epssub.blogspot.com - Salah satu dari sekian banyak hajat hidup manusia baik laki-laki maupun perempuan dlm kehidupan di dunia ni ialah membentuk rumah tangga. Untuk membentuk rumah tangga antara seorang laki-laki dgn seorang perempuan harus diikat dgn sebuah pertalian akad yg biasa disebut dgn pernikahan. Ikatan yg dijalin antara keduanya harus didasari pula dgn rasa cinta kasih agar dlm rumah tangga yg dibina itu akan tercipta rasa ketentraman dan kebahagiaan. Sebagaimana firman Allah SWT dlm QS Ar-Rum 21:
"Sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah, yaitu diciptakan-Nya untukmu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri agar supaya kamu mendapat sakinah (ketenangan hati). Dan dijadikan-Nya kasih sayang antara kamu (suami-isteri). Sesungguhnya yg demikian menjadi tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yg berpikir."(Ar-Ruum ayat 21)
Rasulullah pernah bersabda"Apabila Allah menghendaki, maka rumah tangga yg Bahagia itu akan diberikan kecenderungan senang mempelajari ilmu- ilmu agama, yg muda-muda menghormati yg tua-tua, harmonis dlm kehidupan, hemat dan hidup sederhana, menyadari cacat-cacat mereka dan melakukan taubat." (HR Dailami dari Abas ra)
Menurut hadist Rasulullah SAW, yg dilansir di awal tulisan ini, paling tak ada lima syarat yg harus dipenuhi oleh pasangan suami istri:
Pertama . Harus banyak mempelajari ilmu-ilmu agama. Faktor ajaran Islam memegang peranan penting karena ajaran agama (Islam) ni merupakan petunjuk untk membedakan antara yg hak dan batil, antara yg menguntungkan dan merugikan, yg pd gilirannya merupakan pegangan dlm meniti kehidupan berkeluarga.
Salah satu contoh ajaran Islam, walaupun seorang laki-laki dan perempuan sudah membina rumah tangga, harus tetap berbakti kepada kedua orangtua kedua belah pihak sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini: "Ridho Allah tergantung kepada keridhaan orang tuanya dan murka Allah jg diakibatkan kemurkaan orang tuanya."
Berbakti kepada orang tua bukan cuma memberikan material semata, tetapi banyak cara termasuk berbakti kepada mereka yg sudah meninggal dunia dgn memanjatkan doa kepada Allah SWT memohon keselamatan dan ampunan bagi mereka.
Pihak keluarga muslim yg bahagia adlh ketakwaan kepada Allah SWT yg didirikan berdasarkan ilmu keagamaan. Dengan pilar ni maka semua kekurangan akan dpt dilengkapi. Dia jg pematri pemandu hati, pembina watak dan pembersih jiwa. Dengan ketakwaan jg dia akan menjadi kompas penunjuk hak dan pengikat kewajiban dan dia pulalah pemudah semua kesulitan dan penangkal segala kejahatan. Takwa jg akan menjadi pemacu segala kebajikan dan pemersatu segala perbedaan.
Kedua. Akhlak dan Kesopanan. Di dlm rumah tangga yg bahagia sudah terjalin hubungan harmonis antara sesama keluarga. Mereka yg muda menghormati yg tua, begitu jg sebaliknya yg tua menghargai dan mencintai yg muda. Sikap saling menghormati dan menyayangi dlm keluarga ni digariskan dlm sebuah hadist Rasulullah SAW: "Tidaklah termasuk umatku orang-orang yg tak menghormati orang tua dan orang yg tak menyayangi orang-orang kecil/muda."
Ketiga. Etika Pergaulan. Dalam rumah tangga yg bahagia akan tercermin melalui keharmonisan antara sesama anggota keluarga. Masing-masing anggota keluarga dpt menempatkan diri dan menjalankan tugasnya masing-masing dgn penuh tanggung jawab. Suami bertanggung jawab terhadap isteri dan anak-anak, sedangkan isteri tak membuat kebijakan tanpa sepengetahuan suami. Demikian pula anak-anak selalu mematuhi kehendak orang tuanya. Dalam rumah tangga yg bahagia tak ada perasaan saling mencurigai dan saling salah menyalahkan.
Keempat. Hemat dan Hidup Sederhana. Rumah tangga yg serba berkecukupan dgn harta benda yg melimpah belum menjamin penghuninya berbahagia. Malahan dgn harta melimpah disertai kedudukan yg tinggi dan kekuasaan yg luas sering menimbulkan persoalan yg tiada henti. Akibatnya kehidupan dlm keluarga kurang harmonis karena tak ada lagi komunikasi / terbatasnya untk bersama dlm keluarga karena sibuk dgn kepentingan masing-masing. Inilah salah satu penyebab retaknya kehidupan rumah tangga. Tapi sebagian besar penyebab kehancuran suatu rumah tangga karena tak pandai berhemat dan tak memikirkan bagaimana hidup esok hari.
Kelima Menyadari Cacat Diri Sendiri masing-masing anggota keluarga. Sudah menjadi kebiasaan sampai sekarang tak menyadari aib / cacat diri sendiri. Tetapi melihat aib orang lain sudah menjadi tren yg populer. Dalam kehidupan rumah tangga yg bahagia, mereka tak saling membuka aib, tetapi sebaliknya saling menutupi aib. Kemudian yg harus disadari bahwa masing-masing orang memiliki kekurangan dan kelebihaan. Kekurangan dan kelebihan masing-masing inilah yg harus dimanfaatkan untk saling mengisi dan menutupi sehinga selaras dan serasi.
Sebagai tambahan selain kelima faktor barusan, guna mewujudkan sebuah keluarga yg bahagia, adlh dgn tak melupakan hidayah dan petunjuk-petunjuk Allah SWT sebagaimana dilukiskan dlm Alquranul karim Surat Al-Hasyr 19:
"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yg lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa akan dirinya sendiri. Mereka itulah orang-orang yg fasik." (QS Al-Hasyr 19)
"Sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah, yaitu diciptakan-Nya untukmu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri agar supaya kamu mendapat sakinah (ketenangan hati). Dan dijadikan-Nya kasih sayang antara kamu (suami-isteri). Sesungguhnya yg demikian menjadi tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yg berpikir."(Ar-Ruum ayat 21)
Rasulullah pernah bersabda"Apabila Allah menghendaki, maka rumah tangga yg Bahagia itu akan diberikan kecenderungan senang mempelajari ilmu- ilmu agama, yg muda-muda menghormati yg tua-tua, harmonis dlm kehidupan, hemat dan hidup sederhana, menyadari cacat-cacat mereka dan melakukan taubat." (HR Dailami dari Abas ra)
Menurut hadist Rasulullah SAW, yg dilansir di awal tulisan ini, paling tak ada lima syarat yg harus dipenuhi oleh pasangan suami istri:
Pertama . Harus banyak mempelajari ilmu-ilmu agama. Faktor ajaran Islam memegang peranan penting karena ajaran agama (Islam) ni merupakan petunjuk untk membedakan antara yg hak dan batil, antara yg menguntungkan dan merugikan, yg pd gilirannya merupakan pegangan dlm meniti kehidupan berkeluarga.
Salah satu contoh ajaran Islam, walaupun seorang laki-laki dan perempuan sudah membina rumah tangga, harus tetap berbakti kepada kedua orangtua kedua belah pihak sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini: "Ridho Allah tergantung kepada keridhaan orang tuanya dan murka Allah jg diakibatkan kemurkaan orang tuanya."
Berbakti kepada orang tua bukan cuma memberikan material semata, tetapi banyak cara termasuk berbakti kepada mereka yg sudah meninggal dunia dgn memanjatkan doa kepada Allah SWT memohon keselamatan dan ampunan bagi mereka.
Pihak keluarga muslim yg bahagia adlh ketakwaan kepada Allah SWT yg didirikan berdasarkan ilmu keagamaan. Dengan pilar ni maka semua kekurangan akan dpt dilengkapi. Dia jg pematri pemandu hati, pembina watak dan pembersih jiwa. Dengan ketakwaan jg dia akan menjadi kompas penunjuk hak dan pengikat kewajiban dan dia pulalah pemudah semua kesulitan dan penangkal segala kejahatan. Takwa jg akan menjadi pemacu segala kebajikan dan pemersatu segala perbedaan.
Kedua. Akhlak dan Kesopanan. Di dlm rumah tangga yg bahagia sudah terjalin hubungan harmonis antara sesama keluarga. Mereka yg muda menghormati yg tua, begitu jg sebaliknya yg tua menghargai dan mencintai yg muda. Sikap saling menghormati dan menyayangi dlm keluarga ni digariskan dlm sebuah hadist Rasulullah SAW: "Tidaklah termasuk umatku orang-orang yg tak menghormati orang tua dan orang yg tak menyayangi orang-orang kecil/muda."
Ketiga. Etika Pergaulan. Dalam rumah tangga yg bahagia akan tercermin melalui keharmonisan antara sesama anggota keluarga. Masing-masing anggota keluarga dpt menempatkan diri dan menjalankan tugasnya masing-masing dgn penuh tanggung jawab. Suami bertanggung jawab terhadap isteri dan anak-anak, sedangkan isteri tak membuat kebijakan tanpa sepengetahuan suami. Demikian pula anak-anak selalu mematuhi kehendak orang tuanya. Dalam rumah tangga yg bahagia tak ada perasaan saling mencurigai dan saling salah menyalahkan.
Keempat. Hemat dan Hidup Sederhana. Rumah tangga yg serba berkecukupan dgn harta benda yg melimpah belum menjamin penghuninya berbahagia. Malahan dgn harta melimpah disertai kedudukan yg tinggi dan kekuasaan yg luas sering menimbulkan persoalan yg tiada henti. Akibatnya kehidupan dlm keluarga kurang harmonis karena tak ada lagi komunikasi / terbatasnya untk bersama dlm keluarga karena sibuk dgn kepentingan masing-masing. Inilah salah satu penyebab retaknya kehidupan rumah tangga. Tapi sebagian besar penyebab kehancuran suatu rumah tangga karena tak pandai berhemat dan tak memikirkan bagaimana hidup esok hari.
Kelima Menyadari Cacat Diri Sendiri masing-masing anggota keluarga. Sudah menjadi kebiasaan sampai sekarang tak menyadari aib / cacat diri sendiri. Tetapi melihat aib orang lain sudah menjadi tren yg populer. Dalam kehidupan rumah tangga yg bahagia, mereka tak saling membuka aib, tetapi sebaliknya saling menutupi aib. Kemudian yg harus disadari bahwa masing-masing orang memiliki kekurangan dan kelebihaan. Kekurangan dan kelebihan masing-masing inilah yg harus dimanfaatkan untk saling mengisi dan menutupi sehinga selaras dan serasi.
Sebagai tambahan selain kelima faktor barusan, guna mewujudkan sebuah keluarga yg bahagia, adlh dgn tak melupakan hidayah dan petunjuk-petunjuk Allah SWT sebagaimana dilukiskan dlm Alquranul karim Surat Al-Hasyr 19:
"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yg lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa akan dirinya sendiri. Mereka itulah orang-orang yg fasik." (QS Al-Hasyr 19)
other source : http://aneuknanggroe007.blogspot.com, http://solopos.com, http://stackoverflow.com
No comments:
Post a Comment