Thursday, 30 July 2015

[Artikel Sepakbola-Sport] Kisah Heroik Para Polisi Tameng Peluru Soekarno

Kisah Heroik Para Polisi Tameng Peluru Soekarno
Soekarno.

Kepolisian Republik Indonesia baru saja merayakan hari jadi Ke-67. Banyak polisi yg terjerat kasus dan memalukan kesatuan. Tapi banyak pula yg membuktikan kesetiaan luar biasa pd negara.

Salah satu kisah heroik para polisi ni adlh saat Detasemen Kawal pribadi (DKP) berkali-kali menyelamatkan Presiden Soekarno dari percobaan pembunuhan.

Ajun Komisaris Besar Polisi Mangil Martowidjojo mengisahkan peristiwa tanggal 14 Mei 1962 itu dlm buku Gerakan 30 September, Pelaku, Pahlawan & Petualang yg ditulis wartawan Senior Julius Pour, terbitan Kompas.

Komandan Detasemen Kawal Pribadi (DKP) ni baru menerima kabar dari Kapten (CPM) Dahlan. Laporan itu menyebutkan Kelompok Darul Islam merencanakan untk membunuh Presiden Soekarno.

Saat itu Mangil memeriksa jadwal Presiden Soekarno satu minggu ke depan. Mangil yakin, para pemberontak itu pasti akan menyerang Soekarno saat Salat Idul Adha. Saat itu Istana menggelar Salat Id. Penjagaan relatif longgar dan semua pintu istana terbuka.

Maka Mangil bersiaga saat Idul Adha. Dia sengaja tak ikut Salat Id.

"Saya duduk enam langkah di depan bapak. Di samping saya duduk Inspektur Polisi Soedio. Kami berdua menghadap ke arah umat. Sedangkan tiga anak buah, Amon Soedrajat, Abdul Karim dan Susilo pakai pakaian sipil dan berpistol duduk di sekeliling bapak," cerita Mangil.

Tiba-tiba saat rukuk, seorang pria bertakbir keras. Dia mengeluarkan pistol dan menembak ke arah Soekarno.

Refleks, semua pengawal berlarian menubruk Soekarno. Amoen melindungi Soekarno dgn tubuhnya.

Dor! Sebutir peluru menembus dadanya. Amoen terjatuh berlumuran darah.

Dor! Pistol menyalak lagi. Kali ni mengenai menyerempet kepala Susilo. Tapi tanpa menghiraukan luka-lukanya, Susilo menerjang penembak gelap itu. Dua anggota DKP membantu Susilo menyergap penambak yg belakangan diketahui bernama Bachrum. Pistol milik Bachrum akhirnya bisa direbut DKP.

Soekarno berhasil diselamatkan. Begitu jg dgn dua polisi pengawalnya. Untungnya walau terluka parah, Amoen dan Susilo selamat.

Soekarno jg menceritakan serangan ni dlm biografinya yg ditulis Cindy Adams. Dia menyebut berkali-kali Darul Islam mencoba membunuhnya. Mulai dari serangan pesawat udara, granat Cikini dan akhirnya menyerang saat Salat Idul Adha. Soekarno menilai mereka adlh orang terpelajar yg ultrafanatik pd ideologi tertentu.

Orang-orang yg mencoba membunuh Soekarno ni diadili dan dihukum mati. Tapi belakangan Soekarno memberikan amnesti dan membatalkan hukuman mati tersebut.

"Aku tak sampai hati memerintahkan dia dieksekusi," kata Soekarno.



No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

All content at Blog Eps was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact