Hewan Terkecil Yang Paling Mematikan Di Bumi - Fakta

epssub.blogspot.com - Di Bumi, terdapat banyak spesies hewan yg sangat menarik dan penting untk kita ketahui. Hal ni sesungguhnya bukan tanpa alasan ? Mengingat, beberapa hewan yg ada di bumi ni yg masih menyisakan tanda tanya yg mungkin disebabkan karena hewan itu sangat kecil, langka sehingga sulit kita ketahui sebelumnya.
(aplikasi yg bagi hadiah 100 ribu)
Adapun hewan yg sering kita temui, hendaknya kita jua tetap harus waspada dan berhati-hati terlebih dahulu tatkala Anda hendak berhadapan dengannya, meskipun hewan itu berukuran sangat kecil. Ini karena sangat banyak hewan-hewan kecil yg sering ditemui tapi ternyata sangat beracun dan bahkan mampu membahayakan manusia.

Oleh karena itu, hendaknya anda perlu tahu 9 hewan kecil berikut ini, yg terkenal sangat mematikan di Bumi. Nah, sekarang apa-apa sajakah hewan itu, simak ulasannya berikut ni versi therichest.com

9. Golden Poison
Memiliki ukuran sebesar jempol orang dewasa dan dgn warna merah brilian, biru, kuning, / hitam, katak kecil ni semakin membuat dirinya tampak lucu dan indah. Namun, dibalik keindahannya itu siapa sangka kalau katak ni sangat beracun.

via urbanfragment.wordpress.com

Bahkan kabarnya katak asli hutan tropis dari Brazil dan peru ni telah membantu suku-suku di sana dlm melawan musuh mereka dgn cara menggunakan kulitnya yg beracun yg kemudian diletakkan pd panah-panah / senjata mereka. Racun dari katak ni dikenal mengandung neurotoxin yg cukup membunuh dua gajah jantan / sepuluh manusia sekaligus.

8. Ubur-ubur Irukandji

Di daerah pantai, Australia utara ke florida, ditemukan beberapa ubur-ubur kotak yg berukuran kecil. Namun, Anda sebaiknya jangan anggap sepele dulu, karena ubur-ubur yg memiliki ukuran sekitar 1 cm kubik ni ternyata memiliki racun (toksin) yg 100 kali lebih kuat daripada racun ular kobra / sampai 1.000 kali lebih buruk dari pd tarantula.

Via www.realmonstrosities.com

Ubur-ubur kecil ni jg dikenal dgn sengatan apinya. Tapi, karena ukurannya tergolong kecil, maka sengatan hewan ni tak langsung terasa, namun, dlm waktu kurang lebih 30 menit, korban mulai mengeluh sakit kepala yg parah, nyeri pd perut, berkeringat, hingga mual. Apabila hal ni terus dibiarkan, maka korban akan mengalami Takikardia, yaitu peningkatan tekanan darah dan masalah pd jantung.

7. Kalajengking Deathstalker

Kita semua tahu hampir semua spesies kalajengking itu sangat beracun, tapi tahukah Anda bahwa spesies kalajengking yg satu ni yg paling beracun ? Adalah spesies kalajengking dgn nama latin Leiurus quinquestriatus yg merupakan spesies asli dari Afrika Utara sampai Timur Tengah. Biasanya ia memiliki warna kuning kehijauan, / keemasan, hewan ni tumbuh dgn ukuran kecil dgn panjang sekitar 80mm.

via gooddoganimals.com

Racun kalajengking ni dianggap mematikan, karena mereka memiliki kombinasi racun dari neurotoksin, dan dgn toksisitas 0, 16-0, 50 mg / kg, yg menunjukkan bahwa spesies ni adlh racun dari racun yg paling beracun.

6. Gurita Cincin Biru

Gurita ni biasa ditemui pd perairan dangkal dan terumbu karang di dekat timur Samudra Indo-Pasifik, bagian dari Jepang dan Australia selatan. Nah, bagi Anda yg sering berenang di sana, sebaiknya anda memilih ke arah lain tatkala anda bertemu dgn gurita ini. Kenapa ?

via www.animalspot.net

Ini karena gurita ni mampu menggigit dan melepaskan neurotoxin, yg dianggap 1.200 kali lebih beracun dari sianida. Racun ni dpt mengakibatkan kelumpuhan, masalah pernapasan, hingga mengarah kepada serangan jantung. Dan untk saat ni masih belum ada antivenom untk mengatasi racun dari gurita ini.

5. Laba-laba Redback

Apakah Anda tahu ada beberapa laba-laba yg memangsa burung dan ular? Percayalah, dan sebaiknya Anda jauh-jauh dari laba-laba yg satu ini. Laba-laba yg maksud itu adlh jenis orb weaver-gold yg tumbuh hingga 5 cm, tak termasuk rentang kakinya.

via herrybsancoko.wordpress.com

Ukuran laba-laba tadi masih terlalu besar ? Tapi, yg satu ni lebih kecil dan jg mematikan. Laba-laba itu tak lain adlh jenis Redback, yg jantannya hanya memiliki ukuran panjang sekitar 4mm, sementara betinanya jauh lebih besar yakni 10mm. Spesies laba-laba ni merupakan spesies asli dari Australia, tapi sampai saat ni spesies Redback telah menyebar ke beberapa negara seperti Selandia baru, Belgia, dan Jepang.


4. Kutu

Punya hewan peliharaan, mungkin Anda terpaksa harus berurusan dgn hewan ini. Secara historis, kutu adlh vektor (penyebar penyakit) utama yg bertanggung jawab untk penyebaran wabah PES.

via www.kannonanimalhospital.com

Dengan cara menggigit tikus terinfeksi, yg kemudian menyebarkannya ke manusia melalui gigitannya itu, sehingga hal itu secara otomatis akan membantu dgn cepat proses penyebaran penyakit.

Kutu dianggap berbahaya karena bisa saja mereka menyebarkan penyakit melalui spesies lain yg mungkin jg terinfeksi oleh penyakit berbahaya lain. Sebagai contoh misalnya saja kutu menggigit vertebrata berdarah panas seperti anjing, kucing, ayam, kelinci, dan jg tikus lalu mereka menggigit manusia yg secara otomatis hal itu bisa menularkan penyakit dari hewan tadi.

3. Pfeffer’s flamboyant cuttlefish (Metasepia pfefferi)

Metasepia pfefferi biasa ditemukan di Australia, di lepas pantai Filipina, New Guinea, Indonesia dan Malaysia. Meskipun berukuran kecil (2 - 3 inci bingkainya), ikan ni sebenarnya merupakan predator yg bisa menarik mangsanya dgn kemampuan uniknya untk cepat berubah warna (kamuflase). Hewan jenis ni memiliki kontrol mutlak atas sistem saraf mereka, sehingga memungkinkan hewan ni untk mengubah warna dan tekstur dlm sekejap mata.

via en.wikipedia.org

Tapi demikian, Anda jangan mudah tertipu oleh warna cantiknya, sebab hewan ni memiliki neurotoxin yg dianggap kuat seperti yg dipunyai oleh Gurita sebelumnya. Para ahli menyimpulkan bahwa toksin yg terkandung dlm daging dan menyarankan sangat hati-hati saat menangani cumi-cumi ini.

2. Siput Cone

Mungkin, Anda tak akan biasanya jika mendengar siput yg beracun ? Tapi siput inilah faktanya, ia memiliki racun yg biasa digunakan untk melumpuhkan mangsanya yaitu ikan.

via www.iflscience.com

Siput jenis ni umumnya tinggal bersembunyi di bawah karang, sambil mengeluarkan sesuatu seperti tunas yakni, Giginya yg berlubang, berduri serta dilapisi dgn racun yg mampu menjerat dan melumpuhkan ikan. Namun, karena racun yg dimiliki siput ni terlalu kuat, bahkan sampai bisa mengakibatkan satu orang pria dewasa tewas.

Sebelum tewas, umumnya gejala yg dirasakan korban adlh nyeri, mati rasa, muntah, kelumpuhan otot, penglihatan kabur, gagal pernafasan hingga berakhir pd kematian.

1. Amoeba Pemakan Otak (The Brain-Eating Amoeba)

Naegleria fowleri adlh jenis amuba yg hidup bebas dan bisa ditemukan pd air tawar, tanah dan kolam renang.

via strangesounds.org

Amuba ni diketahui dpt menyebabkan meningoencephalitis amuba primer (PAM), dan dikhawatirkan akan menimbulkan angka kematian yg tinggi. Korban yg telah terinfeksi oleh PAM biasanya akan ditandai dengan, keluhan sakit kepala, dlm dua minggu pertama infeksi.

Tapi, Karena amuba terus memakan jaringan saraf, korban akan mengalami mual, muntah, dan leher kaku, kebingungan, halusinasi dan hingga sampai pd kematian. PAM sendiri sebenarnya telah dilaporkan oleh beberapa negara, termasuk itu India, Iran, Taiwan, Selandia Baru, Inggris, dan Venezuela.

Itulah tadi, beberapa hewan kecil yg paling mematikan di bumi, tapi terlepas dari itu semua, hendaknya Anda lebih berhati-hati pasalnya masih banyak hewan lain yg mungkin lebih berbahaya dari yg sebelumnya.







Terbaru : Aplikasi Android terkeren dan terbaik di tahun ini

other source : http://instagram.com, http://liputan6.com, http://fitrarahim.blogspot.com