Sunday 13 December 2015

Kisah Murid Syaikh Juned Al Baghdady (Renungan Hari Santri Nasional) - Adab

Kisah Murid Syaikh Juned Al Baghdady (Renungan Hari Santri Nasional) epssub.blogspot.com - Syekh Junaid Al-Baghdadi adlh seorang tokoh sufi besar yg ternama. Ia mempunyai seorang murid yg sangat disayanginya yg menyebabkan santri-santri Junaid yg lain iri hati. Jauh di dlm hati, mereka tak dpt menerima mengapa sang guru memberi perhatian khusus kepada anak itu.

Suatu saat, Syekh Junaid menyuruh semua santrinya membeli ayam di pasar untk kemudian disembelih. Tapi Junaid memberi syarat bahwa mereka harus menyembelih ayam itu di tempat dimana tak ada yg dpt melihat mereka dgn syarat sebelum matahari terbenam, mereka harus dpt menyelesaikan tugas tersebut.

Satu demi satu santri kembali ke hadapan Junaid, semua membawa ayam yg telah tersembelih kecuali murid kesayangan Junaid. Akhirnya ketika matahari tenggelam, sang murid muda itu baru datang dgn ayam yg masih hidup. Santri-santri yg lain menertawakannya dan mengatakan bahwa santri itu telah gagal melaksanakan perintah Syeikh yg sangat mudah.

Junaid lalu meminta tiap santri untk menceritakan bagaimana mereka melaksanakan tugasnya.

Santri pertama berkata bahwa ia telah pergi membeli ayam, membawanya ke rumah, lalu mengunci pintu, menutup semua jendela, dan membunuh ayam itu.

Santri kedua bercerita bahwa ia membawa pulang seekor ayam, mengunci rumah, menutup jendela, membawa ayam itu ke kamar mandi yg gelap, dan menyembelihnya di sana.

Santri ketiga berkata bahwa ia pun membawa ayam itu ke kamar gelap tapi ia jg menutup matanya sendiri. Dengan itu, ia fikir, tak ada yg dpt melihat penyembelihan ayam itu. Santri yg lain pergi ke hutan yg lebat dan terpencil, lalu memotong ayamnya.

Sedangkan santri yg lain lagi mencari gua yg amat gelap dan membunuh ayam di sana.

Tibalah giliran santri muda kesayangan Junaid yg tak berhasil memotong ayam. Sambil tertunduk malu karena merasa tak dpt menjalankan perintah sang guru. Ia pun bercerita:

Aku membawa ayam ke rumahku. Tapi di rumahku tak ada tempat di mana Dia (Allah) tak melihatku. Aku pergi ke hutan lebat, tapi Dia masih bersamaku. Bahkan di tengah gua yg teramat gelap, Dia masih menemaniku. Padahal aku tak bisa pergi ke tempat di mana tak ada yg melihatku."

Para murid Syekh Junaid yg lain pun tertegun. Semoga para santri menjadi lebih dekat dgn Allah seiring bertambahnya ilmu mereka. Aamiin.

Anam

No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

All content at Blog Eps was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact