epssub.blogspot.com - Guru Mulia Al- Musnid Al-Allamah Al-Arif Billah Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafiz bin Syech Abubakar bin Salim
Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz Beliau dilahirkan pd hari senin, 27 Mei 1963 M [Kalender Hijriyah: 4 Muharram 1383]. Adalah seorang ulama dunia masa kini. Habib ‘Umar kini tinggal di Tarim, Yaman dimana beliau mengawasi perkembangan di Dar al-Mustafa dan berbagai sekolah lain yg telah dibangun dibawah manajemen beliau. Beliau masih memegang peran aktif dlm penyebaran agama Islam, sedemikian aktifnya sehingga beliau meluangkan hampir sepanjang tahunnya mengunjungi berbagai negara di seluruh dunia demi melakukan kegiatan-kegiatan mulianya.
Kehidupan awal
Beliau terlahir di Tarim, Hadramaut, salah satu kota tertua di Yaman yg menjadi sangat terkenal di seluruh dunia dgn berlimpahnya para ilmuwan dan para alim ulama yg dihasilkan kota ni selama berabad-abad. Beliau dibesarkan di dlm keluarga yg memiliki tradisi keilmuan Islam dan kejujuran moral dgn ayahnya yg adlh seorang pejuang martir yg terkenal, Sang Intelektual, Sang Da’i Besar, Muhammad bin Salim bin Hafiz bin Shaikh Abu Bakr bin Salim. Ayahnya adlh salah seorang ulama intelektual Islam yg mengabdikan hidup mereka demi penyebaran agama Islam dan pengajaran Hukum Suci serta aturan-aturan mulia dlm Islam. Beliau secara tragis diculik oleh kelompok komunis dan diperkirakan telah meninggal. Demikian pula kedua kakek beliau, al-Habib Salim bin Hafiz dan al-Habib Hafiz bin Abd-Allah yg merupakan para intelektual Islam yg sangat dihormati kaum ulama dan intelektual Muslim pd masanya.
Nasab
Beliau adlh al-Habib ‘Umar putera dari Muhammad putera dari Salim putera dari Hafiz putera dari Abd-Allah putera dari Abi Bakr putera dari‘Aidarous putera dari al-Hussain putera dari al-Shaikh Abi Bakr putera dari Salim putera dari ‘Abd-Allah putera dari ‘Abd-al-Rahman putera dari ‘Abd-Allah putera dari al-Shaikh ‘Abd-al-Rahman al-Saqqaf putera dari Muhammad Maula al-Daweela putera dari ‘Ali putera dari ‘Alawi putera dari al-Faqih al-Muqaddam Muhammad putera dari ‘Ali putera dari Muhammad Sahib al-Mirbat putera dari ‘Ali Khali‘ Qasam putera dari ‘Alawi putera dari Muhammad putera dari ‘Alawi putera dari ‘Ubaidallah putera dari al-Imam al-Muhajir to Allah Ahmad putera dari ‘Isa putera dari Muhammad putera dari ‘Ali al-‘Uraidi putera dari Ja’far al-Sadiq putera dari Muhammad al-Baqir putera dari ‘Ali Zain al-‘Abidin putera dari Hussain sang cucu laki-laki, putera dari pasangan ‘Ali putera dari Abu Talib dan Fatimah al-Zahra puteri dari Rasul Muhammad s.a.w.
Masa Kecil
Beliau telah mampu menghafal Al-Qur'an pd usia yg sangat muda dan ia jg menghafal berbagai teks inti dlm fikih, hadits, Bahasa Arab dan berbagai ilmu-ilmu keagamaan yg membuatnya termasuk dlm lingkaran keilmuan yg dipegang teguh oleh begitu banyaknya ulama-ulama tradisional seperti Muhammad bin ‘Alawi bin Shihab dan al-Shaikh Fadl Baa Fadl serta para ulama lain yg mengajar di Ribat, Tarim. Beliau pun mempelajari berbagai ilmu termasuk ilmu-ilmu spiritual keagamaan dari ayahnya yg meninggal syahid, al-Habib Muhammad bin Salim, yg darinya didapatkan cinta dan perhatiannya yg mendalam pd da’wah dan bimbingan / tuntunan keagamaan dgn cara Allah s.w.t. Ayahnya begitu memperhatikan sang ‘Umar kecil yg selalu berada di sisi ayahnya di dlm lingkaran ilmu dan zikir.
Tapi secara tragis, ketika al-Habib ‘Umar sedang menemani ayahnya untk sholat Jum‘ah, ayahnya diculik oleh golongan komunis, dan sang ‘Umar kecil sendirian pulang ke rumahnya dgn masih membawa syal milik ayahnya, dan sejak saat itu ayahnya tak pernah terlihat lagi. Ini menyebabkan ‘Umar muda menganggap bahwa tanggung jawab untk meneruskan pekerjaan yg dilakukan ayahnya dlm bidang Da‘wah sama seperti seakan-akan syal sang ayah menjadi bendera yg diberikan padanya di masa kecil sebelum beliau mati syahid. Sejak itu, dgn sang bendera dikibarkannya tinggi-tinggi, ia memulai, secara bersemangat, perjalanan penuh perjuangan, mengumpulkan orang-orang, membentuk Majelis-majelis dan da’wah. Perjuangan dan usahanya yg keras demi melanjutkan pekerjaan ayahnya mulai membuahkan hasil. Kelas-kelas mulai dibuka bagi anak muda maupun orang tua di mesjid-mesjid setempat dimana ditawarkan berbagai kesempatan untk menghafal Al Qur’an dan untk belajar ilmu-ilmu tradisional.
Dikirim ke kota Al Bayda
Ia sesungguhnya telah benar-benar memahami Kitab Suci sehingga ia telah diberikan sesuatu yg khusus dari Allah meskipun usianya masih muda. Tapi hal ni mulai mengakibatkan kekhawatiran akan keselamatannya dan akhirnya diputuskan beliau dikirim ke kota Al-Bayda’ yg terletak di tempat yg disebut Yaman Utara yg menjadikannya jauh dari jangkauan mereka yg ingin mencelakai sang sayyid muda.
Disana dimulai babak penting baru dlm perkembangan beliau. Masuk sekolah Ribat di al-Bayda’ ia mulai belajar ilmu-ilmu tradisional dibawah bimbingan ahli dari yg Mulia al-Habib Muhammad bin ‘Abd-Allah al-Haddar, semoga Allah mengampuninya, dan jg dibawah bimbingan ulama mazhab Shafi‘i al-Habib Zain bin Sumait, semoga Allah melindunginya. Janji beliau terpenuhi ketika akhirnya ia ditunjuk sebagai seorang guru tak lama sesudahnya. Ia jg terus melanjutkan perjuangannya yg melelahkan dlm bidang Da‘wah.
Kali ni tempatnya adlh al-Bayda’ dan kota-kota serta desa-desa disekitarnya. Tiada satu pun yg terlewat dlm usahanya untk mengenalkan kembali cinta kasih Allah dan Rasul-Nya s.a.w pd hati mereka seluruhnya. Kelas-kelas dan majelis didirikan, pengajaran dimulai dan orang-orang dibimbing. Usaha beliau yg demikian gigih menyebabkannya kekurangan tidur dan istirahat mulai menunjukkan hasil yg besar bagi mereka tersentuh dgn ajarannya, terutama para pemuda yg sebelumnya telah terjerumus dlm kehidupan yg kosong dan dangkal, tapi kini telah mengalami perubahan mendalam hingga mereka sadar bahwa hidup memiliki tujuan, mereka bangga dgn indentitas baru mereka sebagai orang Islam, mengenakan sorban/selendang Islam dan mulai memusatkan perhatian mereka untk meraih sifat-sifat luhur dan mulia dari Sang Rasul Pesuruh Allah s.a.w.
Perjuangan Da'wah
Sejak saat itu, sekelompok besar orang-orang yg telah dipengaruhi beliau mulai berkumpul mengelilingi beliau dan membantunya dlm perjuangan da‘wah maupun keteguhan beliau dlm mengajar di berbagai kota besar maupun kecil di Yaman Utara. Pada masa ini, beliau mulai mengunjungi banyak kota-kota maupun masyarakat diseluruh Yaman, mulai dari kota Ta'iz di utara, untk belajar ilmu dari mufti Ta‘iz al-Habib Ibrahim bin Aqil bin Yahya yg mulai menunjukkan pd beliau perhatian dan cinta yg besar sebagaimana ia mendapatkan perlakuan yg sama dari Shaikh al-Habib Muhammad al-Haddar sehingga ia memberikan puterinya untk dinikahi setelah menyaksikan bahwa dlm diri beliau terdapat sifat-sifat kejujuran dan kepintaran yg agung.
Ibadah haji
Tak lama setelah itu, beliau melakukan perjalanan melelahkan demi melakukan ibadah Haji di Mekkah dan untk mengunjungi makam Rasul s.a.w di Madinah. Dalam perjalanannya ke Hijaz, beliau diberkahi kesempatan untk mempelajari beberapa kitab dari para ulama terkenal disana, terutama dari al-Habib 'Abdul Qadir bin Ahmad al-Saqqaf yg menyaksikan bahwa di dlm diri ‘Umar muda, terdapat semangat pemuda yg penuh cinta kepada Allah dan Rasul-Nya s.a.w dan sungguh-sungguh tenggelam dlm penyebaran ilmu dan keadilan terhadap sesama umat manusia sehingga beliau dicintai al-Habib Abdul Qadir salah seorang guru besarnya. Begitu pula beliau diberkahi untk menerima ilmu dan bimbingan dari kedua pilar keadilan di Hijaz, yakni al-Habib Ahmed Mashur al-Haddad dan al-Habib 'Attas al-Habashi.
Di kenal dunia
Sejak itulah nama al-Habib Umar bin Hafiz mulai tersebar luas terutama dikarenakan kegigihan usaha beliau dlm menyerukan agama Islam dan memperbaharui ajaran-ajaran awal yg tradisional. Tapi kepopuleran dan ketenaran yg besar ni tak sedikitpun mengurangi usaha pengajaran beliau, bahkan sebaliknya, ni menjadikannya mendapatkan sumber tambahan dimana tujuan-tujuan mulia lainnya dpt dipertahankan. Tiada waktu yg terbuang sia-sia, tiap saat dipenuhi dgn mengingat Allah dlm berbagai manifestasinya, dan dlm berbagai situasi dan lokasi yg berbeda. Perhatiannya yg mendalam terhadap membangun keimanan terutama pd mereka yg berada didekatnya, telah menjadi salah satu dari perilaku beliau yg paling terlihat jelas sehingga membuat nama beliau tersebar luas bahkan hingga sampai ke Dunia Baru.
Negara Oman akan menjadi fase berikutnya dlm pergerakan menuju pembaharuan abad ke-15. Setelah menyambut baik undangan dari sekelompok Muslim yg memiliki hasrat dan keinginan menggebu untk menerima manfaat dari ajarannya, beliau meninggalkan tanah kelahirannya dan tak kembali hingga beberapa tahun kemudian. Bibit-bibit pengajaran dan kemuliaan jg ditanamkan di kota Shihr di Yaman timur, kota pertama yg disinggahinya ketika kembali ke Hadramaut, Yaman. Disana ajaran-ajaran beliau mulai tertanam dan diabadikan dgn pembangunan Ribat al-Mustafa. Ini merupakan titik balik utama dan dpt memberi tanda lebih dari satu jalan, dlm hal melengkapi aspek teoritis dari usaha ni dan menciptakan bukti-bukti kongkrit yg dpt mewakili pengajaran-pengajaran pd masa depan.
Pulang ke Tarim
Kepulangannya ke Tarim menjadi tanda sebuah perubahan mendasar dari tahun-tahun yg ia habiskan untk belajar, mengajar, membangun mental agamis orang-orang disekelilingnya, menyebarkan seruan dan menyerukan yg benar serta melarang yg salah. Dar-al-Mustafa menjadi hadiah beliau bagi dunia, dan di pesantren itu pulalah dunia diserukan. Dalam waktu yg dpt dikatakan demikian singkat, penduduk Tarim akan menyaksikan berkumpulnya pd murid dari berbagai daerah yg jauh bersatu di satu kota yg hampir terlupakan ketika masih dikuasai para pembangkang komunis. Murid-murid dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Kepulauan Comoro, Tanzania, Kenya, Mesir, Inggris, Pakistan, Amerika Serikat dan Kanada, jg negara-negara Arab lain dan negara bagian di Arab akan diawasi secara langsung oleh Habib Umar. Mereka ni akan menjadi perwakilan dan penerus dari apa yg kini telah menjadi perjuangan asli demi memperbaharui ajaran Islam tradisional di abad ke-15 setelah hari kebangkitan. Berdirinya berbagai institusi Islami serupa di Yaman dan di negara-negara lain dibawah manajemen al-Habib Umar akan menjadi sebuah tonggak utama dlm penyebaran Ilmu dan perilaku mulia serta menyediakan kesempatan bagi orang-orang awam yg kesempatan tersebut dahulunya telah dirampas dari mereka.
Dakwah di Indonesia
Dakwah beliau jg sangat dirasakan kesejukannya dan disambut dgn hangat oleh umat Islam di Indonesia. Masyakarat menyambut beliau dgn sangat antusias dan hangat, mengingat bahwa kakek beliau yg kedua, al Habib Hafidz bin Abdullah bin Syekh Abubakar bin Salim, berasal dari Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Dakwah beliau yg sangat indah dan sejuk itu yg bersumber dan kakek beliau Nabi Muhammad saw, sangatlah diterima oleh berbagai kalangan, baik pemerintah maupun rakyat, kaya ataupun miskin, tua muda.
Di Indonesia al Habib Umar sudah beberapa kali membuat kerjasama dgn pihak bahkan pemerintah Indonesia, dlm hal ni Ditjen Kelembagaan Keagamaan Departemen Agama RI meminta pembuatan kerjasama dgn al Habib Umar dan Darul Musthafa untk pengiriman SDM yg berkualitas, khususnya para kyai pimpinan pondok pesantren untk mengikuti program pesantren kilat selama tiga bulan dibawah bimbingan langsung al Habib Umar. Sampai saat ini, banyak sudah santri-santri di Indonesia yg menuntut ilmu di pondok pesantren yg beliau pimpin, Darul Musthafa di Hadramaut, dan telah melahirkan banyak da’i-da’i yg meneruskan perjuangan dakwahnya di berbagai daerah di Indonesia.
Karya dan Rehlah al Habib Umar bin Hafidz
Ditengah kesibukannya sebagai pendidik dan juru dakwah al Habib Umar masih sempat menulis beberapa buku, diantaranya:
1. Is’af tholibi ridho alkhallak bimakarimi alkhallak
2. Taujihat tullab
3. Syarah mandhumah sanad alawiy
4. Khuluquna
5. Dakhirah musyarafah
6. Khulasoh madad an-nabawiy
7. Diyaul lami bidhikri maulidi nabi as-syafi
8. Syarobu althohurfi dhikri siratu badril budur
9. Taujihat nabawiyah
10. Nur aliman
11. Almukhtar syifa alsaqim
12. Al washatiah
13. Mamlakatul qa’ab wa al ‘adha’
Wasiat dan Nasihat
Sumber : Wikipedia Indonesia
- Penuhilah hatimu dgn kecintaan terhadap saudaramu niscaya akan menyempurnakan kekuranganmu dan mengangkat derajatmu di sisi Allah
- Barang siapa Semakin mengenal kepada Allah niscaya akan semakin takut.
- Barang siapa yg tak mau duduk dgn orang beruntung, bagaimana mungkin ia akan beruntung dan barang siapa yg duduk dgn orang beruntung bagaimana mungkin ia tak akan beruntung.
- Barang siapa menjadikan kematiaannya sebagai pertemuan dgn sang kekasih (Allah), maka kematian adlh hari raya baginya.
- Barang siapa percaya pd Risalah (terutusnya Rasulullah), maka ia akan mengabdi padanya. Dan barang siapa percaya pd risalah, maka ia akan menanggung (sabar) karenanya. Dan barang siapa yg membenarkan risalah, maka ia akan mengorbankan jiwa dan hartanya untuknya.
- Kedekatan seseorang dgn para nabi di hari kiamat menurut kadar perhatiannya terhadap dakwah ini.
- Betapa anehnya bumi, semuanya adlh pelajaran. Kukira tak ada sejengkal tanah di muka bumi kecuali di situ ada ibrah (pelajaran) bagi orang yg berakal apabila mau mempelajarinya.
- Sebaik-baik nafsu adlh yg dilawan dan seburuk-buruk nafsu adlh yg diikuti.
- Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia tak akan sampai pd Tuhannya sama sekali dan kedekatan manusia terhadap Allah menurut kadar pembersihan jiwanya.
- Jikalau sebuah hati telah terbuka, maka akan mendapatkan apa yg diinginkan.
- Barang siapa yg mempunyai samudra ilmu kemudian kejatuhan setetes hawa nafsu, maka hawa nafsu itu akan merusak samudra tersebut.
- Sesaat dari saat-saat khidmat (pengabdian), lebih baik daripada melihat arsy dan seisinya seribu kali.
- Menyatunya seorang murid dgn gurunya merupakan permulaan di dlm menyatunya dgn Rasulullah SAW. Sedangkan menyatunya dgn Rasulullah SAW merupakan permulaan untk fana pd Allah (lupa selain Allah)
- Manusia di tiap waktu senantiasa terdiri dari dua golongan, golongan yg diwajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas sujud dan golongan yg di wajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas keingkaran.
- Barang siapa yg menuntut keluhuran, maka tak akan peduli terhadap pengorbanan.
- Sesungguhnya di dlm sujud terdapat hakikat yg apabila cahanya turun pd hati seorang hamba, maka hati tersebut akan sujud selama lamanya dan tak akan mengangkat dari sujudnya.
- Beliau RA berkata tentang dakwah, Yang wajib bagi kita yaitu harus menjadi da’i dan tak harus menjadi qodli / mufti (katakanlah wahai Muhammad SAW inilah jalanku, aku mengajak kepada Allah dgn hujjah yg jelas aku dan pengikutku) apakah kita ikut padanya (Rasulullah) / tak ikut padanya? Arti dakwah adlh memindahkan manusia dari kejelekan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju ingat kepada Allah, dan dari keberpalingan kembali menuju kepada Allah, dan dari sifat yg buruk menuju sifat yg baik.
- Syetan itu mencari sahabat-sahabatnya dan Allah menjaga kekasih-kekasih-Nya.
- Apabila ibadah agung bagi seseorang maka ringanlah adat (kebiasaan) baginya dan apabila semakin agung nilai ibadah dlm hati seseorang maka akan keluarlah keagungan adat darinya.
- Bila benar keluarnya seseorang (di dlm berdakwah), maka ia akan naik ke derajat yg tinggi.
- Keluarkanlah rasa takut pd makhluk dari hatimu maka engkau akan tenang dgn rasa takut pd kholiq (pencipta) dan keluarkanlah berharap pd makhluk dari hatimu maka engkau akan merasakan kenikmatan dgn berharap pd Sang Kholiq.
- Banyak bergurau dan bercanda merupakan pertanda sepinya hati dari mengagungkan Allah dan tanda dari lemahnya iman.
- Hakikat tauhid adlh membaca Al Qur’an dgn merenungi artinya dan bangun malam.
- Tidak akan naik pd derajat yg tinggi kecuali dgn himmah (cita-cita yg kuat).
- Barang siapa memperhatikan waktu, maka ia akan selamat dari murka Allah.
- Salah satu dari penyebab turunnya bencana dan musibah adlh sedikitnya orang yg menangis di tengah malam.
- Orang yg selalu mempunyai hubungan dgn Allah, Allah akan memenuhi hatinya dgn rahmat di tiap waktu.
No comments:
Post a Comment