Saturday, 22 August 2015

[Android] Cara ternak/budidaya ayam merah/horn petelur

epssub.blogspot.com - Cara Beternak Ayam Petelur Yang Benar.

Pada kesempatan ni akan disajikan tentang Cara Beternak Ayam Petelur yg Benar dan baik. Sebenarnya jika ayam petelur benar-benar dibudidayakan dgn benar maka akan meningkatkan pendapatan keluarga yg signifikan. Berikut ulasannya tentang tips / cara beternak ayam petelur ( cara budidaya ayam petelur/ cara memelihara ayam petelur) yg benar. Cara supaya ayam selalu bertelur Ayam petelur adlh ayam-ayam betina dewasa yg dipelihara khusus utk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adlh berasal dari ayam hutan & itik liar yg ditangkap & dipelihara serta dpt bertelur cukup banyak. Cara agar ayam bertelur tiap hari Ayam yg pertama masuk & mulai diternakkan pd periode ni adlh ayam ras petelur white leghorn yg kurus & umumnya setelah habis masa produktifnya. Antipati orang terhadap daging ayam ras cukup lama hingga menjelang akhir periode 1990-an. Ketika itu mulai merebak peternakan ayam broiler yg memang khusus utk daging, sementara ayam petelur dwiguna/ayam petelur cokelat mulai menjamur pula. Disinilah masyarakat mulai sadar bahwa ayam ras memiliki klasifikasi sebagai petelur handal & pedaging yg enak. Mulai terjadi pula persaingan tajam antara telur & daging ayam ras dgn telur & daging ayam kampung. Sementara itu telur ayam ras cokelat mulai di atas angin, sedangkan telur ayam kampung mulai terpuruk pd penggunaan resep makanan tradisional saja. Persaingan inilah menandakan maraknya peternakan ayam petelur. Cara agar ayam menghasilkan telur yg besar Sentra Peternakan ayam telah dikembangkan sangat pesat di setiapa negara. Sentra peternakan ayam petelur sudah dijumpai di seluruh pelosok Indonesia terutama ada di Pulau Jawa & Sumatera. Cara supaya telur ayam besar dan berbobot Jenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe :
  1. Tipe Ayam Petelur Ringan.
    Tipe ayam ni disebut dgn ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ni memiliki badan yg ramping/kurus-mungil/kecil & mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih & berjengger merah. Ayam ni berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ni sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dgn berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia pasti memiliki & menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini. Ayam ni mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ni memang khusus utk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pd kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan ni sensitif terhadapa cuaca panas & keributan, & ayam ni mudah kaget & jika kaget ayam ni produksinya akan cepat turun, begitu jg jika kepanasan.
  2. Tipe Ayam Petelur Medium.
    Bobot tubuh ayam ni cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan & ayam broiler. Oleh karena itu ayam ni disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ni tdk kurus, tetapi jg tdk terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak & jg dpt menghasilkan daging yg banyak. Ayam ni disebut jg dgn ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yg cokelat, maka ayam ni disebut dgn ayam petelur cokelat yg umumnya memiliki warna bulu yg cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih menarik yg cokelat daripada yg putih, tapi dari segi gizi & rasa relatif sama. Satu hal yg berbeda adlh harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih mahal daripada telur putih. Hal ni dikarenakan telur cokelat lebih berat daripada telur putih & produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih. Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai ayam pedaging dgn rasa yg enak. Cara membuat ayam cepat bertelur
Ayam-ayam petelur unggul yg ada sangat baik dipakai sebagai plasma nutfah utk menghasilkan bibit yg bermutu. Hasil kotoran & limbah dari pemotongan ayam petelur merupakan hasil samping yg dpt diolah menjadi pupuk kandang, kompos / sumber energi (biogas). Sedangkan seperti usus & jeroan ayam dpt dijadikan sebagai pakan ternak unggas setelah dikeringkan. Selain itu ayam dimanfaatkan jg dlm upacara keagamaan. Supaya menghasilkan telur yg besar-besar
Syarat Lokasi yg baik utk budidaya ayam petelur adlh :

  • Lokasi yg jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
  • Lokasi mudah dijangkau dari pusat-pusat pemasaran.
  • Lokasi terpilih bersifat menetap, tdk berpindah-pindah.
Pedoman teknis beternak ayam petelur antara lain :Penyiapan Sarana & Peralatan.
1. Kandang
  • Iklim cocok utk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 °C, kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan & / pemanasan kandang sesuai dgn aturan yg ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi & tdk melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yg baik, jangan membuat kandang dgn permukaan lahan yg berbukit karena menghalangi sirkulasi udara & membahayakan aliran air permukaan jika turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dgn sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dlm kandang. utk kontruksi kandang tdk harus dgn bahan yg mahal, yg penting kuat, bersih & tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan & sistem alat penerangan.
Bentuk-bentuk kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua:
  • Sistem kandang koloni, satu kandang utk banyak ayam yg terdiri dari ribuan ekor ayam petelur;
  • Sistem kandang individual, kandang ni lebih dikenal dgn sebutan cage. Ciri dari kandang ni adlh pengaruh individu di dlm kandang tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang utk satu ekor ayam.Kandang sistem ni banyak digunakan dlm peternakan ayam petelur komersial.
Jenis kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu:
  • kandang dgn lantai liter, kandang ni dibuat dgn lantai yg dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi & kandang ni umumnya diterapkan pd kandang sistem koloni;
  • kandang dgn lantai kolong berlubang, lantai utk sistem ni terdiri dari bantu / kayu kaso dgn lubang-lubang diantaranya, yg nantinya utk membuang tinja ayam & langsung ke tempat penampungan;
  • kandang dgn lantai campuran liter dgn kolong berlubang, dgn perbandingan 40% luas lantai kandang utk alas liter & 60% luas lantai dgn kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan & 30% di kiri).
2. Peralatan a). Litter (alas lantai)
  • Alas lantai/litter harus dlm keadaan kering, maka tdk ada atap yg bocor & air hujan tdk ada yg masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dgn sedikit kapur & pasir secukupnya, / hasi serutan kayu dgn panjang antara 3-5 cm utk pengganti kulit padi/sekam.
Tempat bertelur
  • Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur & kulit telur tdk kotor, dpt dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yg cukup utk 4-5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dgn lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tdk pecah & terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur & dibuat lubah yg lebih besar dari besar telur pd dasar sarang.
Tempat bertengger utk tempat istirahat/tidur.
  • Dibuat dekat dinding & diusahakan kotoran jatuh ke lantai yg mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin & letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.Tempat makan, minum & tempat grit
Tempat makan & minum harus tersedia cukup
  • Bahannya dari bambu, almunium / apa saja yg kuat & tdk bocor jg tdk berkarat. utk tempat grit dgn kotak khusus.
Penyiapan Bibit.
Ayam petelur yg akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:
  • Ayam petelur harus sehat & tdk cacat fisiknya.
  • Pertumbuhan & perkembangan normal.
  • Ayam petelur berasal dari bibit yg diketahui keunggulannya.
Ada beberapa pedoman teknis utk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur sehari:
  • Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yg sehat.
  • Bulu tampak halus & penuh serta baik pertumbuhannya .
  • Tidak terdapat kecacatan pd tubuhnya.
  • Anak ayam mempunyak nafsu makan yg baik.
  • Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
  • Tidak ada letakan tinja diduburnya.
1. Pemilihan Bibit & Calon Induk. Penyiapan bibit ayam petelur yg berkreteria baik dlm hal ni tergantung sebagai berikut:
  • Konversi Ransum. Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yg dihabiskan ayam dlm menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ni sering disebut dgn ransum per kilogram telur. Ayam yg baik akan makan sejumlah ransum & menghasilkan telur yg lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yg dimakannya. Jika ayam itu makan terlalu banyak & bertelur sedikit maka hal ni merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Jika bibit ayam memiliki konversi yg kecil maka bibit itu dpt dipilih, nilai konversi ni dikemukakan berikut ni pd berbagai bibit ayam & jg dpt diketahui dari lembaran daging yg sering dibagikan pembibit kepada peternak dlm tiap promosi penjualan bibit ayamnya.
  • Produksi Telur. Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yg dpt memproduksi telur banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab ayam yg produksi telurnya tinggi tetapi makannya banyak jg tdk menguntungkan.
  • Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan. Apajika kedua hal diatas telah baik maka kemampuan ayam utk bertelur hanya dlm sebatas kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dpt dilihat pd data di bawah ini. - Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.
* Dekalb Xl-Link : berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280, ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur. *Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89 gram/dosin telur. *H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur. *Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86 kg/dosin telur. *Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur. *Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur. *Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum 1,9 kg/dosin telur. *Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur. *Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur. *Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur. *Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur. *Warren sex sal link : berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur.
Pemeliharaan

Sanitasi Tindakan Preventif
  • Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pd areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yg paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yg ulet/terampil saja. Tindakan preventif dgn memberikan vaksin pd ternak dgn merek & dosis sesuai catatan pd label yg dari poultry shoup.
Pemberian Pakan
  • Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) & fase finisher (umur 4-6 minggu).
Kualitas & kuantitas pakan fase starter adlh sebagai berikut :
  • Kwalitas / kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
  • Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor & minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yg dibutuhkan tiap ekor sampai pd umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
Kwalitas & kwantitas pakan fase finisher adlh sebagai berikut :
  • Kwalitas / kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% & energi (ME) 2900-3400 Kcal.
  • Kwantitas pakan terbagi/digolongkan dlm empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor; minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor; minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor & minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pd umur 30-57 hari adlh 3.829 gram.
Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam, dlm hal ni dikelompokkan dlm 2 (dua) fase yaitu :

a). Fase starter (umur 1-29 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pd masing-masing minggu, yaitu
  • minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor;
  • minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor;
  • minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan
  • minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.
Jadi jumlah air minum yg dibutuhkan sampai umur 4 minggu adlh sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pd hari pertama hendaknya diberi tambahan gula & obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yg diberikan adlh 50 gram/liter air.
b). Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dlm masing-masing minggu yaitu
  • minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor;
  • minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor;
  • minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor &
  • minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Pemberian Vaksinasi & Obat :

Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yg menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting utk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu :
  • Vaksin aktif adlh vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yg ditimbulkan lebih lama daripada dgn vaksin inaktif/pasif.
  • Vaksin inaktif, adlh vaksin yg mengandung virus yg telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yg ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pd ayam yg diduga sakit.
Macam-macam vaksin :
  • Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
  • Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
  • Vaksin NCD HB-1/Pestos.
  • Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
  • Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex utk Marek.
Persyaratan dlm vaksinasi adlh :
  • Ayam yg divaksinasi harus sehat.
  • Dosis & kemasan vaksin harus tepat.
  • Sterilisasi alat-alat.
Pemeliharaan Kandang
  • Agar bangunan kandang dpt berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan & dijaga/dicek apajika ada bagian yg rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. dgn demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yg dipelihara.
Hama penyakit yg menyerang ayam petelur adlh :
  1. Penyakit karena Bakteri
    1. Berak putih (pullorum)
      Menyerang ayam kampung dgn angka kematian yg tinggi.
      Penyebab : Salmonella pullorum. Pengendalian : diobati dgn antibiotika
    2. Foel typhoid
      Sasaran yg disering adlh ayam muda/remaja & dewasa.
      Penyebab: Salmonella gallinarum. Gejala : ayam mengeluarkan tinja yg berwarna hijau kekuningan.
      Pengendalian : dgn antibiotika/preparat sulfa.
    3. Parathyphoid
      Menyerang ayam dibawah umur satu bulan.
      Penyebab: bakteri dari genus Salmonella.
      Pengendalian: dgn preparat sulfa/obat sejenisnya.
    4. Kolera
      Penyakit ni jarang menyerang anak ayam / ayam remaja tetapi selain menyerang ayam menyerang kalkun & burung merpati.
      Penyebab: pasteurella multocida.
      Gejala: pd serangan yg serius pial ayam (gelambir dibawah paruh) akan membesar.
      Pengendalian: dgn antibiotika (Tetrasiklin/Streptomisin).
    5. Pilek ayam (Coryza)
      Menyerang semua umur ayam & terutama menyerang anak ayam.
      Penyebab: makhluk intermediet antara bakteri & virus.
      Gejala : ayam yg terserang menunjukkan tanda-tanda seperti orang pilek.
      Pengendalian : dpt disembuhkan dgn antibiotia/preparat sulfa.
    6. CRD
      CRD adlh penyakit pd ayam yg populer di Indonesia. Menyerang anak ayam & ayam remaja.
      Pengendalian: dilakukan dgn antibiotika (Spiramisin & Tilosin).
    7. Infeksi synovitis
      Penyakit ni sering menyerang ayam muda terutama ayam broiler & kalkun.
      Penyebab: bakteri dari genus Mycoplasma.
      Pengendalian: dgn antibiotika.
  2. Penyakit karena Virus
    1. Newcastle disease (ND)
      ND adlh penyakit oleh virus yg populer di peternak ayam Indonesia. Pada awalnya penyakit ditemukan tahun 1926 di daerah Priangan. Penemuan tersebut tdk tersebar luas ke seluruh dunia. Kemudian di Eropa, penyakit ni ditemukan lagi & diberitakan ke seluruh dunia. Akhirnya penyakit ni disebut Newcastle disease.
    2. Infeksi bronchitis
      Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada dewasa penyakit ni menurunkan produksi telur. Penyakit ni merupakan penyakit pernafasan yg serius utk anak ayam & ayam remaja. Tingkat kematian ayam dewasa adlh rendah, tapi pd anak ayam mencapai 40%. Jika menyerang ayam petelur menyebabkan telur lembek, kulit telur tdk normal, putih telur encer & kuning telur mudah berpindah tempat (kuning telur yg normal selalu ada ditengah). tdk ada pengobatan utk penyakit ni tetapi dpt dicegah dgn vaksinasi.
    3. Infeksi laryngotracheitis
      Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan yg serius terjadi pd unggas. Penyebab: virus yg diindetifikasikan dgn Tarpeia avium. Virus ni di luar mudah dibunuh dgn desinfektan, misalnya karbol.
      Pengendalian:
      1. belum ada obat utk mengatasi penyakit ini;
      2. pencegahan dilakukan dgn vaksinasi & sanitasi yg ketat.
    4. Cacar ayam (Fowl pox)
      Gejala: tubuh ayam bagian jengger yg terserang akan bercak-bercak cacar.
      Penyebab : virus Borreliota avium.
      Pengendalian : dgn vaksinasi.
    5. Marek
      Penyakit ni menjadi populer sejak tahun 1980-an hingga kini menyerang bangsa unggas, akibat serangannya menyebabkan kematian ayam hingga 50%.
      Pengendalian: dgn vaksinasi.
    6. Gumboro
      Penyakit ni ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika Serikat. Penyakit ni menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak ayam umur 3-6 minggu.
  3. Penyakit karena Jamur & Toksin
    Penyakit ni karena ada jamur / sejenisnya yg merusak makanan. Hasil perusakan ni mengeluarkan zak racun yg kemudian di makan ayam. Ada pula pengolahan bahan yg menyebabkan asam amino berubah menjadi zat beracun. Beberapa penyakit ni adlh :
    1. Muntah darah hitam (Gizzerosin)
      Ciri kerusakan total pd gizzard ayam.
      Penyebab: adlh racun dlm tepung ikan tetapi tdk semua tepung ikan menimbulkan penyakit ini. Timbul penyakit ni akibat pemanasan bahan makanan yg menguraikan asam amino hingg menjadi racun.
      Pengendalian: belum ada.
    2. Racun dari bungkil kacang
      Minyak yg tinggi dlm bungkil kelapa & bungkil kacang merangsang pertumbuhan jamur dari grup Aspergillus. utk menghindari keracunan bungkil kacang maka dlm rancung tdk digunakan antioksidan / bungkil kacang & bungkil kelapa yg mengandung kadar lemak tinggi.
  4. Penyakit karena Parasit
    1. Cacing
      Karena penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yg bersih & terpelihara baik. Tetapi peternakan yg kotor banyak siput air & minuman kotor maka mungkin ayam terserang cacingan.
      Ciri serangan cacingan adlh tubuhnya kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot & kurang aktif.
    2. Kutu
      Banyak menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar kutu tdk terlihat tapi jika bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam akan gelisah. Kutu umum terdapat di kandang yg tdk terkena sinar matahari langsung maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat. Penggunaan semprotan kutu sama dgn cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan ni tdk boleh mengenai tangan & mata secara langsung & penyemprotan dilakukan malam hari sehingga pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tdk aktif.
  5. Penyakit karena Protozoa
    Penyakit ni berasal dari protozoa (trichomoniasis, Hexamitiasis & Blachead), penyakit ni dimasukkan ke golongan parasit tetapi sebenarnya berbeda. Penyakit ni jarang menyerang ayam lingkungan peternakan dijaga kebersihan dari alang-alang & genangan air.
Panen Ayam Petelur:
  1. Hasil Utama
    Hasil utama dari budidaya ayam petelur adlh berupa telur yg dihasilkan oleh ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dlm sehari. Hal ni bertujuan agar kerusakan isi tlur yg disebabkan oleh virus dpt terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pd pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga (terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pd pukul 15.00-16.00.Hasil Tambahan
  2. Hasil tambahan yg dpt dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur adlh daging dari ayam yg telah tua (afkir) & kotoran yg dpt dijual utk dijadikan pupuk kandang.Pengumpulan
  3. Telur yg telah dihasilkan diambil & diletakkan di atas egg tray (nampan telur). dlm pengambilan & pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan antara telur yg normal dgn yg abnormal. Telur normal adlh telur yg oval, bersih & kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dgn volume sebesar 63 cc. Telur yg abnormal misalnya telurnya kecil / terlalu besar, kulitnya retak / keriting, bentuknya lonjong. Pembersihan
  4. Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur yg kotor karena terkena litter / tinja ayam dibershkan. Telur yg terkena litter dpt dibersihkan dgn amplas besi yg halus, dicuci secara khusus / dgn cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan utk telur tetas.

    Demikian artikel ttg Cara Beternak Ayam Petelur Yang Benar, semoga bermanfaat, , ,
Simak :

source : http://stackoverflow.com, http://fb.com

No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

All content at Blog Eps was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact