epssub.blogspot.com - Pernahkah kita memperhatikan masjid yg dibangun pd saat ini? Megah, luas, mewah, bertingkat, dan berkelas. Karena kemegahannya tak jarang masjid dijadikan sebagai objek wisata yg wajib disambangi, bukan digunakan sebagai tempat beribadah dan sarana untk dzikrullah.
Inilah salah satu fenomena akhir zaman yg telah diingatkan oleh Rasulullah Saw. yaitu ketika masjid sudah dianggap sebagai tempat rekreasi dan hanya dijadikan sebagai jalan untk lewat. Ibnu Mas’ud berkata bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda:
Sesungguhnya salah satu tanda kiamat adlh bila masjid-masjid dianggap sebagai jalanan.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa:
Kiamat tak akan terjadi sehingga orang-orang bermegah-megahan dgn masjid-masjid. (HR. Ahmad)
Ketika masjid telah dihias sedemikian rupa hingga membuat tiap mata yg memandangnya terkagum-kagum, maka secara perlahan peran dan fungsi masjid telah bergeser menjadi semacam tempat hiburan dan rekreasi.
Sesungguhnya Allah Swt. Menjadikan masjid sebagai tempat untk beribadah (shalat dan dzikir) kepada-Nya. Sehingga orang-orang yg mendatanginya adlh mereka yg memiliki kerinduan kepada Allah Swt. dan melampiaskan kerinduannya dlm bentuk sujud dan ruku'.
Hanya orang-orang yg beriman kepada Allah dan Rasul-Nya yg berhak untk memakmurkan masjid dgn shalat dan dzikir. Selain mereka tentu enggan untk melakukannya. Maka, menjadi sangat wajar jika kedatangan orang-orang yg hanya ingin sekedar ‘melihat-lihat’ kemegahan masjid, jauh dari sifat mulia dan tak akan mampu memakmurkan masjid.
Kedatangan para ‘pelancong masjid’ layaknya para artis yg berkunjung ke sebuah tempat hiburan. Kekaguman mereka bukan ditujukan kepada Allah yg telah memberikan berjuta-juta kenikmatan kepada mereka, melainkan kagum kepada arsitek dan perancang masjid yg dibangun. Kesibukan para wisatawan bukan pd ibadah apa yg terbaik jika berada di dlm masjid, melainkan pada; berapa biaya yg dihabiskan untk membangun masjid, siapa desainer dan perancangnya, bahan apa saja yg digunakan dlm pembangunan, dan beragam pertanyaan yg sama sekali tak berhubungan dgn ibadah.
Yang pertama kali dilakukan para wisatawan bukan melakukan shalat sunnah tahiyyatul masjid dua rakaat, akan tetapi yg mereka lakukan adlh mengeluarkan kamera digitalnya untk memotret seluruh ruangan masjid dan berpose dibeberapa sudut masjid. Ironis.
Baca Juga: Inilah Tanda-tanda Kiamat Semakin Dekat
Jika kita perhatikan saat ni banyak masjid dibangun dgn megah dan luas, akan tetapi tiap kali shalat berjamaah dilaksanakan kadang hanya satu shaf saja yg terisi penuh. Apalagi jika tiba waktu shalat Shubuh, satu shaf pun tak penuh, hanya satu sampai lima orang saja yg mengisi shaf terdepan.
Jangankan masjid yg luas, musholla pinggir rumah pun yg berukuran 3 x 5 meter terkadang sering terabaikan dan jarang diisi oleh warga yg shalat berjamaah.
No comments:
Post a Comment