Bagi Anda yg sama sekali belum pernah mengkonsumsi jengkol mungkin tak terlalu menganggap penting dan peduli, tapi bagi Anda pernah makan / bahkan penggemar buah polong ini, nampaknya Anda perlu mengetahui manfaatnya.
Jengkol Kaya zat gizi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jengkol jg kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, dan saponin.
Kandungan vitamin C pd 100 gram biji jengkol adlh 80 mg, sedangkan angka kecukupan gizi yg dianjurkan per hari adlh 75 mg untk wanita dewasa dan 90 mg untk pria dewasa.
Vitamin C sangat dibutuhkan tubuh untk meningkatkan imunitas tubuh. Vitamin C jg banyak hubungannya dgn berbagai fungsi yg melibatkan respirasi sel dan kerja enzim yg mekanismenya belum sepenuhnya dimengerti.
Di antara peran vitamin Cadalah: (1) oksidasi fenilalanin menjadi tirosin, (2) reduksi ion ferri menjadi ferro dlm saluran pencernaan, sehingga besi lebih mudah untk diserap, (3) melepaskan besi dari transferrin dlm plasma agar dpt bergabung ke dlm ferritin (simpanan besi) jaringan, (4) pengubahan asam folat menjadi bentuk yg aktif, yaitu asam folinat, serta (5) berperan dlm pembentukan hormon steroid dari kolesterol.
Jengkol Tinggi Kalsium
Jengkol merupakan sumber protein yg baik, yaitu 23,3 g per 100 g bahan. Kadar proteinnya jauh melebihi tempe yg selama ni dikenal sebagai sumber protein nabati, yaitu hanya 18,3 g per 100 g.
Kebutuhan protein tiap individu tentu saja berbeda-beda. Selain untk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan, protein jg berfungsi membangun enzim, hormon, dan imunitas tubuh. Karena itu, protein sering disebut zat pembangun.
Protein jg memberikan efek menenangkan otak. Protein membantu otak bekerja dgn cepat dlm menerima pesan. Bagi anak-anak, protein sangat berperan untk perkembangan tubuh dan sel otaknya. Pada orang dewasa, apabila terjadi luka memar dan sebagainya, protein dpt membangun kembali sel-sel yg rusak.
Jengkol cukup kaya akan zat best, yaitu 4,7 g per 100 g. Kekurangan zat besi dpt menyebabkan anemia. Gejala-gejala orang yg mengalami anemia defisiensi zat besi adlh kelelahan, lemah, pucat dan kurang bergairah, sakit kepala dan mudah marah, tak mampu berkonsentrasi, serta rentan terhadap infeksi. Penderita anemia kronis menunjukkan bentuk kuku seperti sendok dan rapuh, pecah-pecah pd sudut mulut, lidah sulit menelan.
Remaja, wanita hamil, ibu menyusui, orang dewasa, dan vegetarian adlh yg paling berisiko untk mengalami kekurangan zat besi. Di dlm tubuh, besi sebagian terletak dlm sel-sel darah merah sebagai heme, suatu pigmen yg mengandung inti sebuah atom besi.
Jengkol jg sangat baik bagi kesehatan tulang karena tinggi kandungan kalsium, yaitu 140 mg/ 100 g. Peran kalsium pd umumnya dpt dibagi menjadi dua, yaitu membantu pembentukan tulang dan gigi, serta mengatur proses biologis dlm tubuh.
Keperluan kalsium terbesar adlh pd saat masa pertumbuhan, tetapi pd masa dewasa konsumsi yg cukup sangat dianjurkan untk memelihara kesehatan tulang. Konsumsi kalsium yg dianjurkan pd orang dewasa adlh 800 mg per hari.
Kandungan fosfor pd jengkol (166,7 mg/100 g) jg sangat penting untk pembentukan tulang dan gigi, serta untk penyimpanan dan pengeluaran energi. Dengan demikian, sesungguhnya banyak manfaat yg diperoleh dari mengonsumsi jengkol. Namun, konsumsi jengkol dpt memberikan efek bau tak sedap, baik
pd saat bernapas maupun pd saat buang air besar dan air kecil. Berdasarkan penelitian Soemitro (1987), senyawa aktif dlm kulit halus buah cenderung menunjukkan efek penurunan kadar gula darah yg besar sehingga baik untk penderita diabetes.
Cara mengurangi bau jengkol
1. Rendam jengkol beberapa saat sebelum memasaknya
2. Jika ingin kandungan bau agak berkurang, memarkan jengkol setelah direbus setengah matang, dan rendam kembali agar kandungan bau berkurang.
3. Makan timun setelah Anda makan jengkol
4. Banyak-banyak minum air putih
No comments:
Post a Comment