Thursday, 30 July 2015

[Artikel Sepakbola-Sport] Demi Keperawanan Aku Jalani Ritual Gaib

Demi Keperawanan Aku Jalani Ritual Gaib
Ilustrasi

Kisah mistis ni d oleh Lia Amalia di Bandung. Karena gundah memikirkan ketidakperawanannya, mojang priangan ni nekad melakukan sebuah ritual mistis yg disebutnya dgn nama Mustika Sutra Garba. Bagaimana kisahnya? Berikut ni kesaksian Lia kepada Penulis .....

Pengalaman traumatik itu nyaris menghempaskan mimpi-mimpiku tentang keindahan cinta. Bahkan, seumur-umur aku tak pernah berani membayangkan apa arti kehangatan yg sebenarnya. Seks bagiku adlh sesuatu yg menakutkan, sekaligus menjijikan. Persepsi inilah yg kemudian membentuk karakterku menjadi seorang gadis yg dingin. Ya, tak ada secuilpun keinginan di hatiku untk memiliki kekasih, apalagi mengharapkan sentuhan kehangatan dari seorang pria idamanku.

Semua persepsi negatif tentang seks yg sempurna menghuni batinku itu terbentuk akibat sebuah pengalaman yg sangat tragis, bahkan mungkin menjijikan sekali. Hal itu terjadi ketika aku baru duduk di bangku kelas 1 SMA. Sama sekali tak pernah terlintas dlm benakku, seseorang yg selama ni begitu penuh perhatian terhadap diriku, ternyata telah membenamkanku di dlm lumpur kenistaan.

Malam itu, semuanya berlangsung bagai neraka. Ketika aku tengah tertidur pulas, pria itu datang. Dia menindih tubuhku, dan membekap mulutku.Nafasnya yg memburu itu menyapu wajahku, yg ketika itu bangun dgn ketakutan.

"Diam, / semua orang akan tahu tentang apa yg kita lakukan malam ini?"

Dia mengancamku. Ya, Tuhan! Aku menganal suaranya. Ya, orang yg tengah menindih tubuhku dgn nafas penuh nafsu itu tak lain adlh Kak Riko. Dia adlh Kakak tiriku. Dia lahir dari istri papaku terdahulu yg telah lama meninggal dunia.

Serasa tak percaya, untk beberapa saat lamanya aku tak berusaha memberontak. Namun, dgn barnafsu Kak Riko mencium wajah dan leherku, bahkan dua bukit kembar di atas dadaku.

"Kak, jangan ...!" aku coba menerapkan.

Namun, dia seperti srigala kelaparan yg baru mendapatkan mangsa. Dengan bernafsu dia malah menarik gaun tidurku sampai sobek.Gerakannya pun semakin buas sampai nafasku dibuat sesak. Dengan sekuat tenaga kucoba membanting tubuhnya. Namun, Kak Riko yg atletis itu memang bukanlah lawanku. Tenaganya yg kuat membuatku tak berdaya.

Malam itu, aku benar-benar seperti seekor kelinci di mulut srigala kelaparan. Setelah kehabisan tenaga untk menyelamatkan diri, aku coba mencari pertolongan dgn berteriak. Tapi apalah artinya, sebab tangan Kak Riko yg kuat itu telah membekap mulutku dan menguncinya. Karena kalap dibakar birahi, dia bahkan tak perduli ketika telapak tangannya kugigit kuat-kuat. Dia sepertinya tak merasa sakit sama sekali.

Yang terjadi selanjutnya tentu gampang diterka. Dengan gairah yg membara, Kak Riko memacuku. Dia sama sekali tak perduli pd rintihan dan tangisku.

Segalanya memang berlangsung begitu cepat. Aku sama sekali tak menyangka kalau Kakak tiriku yg selama ni begitu perhatian dan sangat meyayangiku ternyata telah tega memperkosaku. Malam itu kehancuran begitu jelas membayang di pelupuk mataku.

Saat tergolek lemah di atas pembaringanku yg telah bernoda darah perawan, kutampari wajah Kak Riko. Dia hanya meringis menangis sakit.

"Maafkan aku, Lia. Aku hilap!" katanya, getir.

Aku tersudut di dinding kamar dgn air mata yg mengalir deras.Kak Riko meninggalkanku sambil berkali-kali meninju sendiri wajahnya. Dan sejak itu, aku begitu membencinya. Bahkan kemudian aku meminta Mamaku untk mengirimku keBandung, Ke rumah Nenekku, dan melanjutkan sekolah di sana.

Awalnya Mama dan Papa tiriku menolak keinginanku untk pindah ke rumah Nenek ke Bandung. Namun, dgn alasan ingin menjaga Nenek, akhirnya mereka mengijinkannya.

Kak Riko sendiri merasa kebaratan dgn keputusanku itu. "Biar aku saja yg pergi dari rumah ini. Aku bisa pindah ke Jogya dan tinggal bersama Eyang Kakungku disana, "Katanya, coba membujukku.

Tapi, aku sudah benar-benar muak dengannya. Apapun yg dikatakannya sama sekali tak membuat sikapku berubah. Bahkan seumur hidup aku tak ingin lagi melihat pria bernama Riko Prasetyo, yg dulu kuanggap sebagai seorang kakak yg baik hati terhadap adiknya itu. Dia tak hanya menyakiti tubuhku dan hatiku, tapi dia jg telah menghancurkan masa depanku ....

***

Peristiwa pemerkosaan yg terjadi persis di tengah malam itu memang sungguh bagaikan monster yg seumur hidup selalu membuatku ketakutan.Ya, aku mengalami trauma yg sangat dalam, sampai-sampai aku selalu merasa jijik bila membayangkan seorang pria menyentuh tubuhku, dan bermesraan dengannya. Karena itu adlh wajar jika semenjak SMA hingga duduk di bangku perguruan tinggi tak pernah sekalipun aku berpacaran.Padahal, tak sedikit pria yg naksir berat padaku. Namun, jangankan membalas cinta mereka, mimpi ngobrol berduaan dgn mereka saja rasanya begitu menjijikan.

Sampai kemudian aku lulus menjadi Sarjana dan bekerja di sebuah perusahaan agen properti, mimpi untk memiliki kekasih itu tak pernah terlintas walau secuilpun. Padahal, menjelang usia 28 tahun, aku sudah sangat pantas menjadi istri dan ibu dari seorang anak. Tapi apa boleh buat, aku sungguh-sungguh tak berseeara pd pria, terlebih bila ingatanku melayang pd kejadian malam itu. Rasanya, semua pria adlh makhluk yg sangat kejam dan tak patut diberi perhatian.

Barangkali, pendirianku itu memang salah. Tapi, siapa yg akan mampu mengobati luka hatiku akibat perbuatan Kak Riko yg sedemikian kejam dan menyakitkan? Sungguh, tak seorangpun yg mampu melakukannya. Termasuk Kak Riko, yg akhirnya memilih bekerja dan tinggal di Amerka karena dia mengaku merasa malu dan sangat berdosa telah menodai diriku. Pengorbanan Kak Riko itu sama sekali tak cukup. Apalagi dia tak mungkin bisa mengembalikan kesucian diriku.

Aku telah mengubur dalam-dalam semua mimpi untk menjalani kehidupan normal sebagai seorang wanita yg bersuami dan melahirkan anak-anak. Persepsiku tentang seks yg menakutkan dan menjijikan itu benar-benar tak dpt diubah lagi. Namun, semua ni akhirnya harus kukaji ulang ketika aku diperkenalkan oleh Nenek dgn seorang pria bernama Gusman. Sikapnya yg begitu simpatik membuatku cukup terkesan kepadanya. Namun, bukan hanya hal ni yg membuatku harus bertempur habis-habisan untk merubah persepsiku tentang seks dan perkawinan.Adalah keinginan Nenek yg membuatku terpaksa harus menyerah.

"Sebelum meninggal, Nenek ingin melihat kau menikah, Lia. Nenek mohon, terimalah ramalan Gusman. Dia anak yg baik dan dari keturunan baik-baik juga. Kakeknya masih memiliki hubungan kerabat dgn keluarga kita," pinta Nenek dgn penuh harap.

Aku tak mungkin bisa melawan keinginan Nenek, sebab dialah yg selama ni menjadi tumpuan hidupku sejak peristiwa malam itu menimpaku.Lagi pula, benar yg dikatakan Nenek. Gusman adlh seorang pria yg baik. Sejak setengah tahun mengenalnya, dan kami sering pergi berduaan, tak pernah sekalipun dia bertindak tak senonon pd diriku. Bahkan, menyentuh wajahku saja belum pernah dilakukannya. Dia begitu menghormatiku. Dia begitu menjunjung drajatku sebagai seorang wanita. Tak hanya itu, dia jg seorang pria yg telah mapan. Taraf pendidikannya cukup tinggi, begitupun dgn status sosial ekonominya. Dia adlh seorang pengusaha muda yg sukses. Dengan ketampanan dan kedudukannya aku yakin dia bisa mendapatkan calon pendamping hidup yg melebihi diriku. Namun, Gusman mengaku tak bisa jatuh cinta ke wanita lain selain diriku.

Lantas, haruskah aku menyamakan Gusman seperti Kak Riko / pria-pria pengumbar syahwat lainnya?

Aku mencoba untk bersikap bijak. Setidaknya, aku mencoba menempatkan Gusman sebagai suatu pengecualian. Dengan niat untk membahagiakan Nenekku yg telah renta, aku memang harus mengubah penderianku selama ini.

Akhirnya, aku menerima lamaran Gusman. Namun, keputusan ni akhirnya melahirkan kegamangan baru dlm diriku. Ya, aku begitu takut jika Gusman yg pria bertipe konvensional itu tiba-tiba mempermasalahkan status keperawananku. Sebagai seorang yg masih kuat memegang tradisi, Gusman tentu akan sangat kecewa bila tahu kalau aku sudah tak perawan lagi akibat kebejatan yg dilakukan Kak Riko di malam jahanam itu.

"Kita kansama-sama berasal dari keluarga menak (bangsawan Sunda-Red) yg terpandang. Karena itu aku yakin kau seorang gadis yg sangat memegang kehormatan. Ya, aku sangat mendambakan kesucian tubuh seorang wanita seperti dirimu, sebab itu jauh lebih berharga dari apapun. "

Kata-kata Gusman itu selalu terngiang-ngiang dlm gendang telingaku. Akupun merasa semakin gamang. Mengapa tak dari dulu Gusman mengatakan hal itu, sehingga aku tak dibuat merasa dikejar-kejar kesalahan?Mengapa Gusman mengatakan hal tersebut setelah aku resmi menerima pinangan kedua orang tuanya? Lantas, apakah aku harus membatalkan rencana pernikahan antara aku dgn dirinya?

Tidak mungkin! Kalau hal ni yg kutempuh, berarti aku telah mencorengkan aib di muka keluargaku. Bisa jadi jg ni membuat Nenekku akan sangat kecewa, dan secara langsung berarti jg aku telah melukai batinnya. Lalu, apa yg harus aku lakukan?

Aku benar-benar bingung menghadapi hal ini. Untunglah di tengah kebingungan ni ada Neni, sehabatku saat kuliah. Dialah yg memberikan solusi padaku. Meski hal itu sangat naif, tapi mau tak mau aku harus mencoba jalan keluar yg diberikan Neni.

Kata Neni, dia kenal dgn seorang paranormal yg bisa meracik benda gaib yg berkhasiat untk mengembalikan keperawanan. Awalnya, aku sangat sulit percaya. Namun, mendengar cerita Neni yg menyebutkan kalau salah seorang sepupunya pernah membuktikan kehebatan benda tersebut, maka aku pun mencoba untk mempercayainya.

"Sepupuku itu punya kasus yg hampir sama seperti dirimu. Alhamdulillah, semuanya berjalan sukses berkat bantuan paranormal itu," tegas Neni.

"Apa mungkin seorang wanita yg telah diperkosa bisa kembali seperti perawan?" desakku.

"Aku mendengar semua dari mulutnya sendiri. Pokoknya, malam pertamanya sukses, nggak ada komplin dari suaminya yg jg ortodoksseperti Gusman, calon suamimu itu, "tegas Neni lagi.

Karena cerita Neni yg begitu meyakinkan, akhirnya aku mau jg berkunjung ke rumah paranormal yg asli orang Banten itu. Singkat cerita, paranormal yg akrab disapa Pak Amung itu memberiku sebuah benda yg disebutnya sebagai Mustika Sutra Garba. Benda itu bentuknya seperti ikat pinggang, / persisnya angkin yg terbuat dari kain putih. Menurut Pak Amung, di dlm angkin ni terdapat berbagai racikan benda-benda gaib, seperti Buluh Perindu dan Karet Sutra. Cara membuatnya jg tak sembarangan, melainkan harus dgn lelaku puasa mutih selama 10 hari.

Angkin tersebut harus aku pakai sebelum 40 hari 40 malam sebelum tiba saat pernikahanku dgn Gusman. Jadi, selama 40 hari 40 malam aku harus mengikatkan apa yg disebut sebagai Mustika Sutra Garba itu di pinggangku. Bahkan pd saat duduk di pelaminanpun aku harus memakainya. Pas memasuki malam pertama barulah angkin tersebut harus aku buka.

"Berdasarkan pengalaman yg sudah-sudah, Alhamdulillah hasilnya sukses. Yang penting, kamu harus yakin seratus persen. Mudah-mudahan syareat ni berjodoh denganmu," kata Pak Amung, seperti menebar angin surga.

Walau sedikit agak sinting, aku berusaha keras untk meyakini kehebatan dari benda mistis bernama Mustika Sutra Garba itu. Alhasil, akupun menggunakan benda itu selama 40 hari 40 malam sampai pas malam pertama. Selama waktu tersebut, aku tak pernah melepaskan benda tersebut, termasuk ketika mandi.

Pas malam pertama, sesuai dgn petunjuk Pak Amung, Mustika Sutra Garba aku lepas sambil berandam di air kembang tujuh rupa yg telah dimantrai oleh Pak Amung. Hasilnya?

Benar-benar menakjubkan. Seprai ranjang pengantinku ternoda oleh darah perawan, dan Kang Gusman, suamiku, benar-benar percaya bahwa mahkotaku ni masih suci.

Entah bagaimana hal ni bisa terjadi. Mungkin, inilah bukti kalau terapi gaib yg dilakukan oleh Pak Amung lewat Mustika Sutra Garba memang benar-benar ampuh. Aku sangat berterima kasih padanya. Berkat kelebihan ilmu Pak Amung, aku terbebas dari ketakutan yg begitu panjang menghantui hari-hariku.



No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

All content at Blog Eps was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact