkat keganasan kanker (sifat kanker) yg terdiri dari 3 grade, makin rendah grade kankernya maka tingkat keberhasilan kemoterapi makin tinggi. Kedua faktor tersebut, grade dan jenis kanker ditentukan berdasarkan hasil biopsi / pemeriksaan sampel jaringan.

Selain itu, stage / stadium kanker yg terdiri dari 4 stadium jg mempengaruhi keberhasilan kemoterapi. Sebagai contoh untk kanker payudara, stadium 1 punya tingkat keberhasilan antara 80-85 persen sehingga pemeriksaan dini akan sangat menentukan peluang kesembuhan.

Tak kalah pentingnya, kebulatan tekad pasien dlm menjalani kemoterapi jg sangat menentukan tingkat keberhasilan. Menurut Dr Drajat, jika pasien punya tekad kuat untk sembuh maka tanpa disadari tubuhnya akan membantu melakukan fight / perlawanan terhadap sel kanker.

Terkait pendapat bahwa peluang kesembuhan kanker bisa lebih tinggi jika dibiarkan tak diobati, Dr Drajat kurang sependapat. Bahkan ketika pasien memutuskan untk menjalani pengobatan alternatif, pengobatan secara medis baik berupa kemoterapi, operasi maupun radioterapi tetap tak boleh ditinggalkan.

"Pada dasarnya tak ada larangan untk melakukan pengobatan alternatif. Kapan saja mau dilakukan boleh-boleh saja, yg penting medisnya jangan ditinggalkan karena kalau hanya mengandalkan alternatif itu kan belum ada bukti ilmiahnya," pesan Dr Drajat.sumber(detikHealth)

source : http://fb.com, http://pinterest.com

No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

All content at Blog Eps was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact