Wednesday 30 December 2015

Syarat-Syarat Sujud

epssub.blogspot.com - بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ -=( فَصْلٌ )=- فىِ واَجِباَتِ السُّجُوْدِ وَهُوَ لُغَةً التَّطاَمُنُ وَالمَيْلُ ( شُرُوْطُ السُّجُوْدِ سَبْعَةٌ ) بَلْ أَكْثَرُ ؛ أَحَدُهاَ (أَنْ يَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْضاَءٍ) لِماَ رُوِىَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قاَلَ : قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؛ أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظَمٍ عَلَى الجَبْهَةِ وَاليَدَيْنِ وَالرُّكْبَتَيْنِ وَأَطْراَفِ القُدَمَيْنِ وَأَنْ لاَ أَكِفَ الثِّياَبَ وَالشَّعْرَ رَواَهُ الشَّيْخاَنِ (وَ) ثاَنِيْهاَ (أَنْ تَكُوْنَ جَبْهَتُهُ مَكْشُوْفَةً) إِلاَّ لِعُذْرٍ كَوُجُوْدِ شَعْرِ ناَبِتٍ فِيْهاَ وَعَصاَبَةٍ لِوَجْعٍ حَيْثُ شُقَّ نَزْعُهاَ مَشَقَةً شَدِيْدَةً وَلاَيُعِيْدُ إِنْ وَضَعَهاَ عَلَى طُهْرٍ وَلَوْ لَمْ يَكُنْ تَحْتَهاَ نَجْسٌ غَيْرُ مَعْفُوٌ عَنْهُ وَإِلاَ أَعاَدَ وَلَوْ فُتِحَتْ فِيْهاَ ثَقْبَةٌ فىِ الإِنْسِداَدِ الخَلْقِىِّ فَيُراَعِى السَّتْرَ ِلأَنَّهُ آكِدٌ وَلَوْ يَبِسَتْ جِلْدَةٌ فِيْهاَ حَتَّى صاَرَ لاَيَحِسُ بِماَيُصِيْبُهاَ صَحَّ السُّجُوْدُ عَلَيْهاَ وَلاَيُكَلَّفُ إِزاَلَتُهاَ وَإِنْ لَمْ يَحْصُلْ لَهُ مِنْ ذَلِكَ مَشَقَةٌ (وَ) ثاَلِثُهاَ (التَّحاَمُلُ بِرَأْسِهِ) أَىْ فىِ الجَبْهَةِ فَقَطْ دُوْنَ بَقِيَّةَ الأَعْضاَءِ وَهُوَ أَنْ يُصِيْبَ ثَقْلَ رَأْسِهِ مَوْضِعَ سُجُوْدِهِ (وَ) راَبِعُها َ(عَدَمُ الهُوِىِ لِغَيْرِهِ) أَىْ أَنْ لاَيَقْصِدَ بِالسُّجُوْدِ غَيْرَهُ وَحْدَهُ وَالهُوِىِ بِضَمِّ الهاَءِ وَفَتْحِهاَ مَعْناَهُ السُّقُوْطُ مِنْ أَعْلَى إِلىَ أَسْفَلٍ وَأَمَّا بِالضَّمِّ فَقَطْ فَمَعْناَهُ الإِرْتِفاَعُ كَذاَ فىِ المِصْباَحِ (وَ) خاَمِسُهاَ (أَنْ لاَيَسْجُدَ عَلَى شَيْءٍ) أَىْ مُتَّصِلٍ بِهِ (يَتَحَرَكُ بِحَرَكَتِهِ) أَىْ فىِ قِياَمِهِ وَلَوْ بِالقُوَّةِ وَإِنْ صَلَّى قاَعِداً وَسَجَدَ عَلَى مُتَّصِلٍ بِهِ لاَ يَتَحَرَكُ بِحَرَكَتِهِ فىِ القُعُوْدِ وَكاَنَ بِحَيْثُ لَوْ صَلَّى مِنْ قِياَمٍ لَتَحَرَكَ بِحَرَكَتِهِ فَيَضُرُّ ذَلِكَ وَمِنَ المُتَّصِلِ جُزْؤُهُ فَلاَيَصِحُ السُّجُوْدُ عَلَى نَحْوِ يَدِهِ أَمَّا المُنْفَصِلُ وَلَوْ حُكْماً كَعُوْدٍ أَوْ مَنْدِيْلٍ بِيَدِهِ فَيَصِحُ السُّجُوْدُ عَلَيْهِ ِلأَنَّهُ لاَيُعَدُّ مُتَّصِلاً فىِ العُرْفِ وَكَذاَ طَرْفُ عَماَمَتِهِ الطَّوْيِلِ جِداً بِحَيْثُ لاَيَتَحَرَكُ بِحَرَكَتِهِ ِلأَنَّهُ فىِ حُكْمِ المُنْفَصِلِ (وَ) ساَدِسُهاَ (ارْتِفاَعُ أَساَفِلِهِ) وَهِىَ عَجِيْزَتُهُ وَماَحَوْلَهاَ (عَلَى أَعاَلِيْهِ) وَهِىَ رَأْسُهُ وَمَنْكَباَهُ إِلاَّ إِذاَ كاَنَ فىِ سَفِيْنَةٍ وَلَمْ يَتَمَكَنَ مِنْهُ لِنَحْوِ مَيْلِهاَ فَيُصَلِّى عَلَى حاَلِهِ وَيُعِيْدُ ِلأَنَّهُ عُذْرٌ ناَدِرٌ بِخِلاَفِ ماَ لَوْكاَنَ بِهِ عِلَّةٌ لاَيُمْكِنُ مَعَهاَ السُّجُوْدُ فَإِنَّهُ لاَإِعاَدَةَ عَلَيْهِ وَكَذاَ الحُبْلىَ إِذاَ شُقَّ عَلَيْهاَ ذَلِكَ فَتُصَلِّى وَلاَتُعِيْدُ وَكَذاَ ماَ لَوْطاَلَ أَنْفُهُ وَصاَرَ يَمْنَعُهُ مِنْ مَوْضِعِ الجَبْهَةِ عَلَى الأَرْضِ مَثَلاً (وَ) ساَبِعُهاَ (الطُّمَأْنِيْنَةُ فِيْهِ) أَىْ فىِ السُّجُوْدِ وَيُشْتَرَطُ أَيْضاً أَنْ يَضَعَ الأَعْضاَءَ السَّبْعَةَ فىِ وَقْتٍ واَحِدٍ فَلَوْ وَضَعَ بَعْضَهاَ ثُمَّ رَفَعَهُ وَوَضَعَ الآخَرَ لَمْ يَكْفِ [ خاَتِمَةٌ ] (أَعْضاَءُ السُّجُوْدِ سَبْعَةٌ) ؛ الأَوَّلُ (الجَبْهَةُ) وَحَدُّهاَ طُوْلاً ماَبَيْنَ الصَّدَغَيْنِ وَعُرْضاً ماَبَيْنَ مَناَبِتِ شَعْرِ الرَّأْسِ وَالحاَجِبَيْنِ وَخَرَجَ بِالجَبْهَةِ الجَبِيْنُ وَهُوَ جاَنِبُ الجَبْهَةِ مِنَ الجِهَتَيْنِ فَلاَيَكْفِى وَضْعُهُ وَحْدَهُ لَكِنْ يُسَنُّ وَضْعُهُ مَعَ الجَبْهَةِ (وَ) الثَّانىِ وَالثَّالِثُ (بُطُوْنُ الكَفَيْنِ) وَالكَفُّ ماَيُنْقِضُ مَسُّهُ الوُضُوْءَ فَيَكْفِى وَضْعُ جُزْءٍ مِنَ الأَصاَبِعِ أَوْ مِنَ الرَّاحَةِ دُوْنَ ماَعَداَهُماَ (وَ) الرَّابِعُ وَالخَامِسُ (الرُّكْبَتاَنِ) وَهِىَ بِضَمِّ الرَّاءِ وَسُكُوْنِ الكاَفِ مُفَصِّلٌ ماَ بَيْنَ أَطْراَفِ الفَخْذِ وَأَعْلىَ السَّاقِ وَالجَمْعُ رُكَبٍ بِضَمِّ الرَّاءِ وَفَتْحِ الكاَفِ مِثْلُ غُرْفَةٍ وَغُرَفٍ (وَ) السَّادِسُ (بُطُوْنُ أَصاَبِعِ الرِّجْلَيْنِ) وَيَكْفِى وَضْعُ جُزْءٍ مِنْ كُلِّ واَحِدٍ مِنْ هَذِهِ الأَعْضاَءِ السَّبْعَةِ وَلَوْ مِنْ أُصْبُعٍ فَقَطْ وَلَوْ مِنْ يَدٍ أَوْ رِجْلٍ نَعَمْ الإِقْتِصاَرُ عَلَى وَضْعِ البَعْضِ مِنَ الأَعْضاَءِ السَّبْعَةِ مَكْرُوْهٌ وَلَوْ قَطَعَ الكَفُّ أَوْ بُطُوْنُ الأَصاَبِعِ لَمْ يَجِبْ وَضْعُ طَرْفِ الباَقىِ بَلْ يُسَنُّ وَلَوْ خُلِقَ بِلاَكَفٍ أَوْ بِلاَ أَصَابْعِ قُدِرَ لَهُ قَدْرُهاَ وَوَجَبَ عَلَيْهِ وَضْعُهُ وَيُسَنُّ كَشْفُ الكَفَيْنِ فىِ حَقِّ الذَّكَرِ وَغَيْرِهِ وَبُطُوْنُ الرِّجْلَيْنِ فىِ حَقِّ الذَّكَرِ وَالأَمَّةِ وَأَمَّا غَيْرُهُماَ فَيَجِبُ سَتْرُهاَ وَيُكْرَهُ كَشْفُ الرُّكْبَتَيْنِ لِلذَّكَرِ وَالأَمَّةِ وَيُسَنُّ التَّرْتِيْبُ فىِ الوَضْعِ بِأَنْ يَضَعَ الرُّكْبَتَيْنِ أَوَّلاً ثُمَّ الكَفَيْنِ ثُمَّ الجَبْهَةُ وَالأَنْفُ مَعاً فَوَضْعُ الأَنْفِ مَعَهاَ سُنَةٌ مُتَأَكِدَةٌ وَلاَيَكْفِى وَضْعُهُ وَحْدَهُ ِلأَنَّ المُعْتَبَرَ هُوَ الجَبْهَةُ وَيُسَنُّ كَوْنُهُ مَكْشُوْفاً فَلَوْ خاَلَفَ التَّرْتِيْبَ المَذْكُوْرَ أَوْ اقْتَصَرَ عَلَى الجَبْهَةِ كُرِهَ مُراَعاَةً لِلْقَوْلِ بِوُجُوْبِ وَضْعِ الأَنْفِ وَخاَلَفَ الإِماَمُ ماَلِكٍ فَقاَلَ يَضَعُ يَدَيْهِ ثُمَّ رُكْبَتَيْهِ ... والله أعلم
Diterjemahkan Oleh Ahmad Daerobiy
FASAL SYARAT-SYARAT SUJUD Fasal ni menjelaskan wajib-wajib sujud, sujud menurut bahasa adlh bongkok / condong. ( Syarat-syarat sujud ada tujuh ) bahkan bisa lebih banyak
Pertama, ( Sujud di atas tujuh anggota badan ) karena hal itu di riwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa beliau berkata : Rosulullah Saw bersabda ; Aku di perintahkan agar aku bersujud di atas tujuh anggota pokok, yaitu dahi, kedua tangan, kedua lutut dan ujung telapak kali dan aku agar tak membiarkan sujud atas baju dan rambut. (HR. Bukhori Muslim)
Kedua, ( Dahi hendaknya terbuka ) artinya tak terhalangi kecuali ada Udzur ( rintangan ) seperti terdapat bulu yg tumbuh pd dahi tersebut. Dan terdapat perban pd luka, sekiranya sulit untk melepaskannya dgn sulit yg sangat. Tidak perlu mengulang shalatnya apa bila dia memasangkan perban nya dlm keadaan suci dan di bawah perban itu tak terdapat najis yg tak di maafkan, sebaliknya apa bila ada najis tak di maafkan maka dia wajib mengulang shalatnya. Apabila perban pd dahi di lepas lalu terdapat lubang hingga menutupi keberadaan sebenarnya, maka dia harus menjaga penutup (kulit asal) itu karena hal itu lebih kuat. Apabila kulit yg terdapat pd dahi itu mengering sehingga terjadi tak terasa di sentuh maka sah sujud denagn kulit tersebut dan tak harus menghilang-kannya meskipun tak sulit untk menghilangkannya.
Ketiga, (Menekan kepalanya) ialah menekan dahinya saja di saat sujud dan bukan semua bagiannya. Cara menekan kepala tersebut adlh dgn menekan seberat kepalanya ke tempat sujudnya.
Keempat, (Tidak turun karena selain sujud) yaitu di saat turun untk sujud tak bermaksud hanya selain sujud. Lafadz Huwiy dgn dlommah huruf Ha dan fatah nya maknanya adlh turun dari atas ke bawah. Adapun dgn dlommah saja maka maknanya naik, demikian ni di jelaskan dlm kitab Al-Misbah.
Kelima, (Tidak ber-sujud di atas suatu perkara) ialah perkara yg di kenakannya (dan perkara tersebut bergerak sebab gerakannya) ialah di saat berdirinya meskipun sebab seolah-olah bergerak. Meskipun dia shalat sambil keadaan duduk dan sujud pd suatu perkara yg terhubung kepadanya / di kenakannya dan suatu perkara itu tak bergerak sebab gerakannya pd saat duduk dan apa bila dia shalat sambil berdiri sungguh pasti perkara itu berherak sebab gerakannya, maka hal demikian itu membahayakan (sujudnya tak sah). Diantara hal yg termasuk terhubung / di kenakannya adlh bagian anggota tubuhnya, oleh karenanya tak sah bersujud di atas tangannya. Adapun perkara yg terpisah (tidak di kenakan) meskipun secara hukumnya, seperti bersujud pd ranting / sapu tangan yg ada di tangannya, maka sujudnya sah, karena hal itu tak termasuk terhubung (di kenakan) menurut adat. Demikian pula sujudnya sah pd ujung sorban (yang di ikatkan di kepala) yg sangat panjang sekali sekiranya dia tak bergerak sebab gerakannya, karena hal semacam itu termasuk hukum terpisah.
Keenam, (Mengangkat bokong nya) yaitu maaf pantat dan sekitar pantat ( ke atas hingga melebihi bagian tubuh paling atas ) yaitu kepala dan kedua pundaknya, kecuali apabila berada dlm perahu dan tak mungkin untk condong, maka dia boleh shalat sebagaimana bisanya dan dia wajib mengulang shalatnya karena hal itu adalah udzur (halangan) yg langka. Lain halnya apabila dlm keadaan memiliki penyakit yg tak mungkin melakukan sujud, maka hal itu tak harus mengulang shalatnya. Demikian pula sujud orang hamil, apa bila baginya sulit melakua sujud lalu dia sujud sebisanya maka baginya tak harus mengulang shalatnya. Demikian pula tak harus mengulang shalatnya, apa bila orang yg berhidung panjang dan menimbulkan terhalang meletakkan dahi di tempat sujud.
Ketujuh (Tumaninah pd saat sujud) ialah ketika sujud, dan di syaratkan jg agar meletakkan anggota sujud yg tujuh tersebut di waktu yg sama, oleh karenanya apa bila meletakkan sebagian anggota lalu mengangkat sebagian yg lain dan meletakkan yg lainnya lagi, maka hal itu tak mencukupi / tak sah.
( PELENGKAP ) Anggota sujud ada tujuh, yaitu :
Pertama, ( Dahi ) batas dahi adlh panjang antara kedua otak kiri dan kanan dan lebar antara tempat tumbuh rambut kepala dan kedua alis mata. Dikecualikan dgn Jabhah (dahi) adlh Jabin yaitu sisi dahi dari kedua sisi, yaitu sisi kiri dan sisi kanan, oleh karenanya tak cukup ( tak sah ) meletakkan Jabin saja akan tetapi di sunnahkan meletakkan Jabin bersamaan dgn Jabhah.
Kedua dan ketiga, ( Perut kedua tangan ) yaitu dua telapak tangan, yg ketika menyentuhkannya pd kelamin akan membatalkan wudlu, oleh karenanya cukup (sah) meletakkan bagian dari telapak jari-jari tangan / bagian dari telapak tangannya akan tetapi tak cukup selain keduanya
Keempat dan kelima, ( Kedua lutut ) lafadz Rukbataen dgn dlommah huruf Ra dan sukun huruf Kaf, adlh persendian antara ujung paha dan betis bagian atas. Bentuk Jama’ nya adlh lafadz Rukabin dgn dlommah huruf ra dan fatah huruf kaf, sama seperti lafadz Gurfatin dan lafadz Gurafin.
Keenam, ( Perut jari-jari kedua kaki ) Dan cukup meletakkan bagian dari masing-masing anggota yg tujuh ini, meskipun hanya dgn satu jari telunjuk saja, baik dari tangan / kaki. Betul demikian itu sah, tetapi mempersingkat hingga hanya meletak-kan sebagian saja dari anggota sujud yg tujuh adlh makruh. Apabila telapak tangan / jari tangan nya terputus maka tak wajib meletakkan sisa tangannya dlm melakukan sujud, bahkan hal itu hanya di sunnahkan. Apabila orang tercipta tanpa telapak tangan / tanpa jari tangan maka dia di kira-kirakan telapak dan jari tangannya dan wajib baginya meletakkan anggota yg di perkirakan tersebut dlm melakukan sujud. Sunnah membuka telapak tangan di hak lelaki dan yg lainnya dan sunnah membukakan perut kedua kaki di hak lelaki dan Ammat (budak). Adapun selain lelaki dan Ammat maka wajib merapatkannya dan makruh membuka kedua lutut bagi hak lelaki dan Ammat Dan sunnah tertib dlm meletakkan anggota sujud, yaitu pertama-tama mendahulukan meletakan kedua lutut kemudian di susul kedua telapak tangan, lalu dahi dan hidung secara bersamaan, meletakkan hidung bersamaan dgn dahi adlh sunnah yg di tekankan. Tidak cukup meletakkan hidung saja, karena yg di perhitungkan adlh meletakkan dahi, dan sunnah adanya hidung itu terbuka / tanpa penghalang. Apabila orang melakukan sujud berlainan dgn susunan tertib di atas / hanya mempersingkat hanya meletakkan dahi saja (tanpa hidung) adlh makruh, karena menjaga pd pendapat yg mewajibkan meletakkan hidung. Dan Imam Malik berselisih dgn pendapat di atas, Beliau berkata ; Pertama meletakkan kedua tangannya lalu kedua lututnya
Allah Mengetahui Segalanya..
Pustaka : Fiqih Imam Syafe’i, Kasyifatus-Saja Syarah Safinatun-Naja, Syekh Nawawi
Sahabat.., Kalau nggak faham, nanya ya!!, telepon saya langsung di +6285714619749.. jangan sok pintar memahami redaksi kitab-kitab Ulama tanpa bimbingan orang ahlinya, sekalipun tertuang terjemahnya.. okay?!

By Kang Dae
Syarat-Syarat Sujud

other source : http://lintas.me, http://arbabulhija.blogspot.com, http://stackoverflow.com

No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

All content at Blog Eps was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact