[Kireina] Sejarah Monumen Perdamaian Hiroshima

Moshi-moshi minasan, kejadian yg sangat mengenaskan dan menggemparkan dunia ni terjadi di negara Jepang pd tahun 1945. Di saat Jepang sewaktu menjajah negara Indonesia di kota Hiroshima pun terjadi pengeboman yg sangat dahsyat oleh pihak Amerika yg memakan korban yg sangat banyak, sejak itulah Jepang menyerah kepada Sekutu dan mengakhiri perang dunia II. Itulah kisah yg terjadi di negara Jepang sejak perang dunia II khususnya di kota Hiroshima. Tapi sejak itu pihak pemerintah membangun monumen untk memperingati tragedi Hiroshima yg memakan banyak korban, dan sekarang dibangunlah Monumen Perdamaian Hiroshima untk sekedar berwisata dan belajar untk lebih mengenang tragedi yg bersejarah ini
Monumen Perdamaian Hiroshima / dikenal sebagai Genbaku Dome (Atomic Bomb Dome) adlh bangunan monumen yg terletak di pusat kota Hiroshima, Prefektur Hiroshima, Jepang. Monumen yg berupa sebagian gedung yg tersisa akibat ledakan bom atom merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1996. Monumen merupakan simbol harapan umat manusia untk perdamaian dunia dan pemusnahan senjata nuklir.

Lokasi

Monumen Perdamaian Hiroshima terletak di dlm Taman Monumen Perdamaian Hiroshima yg terletak di sisi jembatan Aioi yg membentuk huruf T. Di sebelah selatan terdapat sungai Motoyasu, di sebelah utara terdapat jalur trem dlm kota Hiroden, stasiun trem bernama Genbaku Dome-mae dan stadion baseball yg merupakan homebase tim baseball Hiroshima Carp. Sekitar 200 meter di sebelah timur terdapat rumah sakit Shima-byōin yg merupakan hiposenter ledakan nuklir.

Sejarah

Bangunan bergaya Arsitektur Barok bercampur dgn detail ornamen bergaya gerakan seni Art Nouveau Wina (Vienna Secession). Perancang oleh arsitek dari Ceko yg bernama Jan Letzel. Bangunan berlantai 3 dgn sebagian gedung terdiri dari 5 lantai dan lantai bawah tanah.

Pembangunan selesai pd tanggal 5 April 1915 dan diresmikan sebagai Gedung Pameran Produk Industri Prefektur Hiroshima pd tanggal 5 Agustus tahun yg sama. Pada tahun 1921, nama gedung diganti menjadi Gedung Pameran Produk Perdagangan Prefektur Hiroshima. Pada tahun yg sama (1921), gedung menjadi tempat diselenggarakannya Festival Nasional Kue Tradisional dan Permen yg ke-4. Pada tahun 1933 nama gedung diganti lagi menjadi Gedung Promosi Industri Prefektur Hiroshima. Selain itu, gedung ni banyak dimanfaatkan untk pameran benda-benda seni sehingga dianggap berjasa dlm memopulerkan kesenian di Hiroshima.

Sekitar tahun 1944, gedung tak lagi digunakan sebagai tempat promosi produk Hiroshima, melainkan dijadikan gedung Kantor Pekerjaan Umum wilayah Chugoku dan Shikoku yg berada di bawah Kementerian Dalam Negeri dan kantor perusahaan swasta yg bergerak dlm bidang perkayuan dan kantor administrasi daerah.

Akibat ledakan

Pada tanggal 6 Agustus 1945 pukul 08:15 pagi, bom atom yg bernama Little Boy meledak di udara pd ketinggian 580 meter, di atas lokasi yg terletak sekitar 200 meter sebelah tenggara gedung. Sekitar 30 pegawai dan orang yg berada di dlm gedung semua tewas seketika. Satu-satunya pegawai yg selamat adlh seorang penjaga malam yg pulang ke rumah dgn sepeda sekitar jam 08:00 pagi

Pelestarian

Pada mulanya, pelestarian sisa-sisa gedung mengalami kesulitan karena ada dua pihak yg bertentangan. Pihak yg menginginkan pelestarian ingin menjadikan gedung sebagai simbol yg mengingatkan umat manusia akan kengerian bencana nuklir. Pihak yg menentang ingin sisa-sisa gedung segera dihancurkan karena terus mengingatkan orang pd tragedi perang.

Pada tahun 1966, sisa-sisa gedung diputuskan untk dilestarikan selama-lamanya berdasarkan keputusan parlemen kota Hiroshima. Pekerjaan pemugaran dilakukan agar sisa-sisa gedung bisa bertahan dari berbagai macam keadaan cuaca. Pemerintah Jepang menetapkan sisa-sisa gedung sebagai situs bersejarah pd tahun 1995, sedangkan UNESCO menetapkan Monumen Perdamaian Hiroshima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pd tanggal 5 Desember 1996.

Pada tahun 2010 diselenggarakan pertemuan yg akan memutuskan kebijakan pelestarian Monumen Perdamaian Hiroshima. Pertemuan antara lain membicarakan kemungkinan pembuatan galeri dan pembangunan atap. Pada akhirnya pertemuan memutuskan cara pelestarian dgn membiarkan seperti apa adanya.

Masalah utama dlm pelestarian monumen adlh aksi coret-coret dan pembangunan gedung-gedung baru di sekitar monumen yg merusak pemandangan.