epssub.blogspot.com - Sinopsis Unkind Women Episode 3
Hyun Sook dan Ibu panik melihat Mo Ran terbujur kaku di lantai. Hyun Sook segera memanggil perawat dan menekan dada Mo Ran berkali-kali. Entah caranya benar / tidak, tapi Mo Ran sadar kembali.
Walau tadi sempat panik, tapi Ibu tetap ketus (tapi sopan). Ibu tak mengijinkan Mo Ran untk mati agar Mo Ran tahu, bagaimana sakit hatinya Ibu selama ini. Ibu mengembalikan cek itu dan memberitahu kalau Hyun Sook tak membutuhkan uang itu. Haa? Hyun Sook langsung mendelik mendengarnya, tapi Ibu tak memberi kesempatan Hyun Sook untk protes. Ia menyuruh Mo Ran untk membeli peti mati paling bagus dgn uang itu.
Hyun Sook berseru, marah pd ibunya. Tapi Mo Ran yg dipenuhi rasa bersalah, hanya diam menunduk dan minta maaf. Ia minta Hyun Sook untk pergi sebentar, karena ia ingin bicara sebentar dgn Ibu.
Hyun Sook menunggu di luar dgn cemas. Jong Mi yg ditelpon dan dicurhati, menyuruh Hyun Sook untk tak melepas cek itu.
Ibu berdiri, menunggu Mo Ran bicara. Tapi Mo Ran masih diam. Ia teringat masa lampau. Saat itu ia ada di kereta dan berjalan tergesa-gesa. Wajahnya terlihat panik. Mendadak ada orang yg memberitahu seluruh penumpang kereta kalau ada orang yg jatuh dari kereta. Mo Ran tak kaget, malah ketakutan yg nampak di wajahnya. Ia berjalan semakin menjauhi kerumunan orang-orang yg ingin melihat ke luar jendela. Ia meremas tangannya, ketakutan.
Sekarang Mo Ran pun meremas-remas tangannya. Ia minta maaf pd Ibu yg tak sepenuhnya memutus hubungan dgn Chul Hee(suami Ibu, pacar Mo Ran). Ibu menuduh Mo Ran yg anak simpanan tapi malah jatuh cinta pd pria yg sudah beristri.
Hyun Sook yg kembali untk mengawasi cek di meja, membela Mo Ran. Ia berkata kalau Mo Ran hanya mencintai satu pria yiatu tunangannya. Ayahnya sendiri yg mendekati Mo Ran. Ibu menyindir anaknya yg jadi akrab dgn Mo Ran dan menyuruhnya untk menunggu di luar.
Ibu minta barang-barang suaminya dikembalikan. Tapi Mo Ran berkata kalau ia tak punya satupun barang Chul Hee. Ibu malah terus mengatai Mo Ran yg dicintai suaminya tapi malah tak menyimpan satu barang pun, membuat Hyun Sook gerah. Ia pun menarik ibunya untk pergi.
Tak disangka, Mo Ran malah jatuh pingsan, mengagetkan mereka berdua.
Rupanya Jong Mi adlh pemilik toko bunga yg mengirimkan karangan bunga ke Hyun Ae. Saat Hyun Ae muncul dan meminta nama pengirim bunga, Hyun Ae memberi kode pd pegawainya untk menjawab tak tahu. Tapi Hyun Ae, dgn nada sopan tapi aura mendominasi, tahu kalau pegawai itu pasti tahu karena pesanan itu dibuat beberapa hari yg lalu.
Jong Mi pun mengambil alih dan berkilah kalau ia tak bisa mengingat nama semua pemesan karena pesanan bunga mereka sangat banyak. Walau merasa aneh, Hyun Ae pun menerima penjelasan itu dan pergi.
Mo Ran dibawa ke rumah sakit dan dokter bertanya pd Ibu, apakah Ibu adlh kakak Mo Ran yg tinggal di Seoul? Ibu dan Hyun Sook heran mendengar pertanyaan itu.
Dokter memberitahu kalau operasi Mo Ran sebenarnya berjalan dgn baik. Tapi pasien malah seperti orang putus asa dan tak ingin sembuh, Mo Ran malah tak makan dgn baik. Kadang kala, Mo Ran berkata kalau ia ingin makan masakan kakaknya.
Ibu bergumam, Gila. Tapi nampak kekalutan di wajahnya. Maka saat Mo Ran sudah sadar dan minta maaf karena menyusahkan Ibu, Ibu menyuruhnya berdiri dan pergi. Ayo kita pergi ke rumahku.
Hyun Sook dan Mo Ran bengong mendengar ajakan Ibu.Tapi Ibu berkata kalau ia akan membawa Mo Ran ke rumah dan memberikan apa yg tak pernah diberikan oleh suaminya. Bawa semuanya itu ke dlm peti mati cantikmu itu. Dan kau harus tahu bagaimana aku hidup sebelum engkau meninggal.
Mo Ran tampak shock dan panik. Tapi Hyun Sook berbisik menenangkan, Mungkin yg Ibu maksud adlh Anda harus datang dan makan. Aww.. Ibu ni baik banget. Tapi Ibu melanjutkan dgn sinis, Daripada mati perlahan di rumah, kesepian, bukankah lebih baik membiarkan ucapan pedasku memperpendek hidupmu sekitar 10 harian?
Mo Ran menyetujui, tapi gantinya cek yg tadi dikembalikan akan ia serahkan lagi pd Hyun Sook. Hyun Sook sudah berbinar-binar, tapi Ibu malah mengatainya, Kau ni benar-benar sedang dagelan.
Hyun Sook membawa mereka berdua kembali ke Seoul dan mencoba menghidupkan suasana. Tapi benar-benar garing suasana di mobil karena kedua orang di belakang tetap diam.
Doo Jin diberitahu kalau Ma Ri akan dipekerjakan di stasiun TV mereka, satu tim dgn Doo Jin, karena direksi merasa tersentuh dgn suratnya dan mereka sedang butuh sarjana literatur modern. Temannya menyuruh Doo Jin untk menelepon Ma Ri dan memberitahu kabar baik ini.
Doo Jin pun menelepon, tapi Ma Ri tak mengangkat, malah menolak panggilan itu. Doo Jin menduga kalau nomor teleponnya pasti sudah disimpan oleh Ma Ri, sehingga ketahuan kalau ia yg telepon. Temannya menggoda, Astaga, lagi flirting, nih. Ha. Doo Jin kesal dan menendang temannya.
Ma Ri memang menolak panggilan Doo Jin. Dia sedang sibuk di perpustakaan. Ada SMS masuk dari studio tempat latihan Kendo. Pemberitahuan yg ditujukan untk semua murid wanita kalau kamar mandi wanita sekarang pindah ke lantai atas, berubah lokasi setelah studio direnovasi. Ada kelas untk tingkat mahir tiap sore di akhir pekan dan kelas pemula tiap sore di hari kerja.
Baru-baru ni ada murid wanita yg tak sengaja masuk ke tempat mandi pria. Saya tak tahu siapa orangnya, jadi Anda tak perlu khawatir untk kembali ke studio. Jika Anda tak kembali, saya simpulkan kalau Anda bukanlah murid regular kami. Jadi saya harap Anda datang dan berlatih. Sampai berjumpa lagi di studio, Guru Lee Roo Oh.
Ma Ri bekerja di sebuah café dan saat istirahat, ia bercakap-cakap dgn kedua teman kerjanya yg bekerja di café ni karena terjepit keadaan, sama sepertinya. Satu orang bekerja di sini karena tak lolos training, dari 5 peserta magang hanya 3 orang yg dipilih dan ia tak termasuk yg terpilih. Sedangkan satunya tak lolos wawancara kerja karena badannya yg gemuk.
Ma Ri menyimpulkan kalau dlm dunia kerja itu lebih banyak politiknya daripada mengandalkan kemampuan.
Mereka kembali bekerja, dan ada dua orang pengunjung masuk, salah satunya adlh Roo Oh. Saat Ma Ri menyapa mereka dan memberikan menu, ia langsung menoleh padanya. Roo Oh mengingat suara itu. Suara dosen yg membangunkannya di kelas. Ia jg mengingat wajah itu, wajah yg sedang menangis di café.
Roo Oh ni walau tinggi besar, tapi tak bisa minum kopi pahit. Walau kata teman Roo Oh, kopi di sini sangat enak, tapi Roo Oh mengernyit merasakan pahitnya kopi Kenya yg disajikan Ma Ri. Ma Ri dan teman Roo Oh bengong melihat Roo Oh menuangkan susu dan masih mengeluh. Ma Ri memberikan gula dan susu lagi, baru setelah itu Roo Oh tersenyum memuji, Ya. Kopi di sini memang enak.
Haha.. teman Roo Oh mendumel, Lain kali aku akan membelikanmu susu coklat saja. Roo Oh masih menikmati susu kopinya saat mendengar salah satu pengunjung menyapa Ma Ri dgn panggilan Prof. Jung Ma Ri.
Ma Ri sendiri terbelalak mendengar pengunjung yg masih memakai seragam sekolah itu mengetahui jati dirinya dan langsung toleh kiri kanan, berharap tak ada yg mendengar. Ia membawa murid itu ke luar café dan mendengar cerita murid itu. Murid itu adlh korban bully teman-temannya yg tema-temannya itu kemudian dihajar oleh Hyun Sook.
Ma Ri kembali terkejut mendengar ibunya yg telah menyelamatkan murid itu dan menyuruhnya untk pergi menemui Profesor Jung Ma Ri jika menemui kesulitan. Ibunya meyakinkan murid itu kalau anaknya akan membantu, bahkan memberikan uang pd murid itu. Kau harus bisa melalui masalah ini. Bahkan jika tak ada orang yg berpihak padamu, janganlah menyerah. Kau tak boleh menjadi orang sepertiku.
Saat itu, si murid melihat Hyun Sook hanya memakai sandal yg dilakban. Ia pun memberikan sandal yg baru saja ia beli, yg sebenarnya akan ia berikan untk neneknya.
Ma Ri akhirnya mengerti semuanya. Lantas mengapa murid itu menemuinya? Tak menatap Mari, murid itu menjawab, Karena aku ingin mati. Aku sudah tak mau hidup lagi, tapi aku kasihan pd nenekku. Jadi aku bertahan dari hari ke hari.
Ma Ri berkata kalau murid itu, yg bernama Gook Young Soo, sangatlah penting. Sama seperti arti namanya. Ia bisa mendengarkan Young Soo dan menyuruhnya untk bertemu kembali di tempat ni jam 3 Sabtu sore ini. Young Soo bertanya bagaimana jika ia ingin mati sebelum hari Sabtu tiba? Ma Ri langsung menjitak kepala Young Soo dan berkata, Jam 3 Sabtu sore. Oke?! Haha.. Young Soo akhirnya mengiyakan.
Ma Ri pulang ke rumah dan menemukan Ibu dan Neneknya bersama seorang wanita yg bernama Jang Mo Ran. Ma Ri hanya diam tapi mengenali nama itu sebagai nama simpanan kakeknya. Hyun Sook menyuruhnya pulang nanti malam saja dan berpura-pura sibuk sebagai profesor yg populer di kampus. Ma Ri mengangguk dan menghela nafas.
Mo Ran merasa tak enak dgn Ibu yg sibuk menyiapkan kamar untuknya, padahal ia bisa tidur di sofa. Tapi Ibu ternyata berencana membuat Mo Ran tinggal selama beberapa hari di rumahnya. Lusa adlh hari peringatan kematian suaminya. Mari makan bersama di hari itu, kemudian kau bisa pergi.
Mo Ran diliputi rasa bersalah tapi jg merasakan kehangatan hanya dari mendengar obrolan Ibu dan Asisten Park yg sibuk memasak. Ia meraba sofa keluarga dan memandangi foto keluarga Kim. Berbagai perasaan berkecamuk dlm hatinya.
Pada Hyun Sook yg sedang mengepel kamar yg akan ia tempati, Mo Ran menenangkan Hyun Sook kalau ia akan tetap memberikan cek itu. Hyun Sook benci pd dirinya sendiri karena tak bisa mengatakan ‘tak usah dipikirkan’ tapi berjanji akan mengembalikan uang itu, Jadi kumohon sembuhlah, agar saya bisa membayar Anda.
Mo Ran bertanya-tanya tentang Ma Ri yg masih muda tapi sudah jadi profesor. Hyun Sook malu saat mengakui kalau ia menikah muda, saat berumur 19 tahun. Mo Ran tersenyum menenangkan Hyun Sook. Memang kenapa kalau nikah muda.
Saat makan malam, Ibu mempersilakan Mo Ran makan. Ini masakan yg dulu pernah dibawa suaminya, yg katanya untk bawahan di kantor, tapi ternyata malah dibawa untk Mo Ran. Hahaha.. kata-katanya nyelekit, tapi wajah ibu tetap ramah. Wajah Mo Ran yg berubah, membuat Hyun Sook tak enak hati dan menegur Ibunya yg masih dendam juga.
Asisten Park mengubah topik dgn memberitahu kalau Jung Goo Min, suami Hyun Sook, akan pulang ke Korea besok. Dengan wajah tak acuh, Hyun Sook berkata Goo Min akan menikah lagi. Ibu kaget mendengarnya. Tapi Asisten Park yg lebih kaget dan tampak tak rela. Ibu meminta Hyun Sook untk tak menceraikan Goo Min.
Sambil sibukmemandangi makanannya, Hyun Sook berkata kalau mereka sudah hidup layaknya orang bercerai, jadi lebih baik mereka cerai saja. Ayah Ma Ri sebaiknya mulai hidup baru dgn pasangan yg sepadan.
Ibu merasa semua ni adlh salahnya. Pernikahan Hyun Sook seperti ni karena Hyun Sook tak tumbuh melihat pernikahan orang tuanya yg bahagia. Ibu tersenyum sopan pd Mo Ran dan mempersilahkan Mo Ran untk makan. Ha. Bisa dibayangkan perasaan Mo Ran saat itu.
Asisten Park yg masih merasa galau, mengirim SMS pd Ma Ri, memberitahukan kalau ayah Ma Ri akan menikah lagi. Ma Ri membalas pesan itu, berkata kalau semua itu bukan urusannya, tapi ia merasa kasihan pd ibunya.
Lain di SMS, lain di hati. Ma Ri mengerahkan semua perasaannya saat berlatih. Roo Oh yg mengira ia adlh salah satu murid SMA yg memakai pelindung kepala saat berlatih memukul ban langsung memarahinya dan menyuruhnya berhenti. Tapi Ma Ri tak mau berhenti hingga Roo Oh kesal dan memukul pelindung kepalanya dgn pedang kayu.
Bug! Ma Ri pun terjatuh. Melihat wajah feminin di balik pelindung kepala itu, membuat Roo Oh terkejut dan minta maaf. Ma Ri pun tak kalah terkejutnya. Ia segera bangun, tapi hampir saja terjatuh lagi jika Roo Oh tak menangkapnya. Roo Oh pun membantu membukakan pelindung kepala Ma Ri.
Dan ia terpana melihat gadis itu lagi. Tapi ia cepat menguasai keadaan dan mengajak Ma Ri untk hang out bareng dgn seluruh murid Kendo. Mulanya Ma Ri menolak tawaran itu, sebelum Roo Oh berkata, Makanlah bersama kami, Profesor.
Ganti Ma Ri yg terpana mendengarnya, mencoba mengingat-ingat dimana ia pernah bertemu Roo Oh.
Ma Ri akhirnya ikut makan-makan dgn semua murid Kendo. Ia panik saat salah satu bahan obrolan adlh siapa wanita yg salah masuk ke ruang ganti pria. Untungnya Roo Oh sigap menjawab kalau murid wanita yg dimaksud itu sepertinya tak datang. Ia mendengar kalau murid itu adlh mahasiswi yg berambut panjang, membuat Ma Ri mengangguk-angguk lega.
Salah satu murid heran pd Roo Oh yg mau mengajar di studio kecil padahal Roo Oh sangat mahir. Roo Oh bercerita kalau dulunya ia adlh anak bengal yg selalu berkelahi tiap hari sampai pihak sekolah ingin ia pindah sekolah saja.
Untungnya ada guru Bahasa Korea yg mengembalikannya ke jalan yg benar dan menjadi penyelamatnya. Guru itu adlh Guru Oh Se Gyung yg membuka studio Kendo ini. Karena itulah aku selalu hormat dan menyukai para guru. Roo Oh melirik Ma Ri yg langsung mengalihkan pandangannya, dan meneruskan, Jika aku tak bertemu guru itu, aku mungkin masih ada di dunia hitam.
Temannya berkomentar kalau dunia hitam cocok dgn Roo Oh, membuat semua tertawa dan mereka bersulang. Ma Ri ikut bersulang dan tertawa geli. Tapi ia buru-buru menghilangkan senyumnya saat menyadari kalau Roo Oh kembali menatapnya.
Aww.. ni Roo Oh apa ya maksudnya? Bahkan Roo Oh pun terang-terangan mengajaknya bicara saat Ma Ri keluar dari Café. Ma Ri bertanya apa mereka pernah bertemu di kampus? Roo Oh menjawab kalau ia sepertinya melihat Ma Ri saat tidur di kelas dan memberitahu kalau ia yg mengurus klub Kendo di kampus. Dan aku jg ikut menandatangani petisi tentang pembatalan mata kuliah.
Walau di mulut Ma Ri berkata tak masalah, tapi wajah Ma Ri mengatakan sebaliknya. Roo Oh pun berkata, Tersenyumlah, Bu Dosen. Ma Ri memintanya untk tak memanggilnya seperti itu di sini. Maka Roo Oh pun mengulang, Baiklah.. Ma Ri-ssi. Ma Ri terkejut mendengarnya. Roo Oh kembali tersenyum dan berkata kalau ia harus mengngat semua nama muridnya.
Haha.. Roo Oh ni bisa saja. Saat Ma Ri pamit pergi, Roo Oh memandangi punggung Ma Ri, punggung yg sama dgn saat gadis di kamar mandi pria itu berlari dan senyumnya mengembang. Aww..
Ibu bicara pd foto suaminya, memintanya datang karena ia telah mengundang pacar suaminya. Haduhhh... Sementara Mo Ran jg menatap foto Chul Hee dan meminta maaf karena ia belum bisa menceritakan apa yg terjadi di malam itu, tapi ia berjanji akan melakukannya sebelum ia mati.
Hyun Ae menemui Moon Suk hanya untk menerima kabar buruk. Buku Hyun Ae tak akan ia terbitkan, karena isinya hanyalah sampah. Cerita fiksi dan non fiksi itu bisa beda tipis, tapi cerita Hyun Ae ni sangat jahat. Cerita tentang guru serba bisa yg berhasil mengantar murid-muridnya ke unviersitas elit, tapi ia tak mempedulikan murid-murid yg butuh bimbingan, malah hanya berkonsentrasi pd murid-murid terbaiknya. Cerita itu tak hanya sangat jahat, tapi jg sudah kuno!
Denga nada lebih tenang, Moon Suk memberitahu kalau Hyun Ae menyodorkan novel itu ke penerbit lain, hasilnya pun jg akan sama. Terang-terangan, Hyun Ae sekarang berkata sinis kalau Moon Suk punya pengaruh besar untk mencegah karyanya diterbitkan. Dari awal kau sudah membenciku. Kau pikir aku menikahi suamiku demi harta keluarganya.Kau salah. Aku menikahi seorang duda yg beranak karena aku benar-benar mencintainya.
Moon Suk mengangguk paham.Tapi ia minta Hyun Ae untk memisahkan urusan pekerjaan dgn urusan keluarga. Dan mereka sekarang sedang membicarakan tentang buku. Pegawai Moon Suk muncul membawa beberapa CV. Melihat Moon Suk sibuk menekuni dokumen itu, Hyun Ae pun pergi membawa naskah novelnya.
Hei...kenapa ada CV Hyun Jung di dokumen itu?
Hyun Jung mendapat kabar buruk. Ia diberhentikan menjadi penyiar program yg selama ni ia bawakan, diganti oleh juniornya yg masih muda. Tak hanya itu, ia harus menelan pil pahit kalau semua keistimewaan yg pernah diterima, hilang begitu saja.
Di saat yg sama, Ma Ri mendapat panggilan dari stasiun TV tempat Hyun Jung bekerja, tempat Doo Jin kerja pula. Ma Ri terkejut saat diberitahu kalau promosi Doo Jin ditahan, malah dimutasi ke divisi pendidikan sebagai peringatan.
Tapi yg lebih ingin disampaikan adalah, Ma Ri ditawari untk bekerja dlm sebuah proyek di stasiun TV itu, Proyek Warisan Masa Depan. Program acara yg mencari bangunan tua / hal-hal lain di Seoul yg perlu dilestarikan. Setelah melihat contoh acaranya, Ma Ri tertarik untk bergabung.
Ia tak menyadari kalau acara yg baru saja dilihatnya adlh konser penyanyi bule yg ada ibunya menjerit-jerit histeris.
Saat akan meninggalkan gedung, ia melihat Doo Jin sedang bicara dgn salah satu muridnya di café kantor. Mahasiswi itu segera menghampiri Ma Ri dan cerita kalau ia mengumpulkan petisi yg telah disampaikan ke pihak fakultas. Ia terang-terangan mengatakan kalau ia melakukan itu dgn imbalan Doo Jin mengajari teknik penyiaran agar ia bisa lulus tes pembawa berita nanti. Ia pasti merasa sangat menyesal karena kejadian itu, bisiknya.
Doo Jin mendekati mereka dan langsung disemprot oleh Ma Ri, Kenapa jg kau nego hal beginian dengannya?! Doo Jin menjawab kalem kalau ia ingin bertanggung jawab akan hal itu. Merasa situasi mulai memanas, si mahasiswi pamit dan melipir pergi.
Doo Jin mencekal tangan Ma Ri dan mengguncang-guncangkannya. Jika Ma Ri ada di posisinya, Ma Ri pasti akan melakukan hal yg sama, pasti ingin menyiarkan hal itu. Aku merasa tak enak berita itu dipotong oleh breaking news. Tapi jika liputan itu disiarkan secara lengkap, kau pasti sudah ngetop.
Ma Ri mengerang kesakitan. Doo Jin minta maaf dan melepas cekalannya. Ma Ri berkata kalau ia mendengar kabar mutasi Doo Jin. Karena sekarang mereka sama-sama menjadi korban, maka anggap saja semua impas. Tanpa menunggu jawaban, Ma Ri pergi meninggalkan Doo Jin.
Ditemani Jong Mi, Hyun Sook pergi ke kantor polisi. Untuk kasus penganiayaan murid-murid SMA itu sudah tak masalah karena mereka tak lapor lagi. Tapi untk masalah judi, Hyun Sook harus menghadap ke kejaksaan karena kasusnya sudah dilimpahkan ke sana.
Jong Mi membelikan tahu putih untk Hyun Sook makan (tradisi bebas dari kepolisian) dan menceritakan kesannya saat bertemu Hyun Ae. Jong Mi heran mengapa Hyun Ae melacak pengiriman karangan bunga. Apa Hyun Ae masih mencintai guru olah raga itu? Hyun Sook menggeleng. Ia rasa ada alasan lain yg belum mereka ketahui.
Tapi yg pasti, Hyun Sook akan mengatakan di depan Hyun Ae kalau Hyun Ae itu sangat jahat. Ia sudah mengantongi nomor telepon gurunya itu, dan ia akan menelepon. Hyun Sook menadahkan tangannya, pinjam handphone Jong Mi. Hahaha.. tentu saja Jong Mi menolak dan menyuruh Hyun Sook menelepon melalui telepon umum.
Hyun Sook tak mau dan mereka terus berdebat sambil tarik-tarikkan handphone. Akhirnya Hyun Sook menang dan mulai menelepon. Tapi ketika nada sambung berganti suara Hyun Ae, Hyun Sook langsung membeku dan memori tentang perlakukan Hyun Ae kembali lagi.
Setelah sadar, ia langsung mematikan handphone. Tapi trauma itu masih terasa. Tiba-tiba handphone Jong Mi berdering. Dari Hyun Ae. Hyun Sook langsung menyerakan handphone itu pd si empunya, memintanya mengatakan salah sambung / apalah. Alhsill hal itu membuat Jong Mi ngomel-ngomel.
Tapi Jong Mi memang sahabat baik. Memberanikan diri sendiri, ia mengangkat telepon dan berteriak, Dasar Nyi blorong! Bagaimana kau bisa sangat-sangat juahat?! Sampah kau, Nyi blorong! teriak Jong Mi puas, membuat Hyun Sook kaget dan mendekatkan telinganya ke handphone.
Bisa diduga reaksi Hyun Ae yg tajam. Siapa yg meneleponnya? Jong Mi langsung merubah suaranya seperti bingung dan berkata kalau ia salah sambung.Dan telepon pun ditutup oleh Jong Mi yg kemudian menoleh sombong pd Hyun Sook, Aku bisa melakukannya, kan?, tapi mukanya masih pias.
Hahaha...
Masa lalu Hyun Sook tak muncul dari Hyun Ae saja. Saat pulang ke rumah, ia menemukan ibunya menggenggm hampir-mantan-suaminya, memohonnya supaya tak berpisah. Ia dan Goo Min pergi ke sebuah café unuk berbicara. Uhh... bentar lagi ada yg akan kena masalah, nih kalau liat cafenya.
Hyun Sook menyelamati Goo Min atas pernikahannya. Tapi Goo Min berkata kalau ia belum memutuskan menerima / tidak. Hyun Sook menyuruh suaminya untk menerima. Jangan hanya sebuh kesalahan kecil yg pernah mereka lakukan saat muda membuat Goo Min tak bisa bahagia lagi.
Goo Min berkata kalau ia tak pernah merasa tak bahagia. Semua itu hanya pikiran Hyun Sook saja. Tapi Hyun Sook tahu kalau wanita itu sangat sepadan untk Goo Min. Teman sekerja di sekolah, yg pernah belajar di luar negeri dan diakui dlm pekerjaannya. Ha, sepertinya Hyun Sook tahu banyak tentang wanita itu. Kau pasti masih mencintaiku, kan?
Hyun Sook langsung menyalak, Ahn Jong yg mengetahui semua itu. Btw, Ahn Jong Mi selalu dipanggil Ahn Jong saja oleh Hyun Sook. Sebelum mereka selesai berdebat, muncul pelayan yg akan menyajikan kopi. Ma Ri.
Hyun Sook murka. Ia menghajar anaknya, memukuli pantat dan kakinya. Goo Min mencoba meredam emosi Hyun Sook, tapi tak bisa. Dia tak menyekolahkan Ma Ri sampai S3 hanya untk jadi pelayan. Hyun Sook memaksa Ma Ri untk kembali ke kampus dan berlutut memohon ke pihak fakultas.
Tapi Ma Ri tak mau. Ia sudah cukup melakukan semua ini. Menjadi rangking pertama, masuk sekolah terbaik, menjadi mahasiswa terbaik. Bisakah Ibu memberikanku ruang untk bernafas?
Hyun Sook tak bisa memberikan ruang itu karena di luar sana ada ribuan saingan Ma Ri untk menjadi profesor. Goo Min menarik istrinya dan menyuruh Ma Ri pergi. Hyun Sook terduduk dan sambil terisak, ia berkata tak peduli, Kau jg pergilah. Aku tak butuh siapapun.. Goo Min menatap wajah istrinya, khawatir.
Di kejaksaan, Hyun Sook akan dibebaskan dgn syarat harus menulis surat permintaan maaf. Maka Hyun Sook pun menulis saya minta maaf. Jaksa menyuruh Hyun Sook untk menulis lagi dan lagi, hingga akhirnya memberitahu kalau Hyun Sook setidaknya menulis satu halaman penuh tentang permintaan maaf.
Kejadian itu hampir sama saat SMA dulu. Ia dihukum berdiri di lapangan dgn koran yg memuat fotonya. Guru olah raganya menyuruh Hyun Sook kembali ke kelas karena hukuman itu berlebihan. Tapi setelah itu, Hyun Ae malah menyuruhnya menulis permintaan maaf berkali-kali, karena permintaan maafnya tak tulus. Bahkan Hyun Ae merobek-robek kertas yg sehalaman sudah penuh dgn permintaan maafnya.
Begitu jg jaksa itu. Walau kertas HVS telah penuh dgn tulisan Hyun Sook, tapi Jaksa menyuruhnya mengulang kembali. Air mata menggenang di mata Hyun Sook. Serasa dejavu mendapat hinaan yg sama dgn gurunya dulu.
Dulu ia menangis, bertanya apa yg ia lakukan itu sangat bersalah. Kali ni ia yg merobek-robek kertas itu dan berteriak frustasi, Apa yg aku lakukan itu sangat salah?!
Komentar :
Cerita ni bukan hanya bercerita tentang persoalan keluarga wanita-wanita yg unkind. Tapi apa yg terjadi jika seorang anak/murid salah asuh.
Hyun Sook dan Roo Oh sama-sama bermasalah saat SMA. Jika Roo Oh bertemu dgn Guru Bahasa Korea yg mengerti dan bisa mengarahkannya, Hyun Sook bertemu dgn Hyun Ae yg maunya mengurusi anak pintar saja.
Saat dihukum, guru olah raganya sudah mengatakan kalau kesalahan Hyun Sook ni masih tahap wajar. Tapi entah mengapa hukuman Hyun Ae seperti tak ada habisnya. Hyun Ae sudah berburuk sangka terlebih dahulu pd Hyun Sook. Jadi apa yg Hyun Sook lakukan selalu salah.
Lain halnya dgn Roo Oh. Mungkin kelakuan Roo Oh malah lebih keterlaluan dibanding Hyun Sook, karena sekolah sudah angkat tangan dan memintanya pindah sekolah saja. Untung Roo Oh bertemu dgn Guru Oh, yg mengajarinya Kendo, ilmu beladiri sekaligus cara untk meluapkan emosinya.
Moral storynya? Anak adlh sebuah kertas. Mungkin dlm perjalanan, kertas itu banyak coretan, banyak kesalahan, banyak robekan. Tapi yg harus kita lakukan sebagai orang dewasa adlh merapikan kertas itu kembali, membantu membenahi kesalahan yg sudah tertulis, dan bukan malah membuangnya.
source : http://flickr.com, http://solopos.com
No comments:
Post a Comment