Monday 4 January 2016

Cerita Dewasa Paling Seru Tante Kost yang Bikin Nafsu - Cerita Sex

Cerita Dewasa Paling Seru Tante Kost yang Bikin Nafsu epssub.blogspot.com - kumpulan berita harian dewasa terbaru , hot , majalah dewasa, cerita dewasa, sex, ngentot, ML, foto artis bugil, jepang bugil, korea bugil, thailan bugil, america bugil, indo bugil, asia bugil, china bugil, foto tante girang bugil, foto hot, SMA bugil, telanjang, tips sex, berita hot, vidio sex, porno, lucu , 3gp seru update terbaru.
Kebiasaanku tidur ngelantur belum bisa dibuang. Sejak aku SMA aku sulit sekali dibangunkan pagi-pagi, apalagi sekolahku selama kelas 1 dan kelas 2 selalu siang hari. Ini pula yg menjadi kebiasaanku sewaktu mulai kuliah. Waktu aku menginjak kota Bandung pertama kali, udara dingin kota itu benar-benar membuatku masih terbuai mimpi meski sudah terang. Aku kuliah di salah satu PTS yg hampir semua kegiatannya di waktu sore hari, sehingga bagiku hidup dgn tertidur lelap di pagi hari cerah merupakan kebiasaan. Kawan-kawan satu kost-ku biasanya sudah sunyi waktu aku bangun untk sarapan dan mandi, tapi kebiasaanku adlh sarapan sambil nonton TV, baru mandi.

Tante kost-ku termasuk yg baik, tak jarang untukku sengaja disiapkannya secangkir kopi / kue untk sarapan, / semangkuk mie rebus hangat. Aku disayangnya, karena bila pagi hari rumah kost itu kosong dan akulah yg menemaninya mengurus segala sesuatu, menyapu, masak, / apa saja. Walau aku suka tidur ngelantur, tapi aku termasuk anak yg rajin kerja di rumah. Tante ni masih muda, tetapi sudah janda. Ia hanya punya satu orang anak dan sudah bekerja di Sumatera. Praktis, ia hanya seorang diri di rumah. Tapi kecantikannya tetap ia pelihara, sehingga di usianya yg mendekati kepala lima ia masih tetap cantik dan kencang.

Suatu hari aku nonton film biru pinjaman dari kawanku. Di rumah rupanya seperti biasa hanya aku saja lagi yg merupakan penghuninya. Aku ke kamar kecil sebentar, lalu memutar film itu di VCD komputerku. Karena asyiknya, melihat adegan yg panas aku tak tahan, aku melucuti satu-satu pakaianku, tinggal CD-ku saja yg bertahan, itupun cuma sebentar, lalu kupelorotkan hingga ke paha. Aku merasa penisku menghentak-hentak minta dikeluarkan. Aku nonton dgn mata setengah membuka, sambil berbaring kuelus-elus penisku yg makin tegak. Gerakan tanganku sudah menjadi cepat, ah... aku nggak tahan lagi, lalu aku kocok terus dan terus, kugigit selimut untk menahan jeritan nikmat yg benar-benar menyelimuti pagi yg indah itu. Sesaat kemudian nafasku mendengus sambil menyemprotkan mani ke dadaku.
Ah... hmmm... ah... aku merasa tubuhku ringan, lalu aku merasa ngantuk dan terlelap.

Tiba-tiba aku merasa pahaku dielus orang. Aku tersentak kaget. Ah, ternyata tante sudah ada di dlm kamarku. Ia menggunakan gaun putih yg tipis dan longgar. Kuhirup bau segar parfumnya yg menawan. Aku buru-buru bangkit menarik CD yg kupelorotkan, air maniku meleleh ke sprei, nggak kupedulikan. Tante kemudian menatap mataku, tampak bergelora api nafsu yg menggelegak di balik pandangannya itu.
Tangannya meraih tanganku, Raf, Tante minta maaf masuk kamarmu tanpa mengetuk, abis tadi Tante lihat pintu kamarmu nggak dikunci. Tante bawa sarapan, tapi, Tante lihat kamu lelap kayak gitu, katanya sambil mengelus pahaku kembali.

Aku salah tingkah. Matanya melirik VCD-ku yg ternyata masih memainkan film laga itu. Adegan demi adegan diawasinya, sambil tangannya meremas bahuku. Dielusnya tanganku sambil menarikku duduk di kasur. Kurasakan getaran halus lewat jari-jarinya, menahan gelora nafsunya yg membahana. Aku mulai aktif dan terbakar suasana. Kupeluk ia dari belakang, lalu kuhembuskan nafasku ke tengkuknya. Ia menggeliat dan menjadi lebih beringas.

Tubuhnya berbalik. Dibalasnya hembusan nafasku dgn ciuman lembut. Kedua tangannya dgn liar menelusuri pinggulku, perutku, lalu puting susu di dadaku.
Raf, beri Tante... Tante mau... katanya penuh harap.
Ia kemudian menarik CD-ku sampai tuntas, lalu dgn lembut mengelus rambut kemaluanku, penisku yg masih terkulai lemas diremasnya dgn lembut pula. Aku menggelinjang kegelian, tapi tangan tante lebih dahulu menekan tanganku, seakan isyarat agar aku menurut.

Aku memejamkan mata. Nafasku bergemuruh, kemudian tubuh kami terhempas di kasur. Tante kemudian mengulum zakarku, sambil sesekali mencium penisku. Aku hanya dpt menahan nafas, sambil mengerang penuh nikmat. Kemudian lidahnya dgn liar menjilat penisku yg sudah tegak, sambil sesekali mengulum dan menyedotnya penuh gairah. Aku benar-benar sudah siap laga, ketika ia kemudian merebahkan tubuhnya di sampingku. Aku maklum.

Kubuka gaunnya yg longgar, kemudian BH dan CD-nya. Tante dan aku sudah sama-sama bugil. Aku mengambil posisi di atas, untk memulainya. Pelan kupeluk badannya, lalu kubelai rambutnya yg mulai beruban itu. Kucium leher dan kupingnya, ia menggelinjang kegelian. Nampak, bulu lengannya merebak menahan rasa itu, tapi mulutnya hanya mengerang. Lalu, bagian leher bawahnya kujilat lembut, sambil sesekali jenggotku yg habis dicukur kemarin kugesekkan. Badan tante kemudian menggeliat lebih liar, sambil mendesahkan kata-kata yg tak jelas.

Aksiku kulanjutkan dgn memainkan puting susunya yg menegang, sambil kujilat dan kuhisap perlahan.
Ayo Raf, ayo! katanya.
Aku tak peduli. Aku telusuri terus semua titik nyerinya. Sampai kemudian wajahku berada di selangkangannya yg mulai berpeluh. Kubelai pubisnya dgn lidahku. Kubuka labia minora-nya dgn lembut, kemudian tanganku membelai perlahan labia minora-nya yg sudah mulai basah itu berkali-kali.

Kakinya kemudian menekuk dan mengangkat pinggulnya. Dimainkannya pinggulnya dgn goyangan yg berirama. Lidahku kemudian beraksi, menjilat bagian labia minora-nya, lalu naik hingga klitorisnya. Kulihat klitoris itu sudah menonjol kemerahan. Lalu, aku mengangkat pinggulnya, dan kumasukkan penisku perlahan, sambil kugoyang maju-mundur. Tante mengerang dgn tangan memegang erat pinggir kasur.

Ayo, Raf, terus...! katanya menyuruhku menggoyang badanku terus.
Aku menengkurapinya, lalu dgn sigap kusentakkan pinggulku sehingga penisku menghujam dlm ke vaginanya.
Aduh, aduh... Raf, nikmat sekali, katanya sambil memelukku.
Leher dan puting susunya terus kucium dan kujilat.
Teruskan Raf! ayo sayang, aku sudah hampir sampai nih, katanya.
Aku makin menyentak. Keringatku mulai bercucuran, sementara tante pun demikian pula. Rupanya tante sudah sampai ketika tiba-tiba tante memelukku dgn tangan dan kakinya erat-erat sehingga aku tak dpt bergerak sama sekali. Di mulutnya hanya suara desah puas selama beberapa saat. Kemudian pelukannya mengendur. Tante lemas.

Aku masih penasaran, karena aku belum sampai. Kutarik perlahan penisku yg masih menegang. Kulihat penisku berkilat-kilat karena lumasan vagina tante. Kubuka selangkangan tante, ia mengerang dan menggelinjangkan pantatnya ketika vaginanya kuraba lagi. Kurangsang tante agar aku dpt mencapai orgasme. Lidahku beraksi, kugapai labia minora-nya lalu kujilat habis bagian itu, bahkan maniku yg meleleh di situ kujilat sampai habis.
Lalu, klitorisnya yg memerah itu kusedot perlahan, Ah, emm... mmm, ia memekik lirih.

Badannya yg mulai menggelinjang itu kemudian kutelungkupkan. Kunaiki pantatnya, lalu kutekankan penisku ke vaginanya. Kemudian terasa suatu sensasi di penisku, karena tante menutup rapat kakinya. Tanganku kemudian memeluknya dari belakang, lalu aku menciumi tengkuknya yg wangi. Tanganku terus memainkan putingnya yg mengeras itu sambil kugoyang pinggulku, perlahan mula-mula, dan kemudian kemudian makin cepat.

Rafael, terus Raf, Tante hampir dpt lagi nih, katanya berbisik.
Aku tak dpt menyahut. Nafasku memburu, karena nafsuku mulai memuncak. Kurasakan nikmat menyelimutiku sampai habis, lalu rasanya itu maniku sudah menghentak-hentak hendak keluar.
Tante, Rafael mau keluar nih, kataku berbisik.
Ia hanya mengangguk. Kemudian dgn sekali hentakan lagi, aku merasakan suatu sensasi baru, kenikmatan yg sangat panjang, Crot... croot... crooot... terasa maniku menyemprot deras ke dlm vagina tante, sambil tanganku memeluknya dgn erat.
Aku hanya dpt mengerang penuh nikmat surgawi. Aku lemas di atas badan tante, lalu terlelap beberapa saat lagi.

Beberapa saat ia menggeliat. Ia bangkit dan mengenakan kembali pakaiannya. Kurasakan tante memeluk dan menciumku mesra sekali. Disekanya keringatku yg meleleh, lalu diselimutinya badanku yg masih telanjang. Pergulatan itu memporak-porandakan kasurku, tapi aku kini merasa tak sendiri dlm menikmati dunia ini. Tante Win, di pagi hari siap selalu mengantarkan sarapanku, dan jika suatu saat ia memerlukan kehangatan diriku, aku Rafael, boy friend-nya, selalu ada di sampingnya.

other source : http://majalahabg.com, http://google.com, http://liputan6.com

No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

All content at Blog Eps was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact