Monday, 14 December 2015

Paham Anti Madzhab (2) - Adab

Paham Anti Madzhab (2)epssub.blogspot.com - Dalam konsep kami saat itu, perilaku dan tatacara beragama mereka itu harus dilawan, dibasmi dan diperangi. Karena menurut persepsi kami saat itu, semua itu tak sejalan dgn Al-Quran dan As-Sunnah, alias bid'ah dan hanya sesuatu yg diada-adakan. Bukan asli dari Rasulullah SAW.
Maka sudah menjadi tugas kami para da'i muda saat itu untk membangun berbagai hujjah dan argumentasi untk 'menyerang' apapun yg mereka kerjakan, sambil kita lemparkan tuduhan sebagai biang kerok mazhab, tukang bid'ah, kelompok yg menyimpang, dan aqidahnya bermasalah.
Salah satunya adlh membenturkan mereka dgn hadits-hadits shahih. Kalau ada perilaku mereka yg kita anggap bertentangan dgn selera kita, tinggal kita carikan hadits-hadits yg kita anggap sebagai 'penangkal'nya. Kita bacakan hadits-hadits itu, biar mereka terdiam dan tak bisa berkutik.
Maka kalau sampai kita bisa bikin mereka terdiam tak mampu menjawab atas lemparan hadits-hadits kita, maka disitulah terjadi 'puncak ejakulasi' kemenangan. Rasanya puas sekali, karena sudah mencapai titik klimaks.
Tentu semua itu adlh masa lalu, masa-masa ketika saya dan teman-teman sesama ustadz yg lain masih mencari jatidiri. Belum bisa bahasa Arab, baca Al-Quran pun banyak salahnya, dan tentunya jg belum pernah belajar ilmu syariah langsung kepada sumbernya. Kami saat itu adlh tokoh da'i muda yg progeresif, suka berdebat, hobi menyalahkan pendapat orang dan gemar bikin keributan dimana-mana.
Namanya saja anak mudah, ya begitulah perilaku dan tindak tanduknya. Walhasil, kalau hari ni saya menemukan perilaku pd para da'i yg progresif dan semangat memberantas mazhab fiqih, saya kadang senyum-senyum sendiri. Sebab saya seperti melihat diri saya yg masih belia di masa lalu.
Dalam hati saya cuma ada doa, semoga Allah mempercepat kedewasaan mereka, menambahkan ilmunya, memberi mereka jalan akses yg cepat dan mudah untk belajar ilmu syariah. Agar mereka segera sadar kalau mereka masih butuh banyak belajar lagi ke depan.
Masak baru kenal sedikit-sedikit dgn karya-karya Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayyim saja, sudah merasa jadi ulama terbesar yg merasa bisa menyalahkan siapa saja? Itu sih sudah jadi masa lalu. Kalau sampai hari ni tak sadar-sadar juga, ah sayang sekali tentu.



Ust. Ahmad Sarwat, Lc.

other source : http://merdeka.com, http://google.com, http://mushollarapi.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

All content at Blog Eps was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact