Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Semarang merupakan kota yg dipimpin oleh wali kota Drs. H. Soemarmo HS, MSi dan wakil wali kota Hendrar Prihadi, SE, MM. Kota ni terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, / 312 km sebelah barat Surabaya, / 624 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara). Semarang berbatasan dgn Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat.
sejarah
Sejarah Semarang berawal kurang lebih pd abad ke-8 M, yaitu daerah pesisir yg bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pd masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yg hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yg dikenal sekarang ni dgn demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pd tahun 1405 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yg sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).
Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dgn gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yg bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yg meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dpt dipenuhi, maka diputuskan untk menjadikan Semarang setingkat dgn Kabupaten. Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dgn peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijayasetelah berkonsultasi dgn Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang.
Kemudian pd tahun 1678 Amangkurat II dari Mataram, berjanji kepada VOC untk memberikan Semarang sebagai pembayaran hutangnya, dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun 1705 Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untk merebut Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.
Kantor KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij) di Semarang (1918-1930)
Pada tahun 1906 dgn Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah Pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ni dikepalai oleh seorang Burgemeester (Walikota). Sistem Pemerintahan ni dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pd tahun 1942 dgn datangya pemerintahan pendudukan Jepang.
Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yg di kepalai Militer (Shico) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico) yg masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yg bertempur melawan balatentara Jepang yg bersikeras tak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ni dikenal dgn nama Pertempuran lima hari di Semarang.
Tahun 1946 lnggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda.Ini terjadi pd tangga l6 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dgn tipu muslihatnya, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, walikota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan Belanda tak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Narnun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman / daerah pengungsian diluar kota sampai dgn bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R Patah, R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yg dikenal dgn Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti dimasa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tak berhasil, karena dlm masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pd bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementrian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan.
Geografi Daerah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ni dikenal dgn sebutan kota bawah. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah kawasan, banjir ni disebabkan luapan air laut (rob). Di sebelah selatan merupakan dataran tinggi, yg dikenal dgn sebutan kota atas, di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati,Tembalang dan Banyumanik. Pusat pertumbuhan di Semarang sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk muncul menjadi kota kecil baru, seperti di Semarang bagian atas tumbuhnya daerah Banyumanik sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk Kota Semarang bagian atas menjadikan daerah ni cukup padat. Fasilitas umum dan sosial yg mendukung aktivitas penduduk dlm bekerja maupun sebagai tempat tinggal jg telah terpenuhi. Banyumanik menjadi pusat pertumbuhan baru di Semarang bagian atas, dikarenakan munculnya aglomerasi perumahan di daerah ini. Dahulunya Banyumanik hanya merupakan daerah sepi tempat tinggal penduduk Semarang yg bekerja di Semarang bawah (hanya sebagai dormitory town). Namun saat ni daerah ni menjadi pusat aktivitas dan pertumbuhan baru di Kota Semarang, dgn dukungan infrastruktur jalan dan aksessibilitas yg terjangkau. Fasilitas perdagangan dan perumahan baru banyak bermunculan di daerah ini, seperti Carefour, Mall Banyumanik, Ada Swalayan, Perumahan Banyumanik, Perumahan Pucang Gading, dan fasilitas pendidikan baik negeri maupun swasta, seperti Undip, Polines, Unika, dll, dgn dukungan akses jalan tol dan terminal moda yg memperlancar transportasi. Cepatnya pertumbuhan di daerah ni dikarenakan kondisi lahan di Semarang bawah sering terkena bencana rob banjir.
Julukan Kota Semarang mempunyai julukan sebagai:
- Venice van Java
- Kota Lumpia
- Kota Atlas
PARIWISATA
Wisata Religi
- Masjid Agung Jawa Tengah, di Kelurahan Sambirejo
- Gereja Blenduk, di Kecamatan Semarang Utara
- Candi Tugu, di Kelurahan Tugurejo
- Pagoda Buddhagaya, di Kecamatan Banyumanik
- Klenteng Sampoo Kong, di daerah Simongan
- Masjid Raya Baiturrahman, di Simpanglima
- Masjid Agung Kauman, di daerah Kauman, Johar
Wisata Sejarah
- Museum MURI, di Kelurahan Tegalsari
- Museum Jamu Nyonya Meneer, di Kelurahan Muktiharjo
- Museum Jawa Tengah, di Kelurahan Gisikdrono
- Lawang Sewu, di Kelurahan Pindrikan Kidul
- Tugu Muda, di Kelurahan Pindrikan Kidul
Wisata Alam
- Pulau Tirangcaw
- ang, di Kelurahan Tugu
- Pantai Tirang, di Kelurahan Tambak Harjo
- Pantai Marina, di Kelurahan Tawangsari
- Pantai Maron, di Kelurahan Tambak Harjo
- Goa Kreo, di Kelurahan Kandri
- Waduk Taman Lele, di Kelurahan Tambakaji
- Taman Lele Semarang Makanan_Khas_SemarangSoto Semarang"
- Blanggem
- Mentho
- Timus
- Sega becak
- Gilo-gilo
- Gandos
- Kue Moci
- Mie Kopyok
- Wedang Tahu
source : http://flickr.com, http://sraksruk.blogspot.com, http://slideshare.net
No comments:
Post a Comment