Thursday, 27 August 2015

[Opini] Tanda Kiamat: Bagaimana Matahari Terbit dari Barat?

Tanda Kiamat: Bagaimana Matahari Terbit dari Barat?epssub.blogspot.com - Para ulama mengatakan, Sesungguhnya iman seseorang itu tak akan berguna bagi dirinya (yang belum beriman setelah itu) ketika matahari terbit dari barat, sebab pd waktu itu perasaan takut menghujam sangat dlm di hati yg mematikan segala syahwat dan nafsu dan seluruh kekuatan tubuh menjadi lemah. Maka keadaan mereka waktu itu ~ karena yakin bahwa kiamat telah dekat ~ bagai orang yg sedang menghadapi sakaratul-maut, sudah tak mempunyai motivasi lagi untk berbuat maksiat. Maka orang yg bertaubat dlm keaadaan seperti ni tidaklah diterima taubatnya, seperti tak diterimanya taubat orang yg menghadapi sakaratul maut.

Salah satu tanda dekatnya Kiamat Kubra: Bagaimana matahari dpt terbit dari barat?
Bagi seorang mukmin, kita cukup mengakui apa adanya terhadap nash-nash yg menyebutkan bahwa , matahari kelak akan terbit dari Barat. Tapi demikian ada ilmuwan yg mencoba menghitung dan mengira-ngira proses terbitnya matahari dari Barat. Mereka memprediksi bahwa hal itu disebabkan perubahan gaya grafitasi bumi, sehingga sebagaimana yg diyakini mereka bahwa bumi akan berputar dari timur ke barat mengelilingi matahari, maka kelak perputaran bumi tak lagi sebagaimana mestinya.
Pendapat diatas jelas jauh dari kebenaran ditinjau dari sudut manapun. Sebab jika bumi yg berubah arah putarannya, maka niscaya hancurlah makhluk hidup, karena akan terjadi gempa yg sangat dahsyat.
Padahal kondisi saat itu tak demikian, orang-orang kafir hanya kaget bahwa iman mereka sudah tak diterima dan pintu taubat telah tertutup. Kebanyakan manusia saat itu terlena untk tidur nyenyak (Saat itu waktu malam sangat panjang, sampai seseorang bolak-balik bangun tidur sampai puas dan Tahajud sampai penat). Sementara kondisi bumi tetap seperti sedia kala. Karena yg mengalami perubahan arah hanyalah matahari dan bukan bumi. Hal itu sebagaimana disebutkan dlm sebuah hadis Abu Dzar.
Tahukah kamu kemanakah perginya matahari pd waktu itu? mereka (para sahabat) menjawab, Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda, Sesungguhnya matahari ni terus berjalan hingga sampai ditempat menetapnya di bawah ‘Arsy, lalu ia tunduk bersujud. Maka tak henti-hentinya ia berbuat demikian hingga dikatakan kepadanya, ‘Bangkitlah dari tempat tenggelammu’. Lalu ia terbit dari tempat tenggelamnya.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, Tahukah kamu, kapankah hal itu terjadi? Yaitu ketika iman seseorang tak bermanfaat bagi dirinya yg belum beriman sebelum itu / sebelum mengusahakan kebaikan dlm masa imannya.
Hadis diatas merupakan bukti nubuwah Rasulullah SAW dlm mengkhabarkan sesuatu yg ghaib, di samping penjelasan beliau termasuk perkara-perkara asing yg belum pernah terjadi sebelumnya. Meski ia termasuk perkara yg tak masuk akal tapi bagi tiap mukmin wajib mengimaninya, karena beliau tak pernah berdusta dlm ucapannya.
Dalam hal ini, merujuk pd pendapat yg menyatakan bahwa mataharilah yg mengelilingi bumi, maka kita akan menemukan korelasi yg tepat dgn fenomena terbitnya matahari dari barat. Lain halnya jika seseorang meyakini bahwa bumi-lah yg mengelilingi matahari. Tentunya ia akan menemukan banyak kesulitan untk mengkorelasikan bagaimana terbitnya matahari dari arah barat akan terjadi.
Jadi dpt disimpulkan bahwa matahari nanti akan bergerak berlawanan dari arah ia terbit nanti. Untuk keterangan lebih lanjut baca al-Adillah an-Naqliyah wal Hissiyah hal 26, 30

Tanda Kiamat: Bagaimana Matahari Terbit dari Barat?
Kondisi Dunia dan Manusia Sebelum terbitnya matahari dari Barat
Di antara perkara penting yg harus diketahui oleh tiap muslim adlh bagaimana keadaan tiap muslim adlh bagaimana keadaan dunia saat detik-detik terakhir menjelang terbitnya matahari dari barat.
Saat itu manusia akan mengalamai waktu malam yg sedemikian panjang, yaitu sepanjang 3 hari / kira-kira 72 jam. Seorang mukmin yg terbiasa bangun malam telah melewati malam-malam harinya dgn shalat sehingga benkak kakinya, tapi suasana saat itu tetap menunjukkan gelap, iapun tidur hingga pulas. Ketika terbangun ternyata suasana tetap gelap. Lalu ia mengerjakan shalat, kemudian ia tidur lagi hingga pulas. Kemudian pd kali keempat ia terbangun, sadarlah dirinya bahwa matahari tak lagi terbit sebagaimana biasanya. Cahayanya tak muncul diufuk timur, tapi pindah ke ufuk barat.
Pada saat itu, orang-orang kafir hanya kaget bahwa iman mereka sudah tak diterima dan pintu taubat telah tertutup. Kebanyakan manusia saat itu terlena dgn tidur nyenyak mereka. Sementara kondisi bumi tetap seperti sedia kala. Karena yg berubah putarannya adlh matahari dan bukan bumi.
Untuk beberapa pertanyaan seperti Bagaimana orang-orang tersebut dpt tidur pulas? Bagaimana mengkompromikan kondisi saat itu dgn realita alam yg menunjukkan adanya pergantian siang dan malam? Bagaimana dgn keberadaan manusia di bagian bumi lainnya? Bukankah secara logika mereka berada pd waktu siang?
Terhadap beberapa pertanyaan diatas, ada beberapa analisa yg barangkali bisa memberikan jawaban sementara:
Sebagaimana yg telah kami sebutkan sebelumnya,bahwa dlm memahami nash-nash yg menjelaskan perkara ghaib, ahlus sunnah bersepakat untk mengimaninya secara utuh, tak mempertanyakan kenapa hal itu bisa dianalogikan / tidak.
1. Hadits Abu dzar diatas menjelaskan bahwa akan terjadi peristiwa perginya matahari menuju Arasy Allah selama tiga kali (setara 3 hari?), dan selama tiga kali itu pula matahari tetap kembali di tempat terbitnya. Barulah pd kali berikutnya Allah memerintahkan agar matahari kembali terbit di tempat terbenam. 2. Siang dan malam itu terjadi karena matahari mengelilingi bumi dgn ukuran waktu yg tak mengalami perubahan. Sehingga waktu keduanya relatif seimbang. Tapi ketika menjelang kiamat, maka matahari akan pergi menuju Arasy Allah dan bersujud di hadapan-Nya sampai hingga batas waktu tertentu- sesuai dgn kehendak Allah SWT. setelah itu Allah memerintahkan matahari agar kembali ke tempat ia terbit. Peristiwa ni terjadi 3 kali (sebagaimana yg disebutkan hadits diatas). Jika terbitnya matahari dari arah timur itu hanya sesaat, lalu ia berjalan kembali menuju arasy Allah dan bersujud di hadapannya, maka gambaran sementara tentang kondisi bumi saat itu.
Bahwa ada sebagian wilayah bumi yg tetap merasakan suasana pagi hari dgn terbitnya matahari dari arah timur. Tapi boleh jadi suasana seperti ni tak berlangsung lama, sebab matahari langsung berjalan kembali menuju Arasy Allah. Dan boleh jadi wilayah tersebut merupakan bagian bumi yg tak banyak dihuni oleh manusia. Sehingga, meski matahari masih bolak-balik dari langit dunia menuju Arasy Allah (yang terletak setelah langit ke-7), tapi tak ada manusia yg merasakan perubahan siang dan malam begitu cepat.
Ketika matahari berjalan menuju arasy Allah, maka keadaan dunia saat itu menjadi gelap kembali. Sebagian manusia yg berada di belahan bumi lainnya akan merasakan panjangnya waktu malam. Jika peristiwa ni terjadi selama tiga kali, maka terdapat korelasi yg kuat antara riwayat yg menjelaskan bahwa malam hari sebelum terbitnya matahari dari arah barat itu setara dgn tiga malam biasa. Dalam hal ni Rasulullah menggambarkan manusia saat itu ada yg sudah tidur pulas dan shalat malam hingga bengkak-bengkak kakinya. Tapi waktu fajar belum tiba, dan peristiwa itu dijalankan beberapa kali. Sementara sebagian manusia lainnya ada yg benar-benar tertidur pulas, sehingga sama sekali tak terbangun meski waktu malam itu berlangsung seperti waktu 3 hari-3 malam.
Ketika masa bergeraknya matahari dari langit dunia menuju arasy ni telah berlangsung 3 kali, lalu Allah mengizinkan matahari untk kembali. Tapi Allah memerintahkan agar matahari kembali dari arah tempat ia terbenam. Gambaran sederhana tentang fenomena ni akan mudah kita dapatkan jika kita meyakini bahwa mataharilah yg mengelilingi bumi. Jika sebelumnya matahari kembali menuju bumi dan mulai berputar dari titik timur dan berjalan menuju titik barat, maka pd saat itu Allah memerintahkan agar matahari mendatangi titik barat untk menuju ke titik timur. Tapi berdasarkan riwayat lain, ketika matahari telah tiba di tengah-tengah, Allah memerintahkan matahari agar kembali mundur menuju titik barat. Maka keesokan harinya manusia akan menyaksikan kembali terbitnya matahari dari arah timur sebagaimana mestinya. Dan peristiwa ni akan terus berlangsung selama beberapa waktu -bisa jadi sekitar 3 generasi manusia (setara 120 tahun), barulah setelah itu terjadi kiamat kubra pd manusia.

Terima kasih sudah berkunjung di website saya. Kalau artikelnya membantu tolong like dan subscribe (di pojok kanan atas dan samping terdapat beberapa ikon), kalau artikelnya kurang membantu tolong berikan saran yg baik, dilarang spam dan bertasbih kotor di website ini.

source : http://tempo.co, http://reddit.com

No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

All content at Blog Eps was found freely distributed on the internet and is presented for informational purposes only.
Images / photos / videos found in this site reserved by its respective owners.
We does not upload or host any files.
Home | DMCA | Contact